Makanan yang Mengandung Asam Folat, Menyehatkan Janin!
Asam folat berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil dan mendukung perkembangan janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi asupan asam folat, salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat.
Agar asupan asam folat tercukupi, ibu hamil dianjurkan untuk memenuhi asupan asam folat sebanyak 600 mikrogram setiap hari. Berikut beberapa jenis makanan yang mengandung asam folat untuk dikonsumsi ibu hamil.
Makanan yang Mengandung Asam Folat untuk Ibu Hamil
Untuk memenuhi asupan asam folat, ibu hamil bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan yang mengandung asam folat berikut:
1. Sayuran hijau
Sayuran hijau merupakan salah satu sumber asam folat. Antara lain, seledri, bayam, lobak, dan kangkung. Dalam satu porsi sayuran hijau, mengandung asam folat per hari. Selain itu, sayuran hijau yang juga bisa memenuhi asupan asam folat lainnya adalah kale, selada, dan collard.
Lihat Juga: Suplemen Penambah Darah Berbentuk Tablet Larut
2. Buah-buahan
Buah-buahan juga merupakan sumber asam folat yang baik. Salah satunya pepaya yang bisa menyediakan seperempat kebutuhan asam folat per hari. Selain itu, alpukat juga mengandung sekitar 80-90 mikrogram asam folat atau setara dengan 22 persen asupan asam folat harian. Ibu hamil bisa mengonsumsinya sebagai menu sarapan dalam bentuk smoothie atau ditambahkan dengan yoghurt rendah lemak agar rasanya semakin lezat.
3. Kacang tanah
Sekitar 30 gram kacang tanah bisa menyediakan seperlima kebutuhan asam folat per hari. Anda juga bisa mengonsumsi selai kacang tanah yang kaya akan asam folat. Namun, sebaiknya tidak mengonsumsi kacang tanah secara berlebihan, karena tinggi akan lemak. Jika Anda bermasalah dengan lemak, konsumsilah secara wajar.
Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil
Ada beberapa manfaat asam folat yang penting selama kehamilan. Berikut beberapa di antaranya:
1. Mencegah cacat tabung saraf
Asupan asam folat yang cukup dapat menghindarkan bayi dari risiko terkena cacat tabung saraf, seperti anensefali dan spina bifida. Anensefali adalah kondisi di mana bayi dilahirkan tanpa otak dan tulang tengkorak. Bayi yang menderita anensefali umumnya akan meninggal setelah melahirkan. Sedangkan, spina bifida adalah kelainan yang membuat bayi memiliki celah pada tulang belakang dan saraf tulang belakang. Bayi yang mengalami kondisi ini berisiko mengalami berbagai komplikasi, seperti masalah tumbuh kembang, kesulitan berjalan, hingga kecacatan permanen.
2. Mencegah keguguran
Keguguran merupakan hilangnya kehamilan atau kematian janin saat usia kehamilan tergolong muda, yaitu kurang dari 20 minggu. Selain keguguran, asam folat juga diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya beberapa gangguan kehamilan lain, seperti kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan janin di dalam kandungan.
3. Menurunkan risiko preeklampsia
Asam folat juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya preeklampsia. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar protein dalam urine, dan bengkak-bengkak. Preeklampsia akan meningkatkan risiko ibu hamil mengalami eklamsia atau kejang yang berbahaya saat hamil. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan kurang.
4. Mencegah anemia
Anemia adalah salah satu masalah kesehatan yang umum dialami ibu hamil. Anemia saat hamil dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang berisiko mengancam nyawa ibu dan bayi. Oleh karena itu, pastikan asupan asam folat dan zat besi tercukupi selama kehamilan.