Penyebab Anemia dan Faktor Risikonya

penyebab anemia

Penyebab Anemia dan Faktor Risikonya

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang mengandung hemoglobin. Hemoglobin dibutuhkan tubuh untuk mengangkut oksigen dan nutrisi dalam darah. Ada beberapa penyebab anemia yang perlu diketahui.

Anemia bisa menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya jika tidak ditangani segera. Oleh karena itu, Anda perlu mengatasi penyebab dan faktor risikonya. Berikut beberapa penyebab anemia dan faktor risikonya.

Penyebab Anemia

Selain kekurangan sel darah merah dalam tubuh, anemia juga bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • Mengidap beberapa jenis anemia, seperti anemia sel sabit atau thalasemia yang bisa diturunkan.
  • Memiliki riwayat penyakit kronik, seperti kanker, rheumatoid arthritis, ginjal, atau kolitis ulserativa.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti leukemia, limfoma, multiple myeloma, dan anemia aplastik. 

Faktor Risiko Anemia

Selain penyebab di atas, ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami anemia, antara lain:

1. Kurangnya zat besi, vitamin B12, dan asam folat

Kekurangan gizi merupakan faktor risiko penyebab anemia yang paling umum. Ada beberapa vitamin dan mineral yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, antara lain zat besi, vitamin B12, dan asam folat (vitamin B9).

Oleh karena itu, memenuhi asupan zat besi harian sangat penting agar tubuh dapat memproduksi hemoglobin. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka Anda bisa berisiko terkena anemia defisiensi zat besi. Sedangkan tubuh yang kekurangan asupan vitamin B dapat memicu gejala anemia defisiensi folat dan B12. Hal ini dikarenakan asam folat (vitamin B9) dan vitamin B12 berfungsi untuk membantu proses pembentukan sel darah merah yang mengandung oksigen. Selain itu, kedua nutrisi tersebut juga penting untuk memastikan kelancaran transportasi sel darah merah untuk mengalirkan oksigen dalam jumlah yang cukup ke seluruh tubuh.

2. Kehamilan

Penyebab anemia lainnya adalah kehamilan. Saat hamil, tubuh ibu otomatis akan menghasilkan sel darah merah lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi. Namun, jika ibu hamil kekurangan asupan makanan yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12, maka sel darah merah yang dihasilkan tubuh akan lebih sedikit dari yang seharusnya.

Selain itu, proses persalinan dan masa nifas juga dapat menyebabkan ibu kehilangan banyak darah, sehingga membuatnya lebih rentan terkena anemia dibandingkan pria. Semakin sering hamil dan bersalin, maka semakin besar risiko perempuan untuk mengalami anemia kronis.

3. Jenis kelamin

Perempuan memiliki kadar hemoglobin dan hematrokit lebih rendah dibandingkan pria. Pada pria sehat, kadar hemoglobin normal adalah 14-18 g/dL dan hematokritnya 38,5-50 persen, sedangkan pada perempuan sehat, kadar normal hemoglobinnya adalah 12-16 g/dL dan hematokrit 34,9-44,5 persen. Perbedaan tersebut membuat perempuan lebih rentan terkena anemia dibandingkan laki-laki. Selain itu, kebutuhan zat besi perempuan juga lebih tinggi dibandingkan pria.

3. Gangguan pencernaan

Gangguan atau penyakit yang memengaruhi saluran pencernaan dan penyerapan nutrisi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya anemia. Salah satunya adalah penyakit Celiac. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada usus kecil yang berfungsi untuk menyerap gizi dari makanan untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Kerusakan usus kecil dapat memengaruhi penyerapan zat besi, vitamin B12, dan folat yang membantu proses pembentukan sel darah merah.

Lihat Juga: Suplemen Penambah Darah Berbentuk Tablet Larut

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout