Ketahui Lebih Dalam Efek Samping Tanam Benang
Banyak cara dilakukan untuk mendapatkan kulit wajah yang cantik dan awet muda, bahkan cara yang cukup ekstrem, seperti tanam benang. Tanam benang merupakan metode yang dilakukan dengan cara memasukkan benang ke dalam kulit. Namun, hati-hati, ada efek samping tanam benang yang mungkin terjadi.
Prosedur tanam benang membutuhkan keberanian yang cukup, sehingga Anda perlu mempertimbangkannya secara matang. Apa saja efek samping tanam benang yang perlu diantisipasi? Sebelum membahas mengenai hal tersebut, mari cari tahu lebih dalam tentang tanam benang.
Apa Itu Tanam Benang
Tanam benang merupakan prosedur perawatan kecantikan yang bertujuan untuk mengangkat dan menegaskan bentuk wajah, sehingga membuatnya lebih kencang dan awet muda. Prosedur ini menggunakan bahan jahitan yang bersifat sementara untuk menstimulasi terbentuknya kolagen atau menarik kulit agar kencang. Dikutip dari jurnal Long-term Effect of the Insoluble Thread-Lifting technique, tanam benang sudah marak dilakukan sejak 1990-an. Hal ini dikarenakan tanam benang menawarkan inovasi kecantikan yang membuatnya populer di kalangan perempuan.
Pada umumnya, perawatan ini banyak diminati oleh perempuan yang berusia di usia akhir 30-an hingga awal 50-an. Manfaat tanam benang akan dirasakan secara optimal bagi mereka yang berada dalam kondisi sehat dan mulai menyadari tanda-tanda penuaan.
Selain itu, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sehingga tidak dapat menjalani operasi plastik, misalnya risiko terkait anestesi, dapat mempertimbangkan tanam benang sebagai alternatif perawatan kecantikan yang cenderung lebih minim risiko. Hal ini dikarenakan prosedur tanam benang tidak memerlukan anestesi umum, sehingga lebih aman dan hemat karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk obat bius. Menjalani prosedur ini juga tidak memerlukan proses pemulihan yang lama, karena bisa pulih hanya dalam hitungan jam.
Efek Samping Tanam Benang
Meski dianggap minim risiko, namun ada beberapa efek samping yang perlu diantisipasi berikut:
- Nyeri di area ujung benang
- Infeksi
- Akumulasi darah (hematoma)
- Benang putus, bergeser, atau muncul di permukaan kulit wajah
- Perdarahan
- Rasa nyeri di area suntikan benang
Selain efek samping, ada juga kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti lesung yang terbentuk. Namun demikian, kemungkinan terjadinya komplikasi kecil dan dapat diperbaiki dengan mudah. Beberapa komplikasi setelah perawatan, antara lain:
- Perdarahan akibat adanya tumpukan di balik kulit.
- Terdapat lesung atau bekas tarikan benang.
- Reaksi alergi terhadap bahan jahitan.
- Rasa sakit di bawah kulit karena benang yang terlalu kencang atau tidak terpasang dengan benar.
- Pergerakan benang yang tidak disengaja, sehingga mengakibatkan kulit terlihat menggumpal atau menonjol.
- Infeksi di area memasukkan benang.
Itulah beberapa efek samping dan risiko tanam benang yang mungkin terjadi. Namun, Anda perlu waspada jika terjadi infeksi. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter jika terjadi hal-hal berikut:
- Bagian yang ditanami benang membengkak selama lebih dari 48 jam.
- Keluarnya cairan berwarna hijau, cokelat, hitam, atau merah di area memasukkan benang.
- Sakit kepala dan demam.
Perlu diingat, hasil perawatan tanam benang berbeda-beda pada setiap orang, ada yang menyebabkan efek samping, namun ada juga yang tidak. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalani tanam benang, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Pastikan kondisi tubuh Anda sehat dan siap dalam menjalani proses perawatan ini.