Blog

apa saja penyebab dan gejala ruam popok pada bayi, dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok adalah kondisi ketika kulit bayi di area pemakaian popok terkena iritasi. Ruam popok pada bayi umumnya disebabkan oleh penggunaan popok dalam waktu yang lama dan ketat. Agar bisa ditangani dengan tepat, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi ruam popok pada bayi.

Meski tidak berbahaya, namun ruam popok bisa menyebabkan bayi tidak nyaman dan rewel. Jika diabaikan, ruam popok bahkan bisa menyebabkan infeksi pada kulit bayi. Lalu, apa saja penyebab dan gejala ruam popok pada bayi, dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Ruam Popok pada Bayi

Selain pemakaian popok dalam waktu yang lama dan ketat, berikut beragam penyebab ruam popok pada bayi:

1. Popok yang lembap

Popok bayi yang jarang diganti akan menyebabkan urin tercampur dengan tinja dan menumpuk di popok, sehingga popok menjadi lembap. Akibatnya, kulit bayi berisiko iritasi dan infeksi.

2. Makanan baru

Bayi umumnya sudah mulai mengonsumsi MPASI ketika memasuki usia 6 bulan. Beragam jenis makanan padat, misalnya buah-buahan yang asam, dapat memengaruhi frekuensi tinja bayi, sehingga berisiko iritasi di area sekitar bokong bayi. Namun, jika ruam popok dialami oleh bayi di bawah usia 6 bulan, jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu bisa menjadi penyebabnya.

3. Iritasi akibat penggunaan produk kebersihan bayi

Kandungan tertentu dalam produk perawatan kebersihan kulit bayi, misalnya bedak, sabun, minyak, atau tisu basah, bisa menimbulkan iritasi dan ruam popok.

4. Infeksi bakteri dan jamur

Infeksi bakteri dan jamur juga bisa menyebabkan ruam popok pada bayi. Hal ini dikarenakan area paha, bokong, dan alat kelamin yang selalu bersentuhan dengan popok, menyebabkan kulit lembap dan hangat. Akibatnya, kulit di area tersebut rentan terkena infeksi bakteri atau jamur.

5. Kulit sensitif

Bayi dengan kulit sensitif akibat masalah kulit, misalnya dermatitis atopik atau eksim, berisiko tinggi terkena ruam popok. Oleh karena itu, jika bayi mengalami masalah kulit tersebut, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

6. Konsumsi antibiotik

Pemberian antibiotik secara tidak tepat pada bayi tanpa resep dokter berisiko mengganggu bakteri baik di kulit bayi yang berperan untuk mencegah pertumbuhan jamur. Jika bakteri baik tersebut mati, bayi akan rentan terkena ruam popok. Selain itu, penggunaan antibiotik yang tidak tepat oleh ibu menyusui juga dapat memengaruhi bayi yang disusui.

Gejala Ruam Popok pada Bayi

Gejala umum ruam popok pada bayi adalah iritasi dan kemerahan di area pemakaian popok, misalnya lipatan paha, bokong, dan alat kelamin. Ruam popok juga menyebabkan kulit terlihat bengkak, hangat, bersisik, dan muncul luka lepuh. Selain itu, ruam popok menyebabkan bayi rewel, terutama ketika popok diganti atau area yang terkena ruam dibersihkan.

Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi

Kulit bayi yang selalu bersih dan kering adalah kunci mengatasi ruam popok. Berikut penjelasannya:

  • Sebelum mengganti popok bayi, pastikan Anda sudah mencuci tangan.
  • Jika popok bayi sudah basah, lembap, atau terkena tinja, segera ganti dengan popok yang baru.
  • Bersihkan kulit bayi yang tertutup popok dengan air bersih. 
  • Jika perlu, bersihkan juga dengan sabun bayi atau tisu basah tetapi yang bebas alkohol dan bebas pewangi.
  • Setelah dibersihkan, keringkan area kulit bayi yang tertutup popok dengan kain bersih dan lembut.
  • Aplikasikan salep pelembap atau krim dengan kandungan zinc oxide pada kulit bayi yang tertutup popok. Salep pelembap atau krim tersebut dapat dibeli tanpa resep dokter. Setelah salep atau krim kering, pakaikan popok yang bersih pada bayi.

Selain itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika Anda melakukan penanganan ruam popok pada bayi, yaitu:

  • Hindari menggosok kulit bayi yang iritasi atau kemerahan.
  • Hentikan pemakaian popok pada bayi agar area kulit yang terkena ruam popok cepat kering.
  • Pilih popok yang dapat menyerap urin dan anti gumpal, misalnya popok dengan inti struktur Super Absorbent Polymer (SAP).
  • Pilih ukuran popok yang sesuai dengan ukuran bayi.

Ruam popok umumnya sembuh dalam hitungan hari setelah menerapkan beragam cara di atas. Namun, jika ruam popok tidak sembuh setelah menerapkan cara-cara di atas atau semakin parah, konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.

Tips Mencegah Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok bisa dicegah dengan mengganti popok bayi ketika sudah kotor atau basah. Popok juga bisa diganti saat memandikan bayi . Selain itu, berikut beragam cara mencegah ruam popok yang bisa diterapkan oleh orang tua:

1. Hindari penggunaan popok bayi yang terlalu ketat

Popok yang terlalu ketat menyebabkan kulit bayi terluka dan lecet. Selain itu, popok yang ketat menyebabkan kulit bayi lembap. Kondisi tersebut memungkinkan pertumbuhan jamur dan bakteri yang menyebabkan infeksi pada kulit bayi. 

2. Bersihkan bokong dan selangkangan bayi

Ketika mengganti popok bayi, pastikan Anda membersihkan area bokong bayi dengan air hangat. Setelah itu, bersihkan sisa urin atau tinja yang menempel di kulit bayi dengan kapas secara perlahan. Pilih sabun bayi dengan kandungan yang lembut, tanpa pewangi, dan bisa melembapkan kulit si kecil. Setelah dibersihkan, keringkan kulit bayi dengan handuk bersih secara perlahan.

3. Tidak menggunakan bedak bayi secara berlebihan

Ketika Anda rutin membersihkan dan mengeringkan kulit bayi, penggunaan bedak bayi sebenarnya tidak selalu diperlukan. Penggunaan bedak bayi yang berlebihan juga meningkatkan risiko bedak terhirup, sehingga dapat mengganggu saluran pernapasannya.

4. Penggunaan obat salep untuk ruam popok

Jika ruam popok kerap dialami oleh bayi, Anda bisa mengaplikasikan krim khusus atau salep berisi zinc oxide untuk mengurangi risiko iritasi pada kulit si kecil. Selain itu, pastikan Anda mencuci tangan sebelum dan setelah mengganti popok bayi.

Pemilihan popok yang aman untuk kulit bayi dapat mencegah masalah kulit akibat penggunaan produk dengan bahan kimia tertentu. Namun, popok yang aman tetap bisa menyebabkan masalah kulit pada bayi, termasuk ruam popok, jika tidak dipasang dengan benar. Oleh karena itu, terapkan langkah-langkah penanganan dan pencegahan di atas agar bayi terhindar dari ruam popok.

Jika Anda sudah mengaplikasikan salep atau krim dan menerapkan langkah-langkah lain di atas, namun ruam popok pada bayi tidak sembuh, konsultasikan ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai kondisi si kecil dan risiko komplikasi serius bisa dikurangi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout