Cara Monitoring Gerakan Janin Trimester Ketiga agar Tumbuh Kembangnya Optimal
Gerakan janin adalah momen yang penting untuk setiap ibu hamil. Hal ini dikarenakan gerakan janin menandakan pertumbuhan dan perkembangan janin yang baik. Oleh karena itu, bumil dianjurkan untuk monitoring gerakan janin trimester ketiga agar kondisi janin terjaga.
Gerakan janin dialami oleh bumil pada trimester kedua. Namun, tidak semua bumil merasakan gerakan janin di usia kehamilan yang sama. Untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin optimal, bumil perlu rutin monitoring gerakan janin trimester ketiga. Simak informasi selengkapnya mengenai monitoring gerakan janin trimester ketiga di artikel ini.
Cara Monitoring Gerakan Janin Trimester Ketiga
Monitoring gerakan janin di trimester ketiga adalah cara untuk memahami pola dan kebiasaan gerakan janin setiap hari. Dengan begitu, bumil bisa mengetahui kondisi janin di kandungan dan mendeteksi gangguan pada janin sejak dini, misalnya gawat janin atau janin meninggal di kandungan. Selain itu, monitoring gerakan janin bermanfaat untuk memperkuat ikatan bumil dan janin.
Gerakan janin yang kuat umumnya muncul ketika ukuran janin membesar dan janin mulai bisa merespon suara atau usapan bumil. Selain tendangan, gerakan janin bisa berupa gerakan tangan atau perubahan posisi tubuhnya. Kekuatan gerakan bisa berbeda-beda pada setiap janin. Untuk melakukan monitoring gerakan janin di trimester ketiga, berikut cara-cara yang perlu diterapkan:
- Ketika janin bergerak aktif, bumil dianjurkan untuk duduk dengan posisi kaki lurus ke depan atau posisi berbaring miring.
- Pastikan waktu pergerakan janin yang aktif, misalnya setelah makan atau sebelum tidur.
- Posisikan tangan di atas perut Anda, lalu rasakan gerakan janin. Setelah itu, mulailah memantau dan mengevaluasi pergerakan janin.
- Mulailah menghitung frekuensi pergerakan janin dan kapan ia aktif bergerak per hari.
Hasil Monitoring Gerakan Janin Trimester Ketiga
Untuk mengetahui berapa kali gerakan janin, diperlukan waktu mulai dari 45 menit hingga 2 jam. Jika gerakan bayi tidak mencapai 10 kali per 2 jam, bumil dianjurkan untuk monitor gerakan janin trimester ketiga keesokan harinya. Perlu diingat, janin yang tidak bergerak atau jarang bergerak dalam 1 hari adalah kondisi yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan, terutama pada trimester kedua. Ketidakteraturan gerakan janin mungkin disebabkan oleh posisi tubuh janin yang menyulitkannya untuk bergerak atau waktu tidur janin yang panjang. Memasuki trimester ketiga, frekuensi gerakan janin akan berkurang, karena ukuran tubuhnya yang membesar, sehingga menyulitkannya untuk bergerak di dalam rahim. Namun, janin dengan kondisi yang sehat umumnya bergerak secara konsisten selama trimester ketiga.
Jika kehamilan bumil sudah berusia di atas 25 minggu dan belum ada tanda-tanda pergerakan bayi secara aktif atau gerakan janin yang sebelumnya aktif, namun, menurun secara signifikan hingga di bawah 10 kali dalam 2 hari, konsultasikan ke dokter kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan kandungan yang lengkap, misalnya USG. Dengan begitu, dokter bisa mendeteksi kondisi janin dan memastikan penyebab penurunan pergerakan janin yang drastis. Setelah dipastikan penyebabnya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi janin, sehingga risiko komplikasi yang serius bisa dikurangi.