Jenis-Jenis Sendi dan Cara Menjaga Kesehatannya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Sendi berperan penting untuk mendukung pergerakan tulang, sehingga Anda bisa berjalan maju mundur atau menggerakkan lengan ke atas dan ke bawah. Ada beragam jenis dengan fungsi yang berbeda-beda di tubuh.
Sendi adalah titik penghubung antar dua tulang atau lebih. Sendi terdiri daridapat dibedakan menjadi sendi yang tidak bisa digerakkan dan sendi yang bisa digerakkan. Ada sekitar 360 sendi yang menghubungkan tulang-tulang pada orang dewasa. Simak informasi selengkapnya mengenai jenis-jenis sendi, serta risiko gangguan sendi dan cara mengatasinya di artikel ini.
Jenis-Jenis Sendi pada Manusia
Ada tiga jenis sendi berdasarkan fungsinya, yaitu sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis). Berikut penjelasannya:
1. Sendi mati
Sendi mati atau sinartrosis adalah jenis sendi yang tidak memiliki rongga sambungan, sehingga tulang langsung menyatu dengan jaringan fibrosa dan tidak dapat digerakkan. Misalnya, sendi pada tengkorak bayi. Sendi ini langsung menyatu dengan jaringan fibrosa berupa kolagenTulang tengkorak di ubun-ubun bayi saling terhubung oleh jaringan fibrosa yang kemudian mengeras seiring bertambahnya usia bayi.
2. Sendi kaku
Sendi kaku atau amfiartrosis adalah jenis sendi yang dapat digerakkan secara terbatas. Pergerakan sendi kaku yang terbatas disebabkan oleh tidak adanya rongga sambungan, sehingga tulang menyatu dengan tulang rawan. Contoh sendi kaku, misalnya persendian yang menghubungkan tulang rusuk atau tulang belakang danke tulang dada, dan persendian yang menghubungkan tulang-tulang belakang, serta sendi yang menghubungkan tulang kemaluan (simfisis pubis) pada panggul.
3. Sendi gerak
Sendi gerak atau diartrosis adalah jenis sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Pergerakan sendi gerak yang mulus dimungkinkan oleh kandungan cairan sinovial yang berperan sebagai pelumas.
Sendi ini umum ditemukan dalam tubuh manusia. Berikut enam jenis sendi gerak dengan fungsinya masing-masing:
- Sendi peluru (ball and socket joint), yaitu sendi yang dapat bergerak ke berbagai arah, misalnya sendi pada pinggul dan bahu.
- Sendi geser (gliding or plane joint), yaitu sendi yang memungkinkan dapat menggerakkan atau menggesergeseran antar tulang, misalnya sendi pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
- Sendi pelana (saddle), yaitu sendi yang dapat menggerakkan tulang ke berbagai arah secara bebas, misalnya sendi yang ada di pangkal tulang ibu jari.
- Sendi engsel (hinge joint), yaitu sendi yang berfungsi seperti engsel pintu dengan cara membuka dan menutup, misalnya sendi pada siku tangan dan lutut.
- Sendi putar (pivot joint), yaitu sendi yang dapat memutar tulang di sekitar tulang lainnya, misalnya sendi pada leher.
- Sendi gulung (condyloid joints), yaitu sendi yang dapat bergerak ke dua arah secara bebas, kecuali gerakan memutar, misalnya sendi yang ada di rahang dan jari tangan.
Sendi adalah bagian dari sistem gerak yang berperan penting untuk pergerakan tubuh. Oleh karena itu, agar aktivitas sehari-hari tetap lancar dan optimal, pastikan kesehatan sendi terjaga. Jika Anda mengalami gangguan sendi, konsultasikan ke dokter untuk diberikan penanganan yang tepat.
Beragam Gangguan Sendi
Kesehatan sendi yang tidak terjaga bisa meningkatkan risiko gangguan sendi. Berikut beragam gangguan kesehatan sendi yang perlu diwaspadai:
- Arthritis atau radang sendi, yaitu peradangan yang ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, misalnya arthritis rematik, arthritis asam urat, dan osteoarthritis.
- Infeksi pada persendian.
- Bursitis, yaitu peradangan pada bursae atau kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan tulang pada sendi.
- Cedera sendi, misalnya pada bagian tendon, ligamen, otot, atau tulang keseleo.
- Tendinitis, yaitu iritasi, peradangan, dan pembengkakan pada tendon yang terhubung pada sendi.
Cara Menjaga Kesehatan Sendi
Untuk mencegah gangguan sendi, pastikan kesehatan sistem gerak terjaga dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu:
- Perhatikan postur tubuh
Postur tubuh yang baik adalah kunci menjaga kesehatan sendi. Sebaliknya, postur tubuh yang buruk, misalnya berjalan, berdiri, atau duduk yang salah, dapat meningkatkan beban pada sendi. Oleh karena itu, pastikan tubuh tetap tegak ketika Anda duduk atau berdiri.
2. Konsumsi makanan bergizi
Cara menjaga kesehatan sendi berikutnya adalah mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, misalnya vitamin D, protein, kalsium, antioksidan, selenium, dan asam lemak omega-3. Beragam makanan untuk kesehatan sendi yang direkomendasikan adalah biji-bijian utuh, minyak zaitun, sayur, kacang-kacangan, ikan, teh hijau, serta susu dan produk olahannya.
3. Mempertahankan berat badan ideal
Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor risiko gangguan sendi. Hal ini dikarenakan kelebihan berat badan memaksa sendi-sendi pada punggung, pinggul, dan lutut untuk menopang beban yang lebih besar. Oleh karena itu, agar kesehatan sendi terjaga, pastikan berat badan Anda tetap ideal.
3. Tidak merokok
Penelitian menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan penurunan kesehatan sendi dan tulang. Merokok juga meningkatkan risiko osteoporosis dan menyebabkan tulang rentan mengalami fraktur akibat penurunan kepadatan tulang. Selain itu, merokok bisa meningkatkan risiko beragam gangguan kesehatan, misalnya tendinitis, bursitis, rheumatoid arthritis, dan nyeri pinggang.
4. Aktif bergerak
Semakin jarang Anda bergerak, semakin tinggi risiko terkena gangguan sendi, misalnya duduk dalam waktu yang lama. Sebaliknya, ketika Anda aktif bergerak, sendi akan semakin lentur dan risiko terkena gangguan sendi berkurang. Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk dalam waktu yang lama, lakukan gerakan peregangan untuk merelaksasi tubuh setiap 30 menit.
5. Rutin berolahraga
Rutin berolahraga juga penting untuk menjaga kesehatan sendi dan mengurangi risiko pembengkakan gangguan pada sendi, misalnya senam aerobik. Selain itu, lakukan olahraga dengan beban sesuai kemampuan Anda untuk meningkatkan kekuatan otot-otot yang menopang sendi. Namun, jika Anda mengalami nyeri sendi, pilih olahraga yang minim risiko, misalnya bersepeda, berenang, atau jalan kaki.
6. Melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah olahraga
Pemanasan dan pendinginan penting untuk mencegah cedera sendi selama olahraga. Namun, banyak orang yang belum menyadari pentingnya dua gerakan ringan tersebut. Oleh karena itu, agar kesehatan sendi terjaga, lakukan pemanasan dan pendinginan selama lima menit, sebelum dan setelah olahraga.
7. Hindari berolahraga secara berlebihan
Rutin berolahraga memang penting untuk menjaga kesehatan sendi dan meningkatkan kebugaran tubuh. Namun, jika Anda mengalami nyeri otot atau sendi, hindari berolahraga secara berlebihan dan kenali tanda-tanda ketika tubuh memerlukan istirahat. Jika nyeri otot atau sendi yang dialami tidak sembuh selama lebih dari tiga hari, segera hentikan olahraga dan konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis sendi dan cara-cara menjaga kesehatannya. Lakukan cara-cara di atas secara konsisten agar sendi tetap kuat dan sehat hingga berusia lanjut. Jika Anda mengalami nyeri akibat gangguan sendi, konsultasikan ke dokter. Dengan begitu, penanganan yang tepat bisa diberikan dan risiko gangguan sendi semakin parah bisa dicegah.
Sendi tetap kuat hingga hari tua dengan Osteor. Diperkaya dengan Glucosamine, Chondroitin, vitamin, dan mineral, Osteor dapat membantu memelihara kesehatan persendian Anda dan membantu mencegah gangguan sendi.