Berapa Banyak Kebutuhan Cairan Saat Hamil? Ini Penjelasannya

berapa banyak kebutuhan cairan saat hamil? Berikut informasi selengkapnya.

Berapa Banyak Kebutuhan Cairan Saat Hamil? Ini Penjelasannya

Kebutuhan cairan yang tercukupi penting untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah beragam penyakit, terutama saat hamil. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi asupan cairan saat hamil agar kesehatan bumil dan janin terjaga.

Saat hamil, tubuh akan mengalami beragam perubahan fisik, sehingga membutuhkan cairan yang cukup untuk mendukung kondisi tersebut. Asupan cairan yang cukup saat hamil bermanfaat untuk meningkatkan tumbuh kembang janin, produksi air ketuban, dan pembentukan plasenta. Lalu, berapa banyak kebutuhan cairan saat hamil? Berikut informasi selengkapnya.

Ketahui Kebutuhan Cairan Saat Hamil

Tidak terpenuhinya asupan cairan saat hamil berisiko membahayakan kesehatan bumil dan janin. Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi minimal 8 gelas atau 2,1 liter air per hari. Kekurangan cairan tubuh saat hamil berisiko gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, misalnya sembelit. Kekurangan cairan tubuh juga memicu dehidrasi. Dehidrasi yang dialami oleh bumil pada trimester ketiga perlu diwaspadai, karena berisiko kontraksi dini atau kelahiran prematur. Ada beragam gejala dehidrasi pada bumil, misalnya mudah lelah, mulut kering, sakit kepala, pusing, dan urin berwarna kehitaman. Jika bumil mengalami gejala-gejala tersebut, konsultasikan ke dokter kandungan untuk diberikan penanganan yang tepat, sehingga risiko komplikasi yang membahayakan kehamilan bisa dikurangi.

Standar Air Minum yang Aman Dikonsumsi oleh Ibu Hamil

Air mineral adalah jenis cairan yang aman dikonsumsi oleh bumil, karena dihasilkan dari sumber air alami dan kaya akan mineral yang dibutuhkan tubuh, misalnya kalium, kalsium karbonat, sodium sulfat, dan magnesium sulfat. Meski demikian, bumil dianjurkan untuk tetap berhati-hati sebelum mengonsumsi air mineral. Ada beragam faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih air mineral yang berkualitas dan aman dikonsumsi, sehingga efektif meningkatkan kesehatan bumil dan tumbuh kembang janin. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, berikut panduan memilih air mineral yang aman dan  berkualitas saat hamil:

  • Keamanan sumber air terjamin dan bebas dari pencemaran.
  • Air mineral tidak berwarna, tidak berbau, tidak memiliki rasa, dan tidak terkontaminasi zat-zat berbahaya.
  • Kandungan mineralnya yang terjaga dengan baik, serta sudah melalui pengujian untuk memenuhi standar kesehatan, kualitas yang teruji dengan ketat, dan bersertifikasi BPOM.

Jika keluhan-keluhan selama kehamilan, misalnya morning sickness, menyulitkan bumil untuk mengonsumsi air putih, tidak perlu khawatir. Bumil dapat mengonsumsi air mineral dengan kualitas terjamin, sehingga kandungan mineralnya seimbang dan tidak memiliki rasa yang memicu mual dan muntah. Selain itu, bumil bisa menambahkan buah segar ke air mineral yang dikonsumsi untuk mengurangi kesulitan minum air putih. Selain mengonsumsi air putih yang cukup, bumil perlu mengurangi konsumsi minuman berkafein dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi. Bumil juga bisa mengonsumsi jus buah untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh saat hamil. Namun, pastikan bumil mengolahnya sendiri dan buah sudah dicuci hingga bersih. 

Pastikan bumil rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan untuk memantau kondisi dan tumbuh kembang janin. Jika bumil mengalami keluhan-keluhan terkait kesulitan mengonsumsi cairan, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan bantuan yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout