Blog

apa saja pantangan makanan trimester pertama kehamilan? Berikut informasi selengkapnya.

Pantangan Makanan Trimester Pertama Kehamilan

Perubahan fisik dan emosional selama trimester pertama kehamilan bisa memengaruhi selera makan bumil. Bumil akan menjauhi makanan tertentu dan menyukai jenis makanan lainnya. Namun, agar kehamilan tetap sehat, penting untuk mengetahui beragam pantangan makanan trimester pertama.

Gejala awal kehamilan, seperti morning sickness, akan mengubah pola dan selera makan bumil. Meski demikian, tidak semua jenis makanan yang bumil sukai aman untuk trimester pertama. Lalu, apa saja pantangan makanan trimester pertama kehamilan? Berikut informasi selengkapnya.

Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Trimester Pertama

Ngidam adalah kondisi yang umum dialami oleh bumil. Namun, menghindari beragam pantangan makanan trimester pertama penting agar kesehatan bumil dan janin terjaga. Berikut beragam makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh bumil, terutama trimester pertama:

  • Telur atau kerang mentah atau setengah matang.
  • Ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi, misalnya king mackerel, ikan todak, dan hiu.
  • Keju lunak, misalnya feta, brie, dan keju yang tidak dipasteurisasi.
  • Daging dan unggas mentah.
  • Susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Pepaya.
  • Kecambah mentah.
  • Sayur atau buah yang tidak dibersihkan.
  • Terung.
  • Nanas.
  • Anggur hitam.
  • Selada dan kubis.
  • Kafein yang berlebihan
  • Makanan atau minuman tinggi gula.

Selain itu, penerapan pola makan yang tepat selama awal kehamilan, yaitu dengan memenuhi kebutuhan nutrisi harian, adalah kunci kehamilan sehat dan persalinan lancar. Berikut beragam cara yang bisa diterapkan untuk menerapkan pola makan yang tepat di trimester pertama:

  1. Ketika lapar di sela waktu makan, konsumsi makanan sehat, misalnya buah-buahan, sup, salad, atau sayuran kukus. Hindari konsumsi produk kemasan atau instan yang rendah nutrisi.
  2. Mencukupi cairan tubuh dengan banyak minum air putih agar tubuh terhidrasi dan mencegah dehidrasi.
  3. Rutin mengonsumsi vitamin suplemen asam folat dan vitamin prenatal sesuai anjuran dokter.
  4. Rutin berolahraga atau beraktivitas fisik yang ringan, misalnya jalan santai.
  5. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan membatasi minuman berkafein.
  6. Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan agar kesehatan bumil dan janin tetap terjaga dan risiko komplikasi kehamilan bisa dikurang.

Pentingnya Mengenali Tahap Kehamilan

Perubahan fisik dan emosional akan dialami oleh bumil sepanjang 12 minggu pertama kehamilan. Perubahan fisik dan emosional yang dialami oleh bumil memicu beragam kekhawatiran, yaitu:

  • Bagaimana cara memastikan kondisi janin tetap sehat.
  • Makanan apa saja yang aman dikonsumsi.
  • Seberapa banyak peningkatan berat badan yang wajar.
  • Jenis tes prenatal apa saja yang perlu dijalankan.

Memahami perubahan di setiap tahap kehamilan memungkinkan bumil untuk mengambil keputusan yang tepat dan mempersiapkan diri menjelang persalinan. Perubahan suasana hati, seperti cemas, senang, lelah, dan gembira, juga menandakan perubahan suasana hati yang normal selama kehamilan. Selain itu, kekhawatiran mengenai peran sebagai orang tua yang baik, memastikan kesehatan bayi, dan tekanan finansial untuk membesarkan anak, adalah hal yang normal. Untuk ibu yang bekerja, kekhawatiran akan bertambah, yaitu menyeimbangkan urusan keluarga dan karier. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, misalnya berdiskusi dengan pasangan atau melakukan teknik relaksasi, seperti yoga hamil. Namun, jika perubahan fisik dan emosional memicu ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas bumil, konsultasikan ke dokter kandungan untuk diberikan penanganan lebih lanjut.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout