Blog

Ketahui Komplikasi dan Tanda-Tanda Demam Berdarah yang Berbahaya

Ketahui Komplikasi dan Tanda-Tanda Demam Berdarah yang Berbahaya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala awal demam berdarah mirip dengan penyakit lain, misalnya flu atau infeksi virus lain, sehingga kerap tertukar. Ketahui lebih lanjut mengenai gejala demam berdarah dan penanganannya.

Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah bisa menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala demam berdarah untuk mengurangi risiko komplikasi akibat penanganan terlambat. Simak informasi selengkapnya mengenai gejala demam berdarah, penanganan, dan pencegahannya di artikel ini.

Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Dikutip dari situs CDC, pada kasus tertentu, demam berdarah tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, gejala-gejala demam berdarah umumnya muncul 4-10 hari setelah terinfeksi virus dengue. Setelah itu, penderita DBD akan mengalami tahap-tahap penyakit demam berdarah, yaitu:

  • Tahap awal: gejala awal demam berdarah adalah demam tinggi yang disertai dengan keluhan-keluhan lain, misalnya nyeri otot, nyeri di seluruh tubuh, kulit dan wajah kemerahan, dan sakit kepala.
  • Tahap kritis: ditandai dengan suhu tubuh yang menurun dan normal kembali. Namun, pada tahap ini, penderita berisiko mengalami kebocoran pembuluh darah.
  • Tahap penyembuhan: penderita demam berdarah mengalami demam berulang, namun kadar trombosit penderita perlahan meningkat dan normal kembali.

Agar tidak tertukar dengan penyakit lain, penting untuk mengenali gejala DBD. Berikut gejala-gejala umum demam berdarah yang dialami oleh penderita:

  1. Demam tinggi mendadak

Demam bisa menjadi gejala berbagai macam penyakit. Namun, demam akibat DBD muncul secara mendadak dan bisa mencapai hingga 40 derajat Celsius. Demam akibat infeksi virus flu atau virus pernapasan lainnya disertai dengan batuk atau bersin, sedangkan demam akibat DBD umumnya tidak disertai dengan batuk atau bersin. Selain itu, demam yang menjadi gejala demam berdarah berlangsung selama 2-7 hari.

2. Nyeri otot

Setelah demam, penderita demam berdarah akan mengalami nyeri, terutama di bagian otot dan sendi. Nyeri akibat DBD juga disertai dengan berkeringat dan tubuh menggigil. Tidak heran jika DBD disebut dengan penyakit “break-bone” yang menyebabkan nyeri otot dan sendi.

3. Sakit kepala tidak tertahankan dan sakit pada bagian belakang mata

Gejala demam berdarah berikutnya adalah sakit kepala yang tidak tertahankan, terutama di sekitar dahi. Selain itu, sakit kepala disertai dengan sakit pada bagian belakang mata.

4. Mual dan muntah

Demam berdarah juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang ditandai dengan mual dan muntah. Selain itu, penderita mengalami ketidaknyamanan di bagian punggung atau perut. Gejala ini umumnya berlangsung selama 2-4 hari.

5. Kelelahan

Kombinasi demam, nyeri otot, dan gangguan pencernaan akibat DBD bisa menyebabkan penurunan nafsu makan. Kondisi ini menyebabkan penderita kurang asupan dari makanan, sehingga daya tahan tubuh melemah dan mudah lelah.

6. Ruam dan bintik-bintik merah

Ruam dan bintik-bintik merah adalah gejala khas demam berdarah yang perlu diwaspadai. Ruam merah akibat DBD dapat muncul di leher, wajah, dan dada selama satu hingga dua hari setelah gejala awal muncul. Sedangkan bintik-bintik merah atau disebut petechiae muncul 3-5 hari setelahnya. 

Ruam yang menjadi gejala DBD disebabkan oleh melebarnya pembuluh kapiler yang ada di bawah kulit, sedangkan bintik-bintik merah muncul sebagai respons sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dengue.

7. Dehidrasi

Dehidrasi umumnya dialami oleh penderita DBD saat masa pemulihan. Dehidrasi disebabkan oleh banyaknya jumlah cairan yang hilang akibat muntah terus-menerus dan demam tinggi. Gejala ini umumnya dialami oleh anak-anak. Segera ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala berikut:

  • Mulut atau bibir kering
  • Penurunan frekuensi air kencing
  • Berkurangnya air mata
  • Kedinginan
  • Kebingungan

Untuk mengatasi dehidrasi, pastikan keseimbangan cairan tubuh, terutama selama masa penyembuhan pasca demam berdarah. Anda bisa mengonsumsi air putih atau cairan lain dengan kandungan elektrolit dan vitamin C untuk mengganti cairan yang hilang.

Anda perlu segera ke dokter jika mengalami gejala demam berdarah parah, yaitu:

  • Muntah terus-menerus.
  • Suhu tubuh naik hingga di atas 40 derajat Celsius.
  • Sakit perut parah.
  • Perdarahan di kulit menyerupai memar.
  • Perdarahan di gusi.
  • Mimisan.
  • Muntah, urin, atau kotoran disertai darah.
  • Mudah lelah.
  • Sesak napas.
  • Gelisah.

Penanganan dan Pencegahan Gejala DBD

Hingga saat ini, belum ditemukan obat khusus untuk mengatasi demam berdarah. Namun, ada beragam cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi gejalanya, misalnya mencukupi kebutuhan cairan tubuh, tidur yang cukup, dan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk diberikan penanganan lebih lanjut.

Selain itu, demam berdarah bisa dicegah dengan melakukan beragam cara, yaitu:

  • Mengenakan pakaian yang tertutup, misalnya celana panjang, baju berlengan panjang, dan kaus kaki, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.
  • Penggunaan losion anti nyamuk atau obat nyamuk bakar untuk mengusir nyamuk.
  • Penggunaan kipas angin atau penyejuk ruangan saat di dalam ruangan.
  • Memasang kawat kasa di ventilasi kamar Anda agar terbebas dari gigitan nyamuk.
  • Memasang kelambu di tempat tidur untuk mencegah nyamuk mendekati dan menggigit Anda.
  • Menguras dan membersihkan tempat penampungan air dan wadah berisi air di rumah agar tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
  • Menyingkirkan barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, misalnya pot bunga dan ban bekas.
  • Mengonsumsi vitamin D, baik makanan yang kaya vitamin D maupun suplemen, untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang baik dapat membantu mencegah DBD. Makanan kaya vitamin D, misalnya daging merah, kuning telur, hati sapi, ikan sarden, dan salmon.
  • Mendapatkan vaksin dengue, untuk mengurangi risiko infeksi dengue berulang. Metode ini harus dilakukan oleh dokter agar lebih aman.

Jika risiko penularan demam berdarah tidak bisa dihindari atau Anda mengalami keluhan mirip gejala DBD setelah menerapkan beragam cara mencegah DBD di atas, segera ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. 

Jika Anda atau anggota keluarga lain mengalami gejala-gejala demam berdarah di atas, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh, sehingga diberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda. Dengan begitu, risiko komplikasi bisa dicegah. 

Jika ada pertanyaan terkait gejala demam berdarah dan pencegahannya, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan rekomendasi sesuai kondisi Anda.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout