Blog

Agar kesehatan kehamilan terjaga, berikut beragam larangan ibu hamil trimester ketiga yang perlu diterapkan.

Larangan Ibu Hamil Trimester Ketiga agar Persalinan Lancar

Pada trimester ketiga kehamilan, ukuran janin yang semakin besar memicu perubahan fisik pada bumil. Perubahan fisik di trimester ketiga akan memengaruhi kesehatan mental bumil. Untuk mengurangi risiko tersebut, ada beberapa larangan ibu hamil trimester ketiga yang perlu diikuti.

Perubahan fisik akibat ukuran janin yang membesar di trimester ketiga memicu beragam keluhan, misalnya sulit tidur, berat badan naik secara signifikan, dan kekhawatiran menjelang persalinan. Agar kesehatan kehamilan terjaga, berikut beragam larangan ibu hamil trimester ketiga yang perlu diterapkan.

Larangan Ibu Hamil Trimester Ketiga

Untuk meningkatkan kenyamanan bumil dan sebagai persiapan menjelang persalinan, berikut larangan ibu hamil trimester ketiga yang perlu dipatuhi:

  • Berolahraga berat yang meningkatkan risiko cedera di perut.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan, misalnya kopi atau teh.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
  • Mengonsumsi makanan mentah atau memiliki kadar merkuri, misalnya sashimi, ikan mentah, ikan mackerel, atau ikan kakap putih.
  • Mengonsumsi daging deli atau hot dog.
  • Mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Membersihkan kotoran kucing, yang berisiko menyebarkan parasit penyebab toksoplasmosis.
  • Tidur telentang
  • Kurang tidur.
  • Jarang berolahraga.
  • Liburan di tempat wisata yang jaraknya jauh.
  • Penggunaan alas kaki yang tidak tepat.
  • Melakukan perjalanan jarak jauh dengan pesawat atau mobil. Jika tetap harus melakukan perjalanan jarak jauh, regangkan kaki dan berjalan santai setidaknya satu atau dua jam sekali.

Tips Menjaga Kesehatan Kehamilan Trimester Ketiga

Memasuki trimester ketiga, perubahan ukuran dan berat janin yang signifikan memicu ketidaknyamanan pada bumil, misalnya kontraksi persalinan palsu atau kontraksi Braxton-Hicks. Untuk mengurangi risiko gangguan kehamilan selama trimester ketiga, bumil dianjurkan untuk mempersiapkan diri terkait persalinan, misalnya mengikuti kelas persalinan dengan pelatih profesional. Selain itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh bumil agar kesehatan kehamilan optimal dan proses persalinan lancar, yaitu:

  • Banyak minum air putih.
  • Mengonsumsi vitamin prenatal sesuai dengan anjuran dokter.
  • Aktif berolahraga atau beraktivitas fisik, misalnya berjalan kaki. Namun, jika bumil mengalami nyeri atau pembengkakan, sebaiknya hindari berolahraga atau beraktivitas fisik yang berat.
  • Melakukan senam kegel untuk melatih dasar panggul.
  • Mengonsumsi makanan sehat agar kebutuhan gizi harian tercukupi, misalnya sayuran, buah-buahan, serat, dan protein rendah lemak.
  • Mencukupi kebutuhan kalori saat hamil.
  • Tidur dan istirahat yang cukup.
  • Memastikan kesehatan gigi dan gusi terjaga, untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan gigi yang meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Kondisi kehamilan pada bumil bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, bumil perlu segera ke dokter kandungan atau rumah sakit jika mengalami keluhan-keluhan berikut:

  • Pembengkakan yang ekstrem.
  • Pendarahan berat.
  • Frekuensi pergerakan bayi berkurang.
  • Air ketuban pecah dan bumil tidak bisa kontraksi.
  • Nyeri terus-menerus di antara kontraksi.
  • Sakit kepala dengan ciri-ciri berupa bintik-bintik atau lampu berkedip terus-menerus.

Selain menghindari larangan ibu hamil trimester ketiga, bumil perlu mengelola stres dengan tepat, misalnya meditasi dan yoga, serta mengonsumsi suplemen kehamilan sesuai dengan anjuran dokter agar kesehatan kehamilan terjaga. Pastikan juga bumil rutin melakukan pemeriksaan kandungan ke dokter untuk memantau perkembangan janin dan diberikan saran terkait hal-hal yang perlu dihindari menjelang persalinan agar persalinan lancar.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout