Blog

trust issue artinya apa

Trust Issue Artinya Apa? Ini Pembahasannya

Di dalam menjalani suatu hubungan baik itu hubungan keluarga, pertemanan, dan lain-lain, rasa kepercayaan adalah bagian yang penting dan tak boleh diremehkan. Kepercayaan membuat hubungan yang dijalani terlebih lebih sehat dan bertahan lama. 

Namun, beberapa orang mungkin justru pernah merasakan trauma yang membuat kepercayaannya terhadap orang lain jadi menurun, ini disebut trust issue. Nah, trust issue artinya itu apa? Apa penyebab dan seperti apa saja tanda-tandanya? Simak di bawah ini.

Mengenal Istilah Trust Issue

Anda mungkin sering melihat atau mendengar istilah trust issue dan bertanya-tanya trust issue artinya apa. Jadi, trust issue ini merupakan kecenderungan seseorang untuk tak percaya kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Atau secara sederhananya, ini adalah istilah yang menggambarkan rasa sulit percaya pada orang lain. Kondisi ini bisa ditunjukkan ke dalam beragam bentuk sikap/perilaku.

Orang-orang yang punya trust issue artinya mereka tak mudah begitu saja percaya dengan orang lain misalnya dengan perkataan orang tersebut. Sebagian besar orang yang trust issue merasa kurang nyaman saat sedang berinteraksi ataupun berhubungan dengan orang lain tersebut. Bahkan cenderung menjauh terutama saat dirasa hubungannya jadi lebih dekat.

Penyebab dan Tanda-Tanda Trust Issue

Dari poin di atas tadi anda sudah mengetahui bahwa trust issue artinya rasa sulit percaya dengan orang lain. Lalu trust issue ini disebabkan oleh apa? Trauma masa lalu adalah salah satu penyebab utamanya. 

Misalnya pernah dikhianati, atau pengalaman buruk masa lalu misalnya pernah jadi korban kekerasan, korban pencurian dan lain-lain sampai kehilangan orang tersayang. Timbulnya trust issue karena faktor ini mungkin terjadi karena rasa khawatir jika nanti akan mengalami rasa sakit yang serupa. Penyebab lainnya trust issue adalah sebagai berikut, dilansir dari Siloam Hospitals.

  • Konflik keluarga/orang tua
  • Pengaruh lingkungan sosial
  • Gejala gangguan mental (gangguan cemas, depresi, gangguan psikotik, PTSD, dan OCD)

Itu merupakan sejumlah penyebab dari timbulnya trust issue pada seseorang. Berikut ini selanjutnya adalah tanda-tanda yang umumnya dialami orang dengan trust issue. 

  • Merasa curiga secara terus-menerus
  • Mudah merasa cemburu dan takut untuk ditinggalkan
  • Sering berasumsi buruk pada orang lain
  • Sulit memaafkan serta melupakan kesalahan dari orang lain
  • Rasa khawatir yang berlebih pada saat menjalin hubungan dengan orang lain

Trust issue mungkin juga dapat membuat seseorang yang mengalaminya jadi lebih suka mengisolasikan diri dan cenderung merasa kesepian. Hal tersebut tentu bisa mempengaruhi kualitas hidup orang tersebut. Sekarang anda sudah tahu trust issue artinya itu apa, dan seperti apa penyebab serta tanda-tandanya. Apabila memang anda memiliki trust issue dan merasa sangat kesulitan untuk menghilangkannya, salah satu solusinya adalah konsultasi langsung dengan psikolog/psikiater.

Cara Mengatasi Trust Issue

Untuk mencegah dampak buruk di kemudian hari, berikut beragam cara mengatasi trust issue yang bisa diterapkan:

1. Percaya pada diri sendiri

Sebelum memercayai orang lain, Anda perlu belajar memercayai diri sendiri. Penilaian yang salah terhadap diri sendiri berisiko menghambat Anda untuk mengatasi beragam masalah, termasuk trust issue.

2. Membangun kepercayaan secara bertahap

Kepercayaan terhadap diri sendiri akan membangun kepercayaan terhadap orang lain. Meski prosesnya tidak instan, namun Anda bisa mulai memercayai orang lain, misalnya keluarga, pasangan, atau teman, secara bertahap dengan cara memaafkan dan menerima diri mereka apa adanya.

3. Komunikasikan kekhawatiran Anda

Jika Anda memiliki kekhawatiran akan sesuatu, komunikasikan dengan orang lain. Dengan begitu, Anda bisa berdiskusi mengenai solusi untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. Kekhawatiran yang dipendam hanya akan menimbulkan kecurigaan yang justru memperparah trust issue.

4. Memberi kesempatan untuk menjadi lebih baik

Jika trust issue yang dialami disebabkan oleh perbuatan orang lain, bangun kepercayan dengan memberikan kesempatan orang tersebut untuk menjadi lebih baik. Namun, jika orang tersebut mengulangi kesalahan yang sama setelah diberikan kesempatan, memutuskan hubungan bisa menjadi pertimbangan.

4. Pahami bahwa perasaan Anda valid

Trust issue adalah perasaan yang valid. Anda bisa mulai menulis hal-hal yang menyebabkan Anda tidak percaya kepada orang lain dan pertimbangkan apakah ketidakpercayaan tersebut masuk akal atau tidak. Cara ini memungkinkan Anda untuk mengekspresikan perasaan dan mengevaluasi trust issue yang dialami.

5. Bedakan antara kepercayaan dan kontrol

Trust issue kerap memicu seseorang untuk mengontrol segala hal, terutama hubungan dengan orang lain. Jika tidak ditangani dengan tepat, kontrol terhadap orang lain berisiko merusak hubungan di masa depan. Oleh karena itu, cobalan mengidentifikasi kapan waktu yang tepat untuk mengontrol orang lain dan kapan waktu yang tepat untuk memercayai orang lain untuk melakukannya sendiri. Misalnya, berbagi tugas dengan rekan kerja ketika Anda mendapatkan beban kerja yang tinggi.

6. Psikoterapi

Jika cara-cara di atas tidak efektif mengatasi trust issue yang dialami, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Dengan begitu, psikolog atau psikiater akan mengidentifikasi faktor yang mendasari trust issue dengan melakukan psikoterapi, salah satunya terapi perilaku kognitif. Terapi ini dilakukan untuk memperbaiki pola pikir penderita, sehingga fokus dengan masalah yang dihadapi saat ini, bukan masalah di masa lalu atau masa depan. Terapi perilaku kognitif juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri penderita, sehingga bisa membangun kepercayaan dengan orang lain.

Itulah penjelasan mengenai penyebab, tanda-tanda, dan cara mengatasi trust issue yang perlu diketahui. Diperlukan waktu dan kesabaran untuk membangun kepercayaan kepada diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, jika Anda mengalami tanda-tanda trust issue yang menghambat kehidupan atau mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan ke dokter psikolog atau psikiater untuk diberikan penanganan atau solusi yang sesuai dengan kondisi Anda. Dengan begitu, hubungan yang dijalani bisa berjalan dengan baik dan aktivitas yang dilakukan berjalan dengan optimal.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout