Kenali Apa Itu Induksi dalam Kehamilan dan Kapan Ibu Hamil Perlu Melakukannya?
Dalam dunia medis, khususnya bagi para ibu hamil, tentunya sudah sangat familiar dengan yang namanya proses induksi atau induksi kehamilan, bukan? Akan tetapi, apakah Anda masih bingung mengenai apa itu induksi dalam kehamilan? Jika iya, maka tidak ada salahnya menyimak informasi mengenai induksi kehamilan di artikel berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan induksi kehamilan?
Sebagai informasi penting bagi Anda, bahwa induksi kehamilan dikenal sebagai suatu prosedur / proses yang biasanya dilakukan oleh tim medis untuk melakukan rangsangan pada bagian kontraksi rahim sebelum terjadinya kontraksi alami pada ibu hamil. Biasanya, proses induksi ini sering kali dilakukan oleh tim medis dengan tujuan untuk mempercepat proses persalinan yang dialami oleh ibu hamil. Yang perlu digarisbawahi dalam proses induksi kehamilan sendiri, yakni prosedur induksi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pasalnya, ada sejumlah risiko bahaya yang dapat dialami oleh ibu hamil ke depannya nanti.
Kapan waktu yang tepat dalam melakukan induksi kehamilan?
Berkaitan erat dengan pengertian mengenai apa itu induksi, Anda juga perlu tahu bahwa proses induksi kehamilan ini biasanya dilakukan pada beberapa momen tertentu. Beberapa momen yang biasanya boleh dilakukan proses induksi kehamilan, di antaranya yakni sebagai berikut :
1. Mengidap kondisi kesehatan tertentu
Perlu Anda ketahui, bahwa biasanya proses induksi kehamilan akan dilakukan pada ibu hamil jika mereka mengidap kondisi kesehatan tertentu. Sebagai contoh yakni penyakit gula darah / diabetes, tekanan darah tinggi / hipertensi ataupun gangguan kolestasis intrahepatik pada kehamilan. Umumnya, proses induksi kehamilan akan dilakukan jika ada masalah kesehatan tersebut dan berisiko pada kondisi dan pertumbuhan pada bayi.
2. Sudah melewati waktu persalinan
Adanya prosedur induksi kehamilan juga biasanya akan direkomendasikan jika ibu hamil sudah melewati waktu persalinan. Biasanya, proses induksi kehamilan satu ini akan ditawarkan kepada para ibu hamil yang memang tidak mampu melahirkan secara alami dalam kurun waktu 42 minggu. Anda juga perlu tahu, bahwa kondisi satu ini juga perlu memperoleh penanganan yang baik. Hal ini dikarenakan, kondisi tersebut biasanya dapat meningkatkan risiko bayi meninggal dunia di dalam kandungan.
3. Masalah air ketuban yang pecah
Prosedur induksi kehamilan, biasanya juga akan dilakukan ketika ibu hamil mengalami masalah air ketuban yang pecah, akan tetapi mereka belum merasakan yang namanya kontraksi. Kondisi air ketuban yang pecah ini, biasanya dinilai dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada ibu hamil dan juga bayi. Meski demikian, mengenai pertimbangan dalam melakukan prosedur induksi kehamilan ini juga biasa berbeda – beda pada usia kehamilan.
Jadi, itulah tadi hal yang bisa Anda pahami seputar apa itu induksi kehamilan dan kapan waktu yang tepat dalam melakukannya. Dalam kaitannya dengan prosedur induksi kehamilan, sangat disarankan bagi ibu hamil untuk rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan agar ketika ada gangguan pada kehamilan, bisa mendapatkan penanganan yang tepat.