Blog

Kenali Penyakit Lupus: Penyebab dan Gejalanya

Tahukah kamu setiap tanggal 10 Mei diperingati sebagai hari lupus sedunia atau World Lupus Day? Penyakit lupus merupakan penyakit yang cukup komplek, dimana penyakit ini terjadi akibat adanya kelainan dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Lantas apa penyebab dan gejala dari penyakit lupus?

Penyakit Lupus atau lupus eritematosus sistemik (SLE) merupakan salah satu penyakit autoimun. “Penyakit autoimun ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh mengalami kelainan, di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan bakteri dan virus ini malah menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri” ungkap dokter Andi Raga Ginting dalam Instagram live NGOPY (@pyfahealthofficial).

dr Andi mengungkapkan, penyebab dari penyakit autoimun ini masih belum dapat dipastikan. Hal ini dikarenakan, penyakit autoimun ini terjadi akibat dua faktor yakni faktor genetik (keturunan) dan faktor lingkungan seperti pola hidup, merokok, dan lain-lain. 

Penyakit lupus sering disebut sebagai penyakit seribu wajah karena tampilan dan tanda-tandanya yang bervariasi. Gejalanya dapat berupa ruam-ruam merah yang menyerupai kupu-kupu di wajah, nyeri sendi dan kaku, rambut yang rontok secara signifikan setiap hari, serta kejang dan pembengkakan pada kaki. Namun, ada juga kasus lupus di mana pasien hanya mengalami demam berulang.

Tingkatan Penyakit Lupus

Dalam Instagram Live NGOPY, dr. Andi menjelaskan bahwa penyakit lupus memiliki tingkatan yang bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, dan dapat berubah seiring waktu. Berikut adalah tingkatan keparahan penyakit lupus:

Lupus Ringan

Lupus pada level ringan atau yang terendah ini menampilkan gejala-gejala yang ringan seperti ruam merah di kulit, nyeri sendi dan keluhan ringan lainnya. Pada tahapan ini, lupus masih tidak menyerang organ dan jaringan penting di tubuh. Selain itu pada level ringan ini, pengobatan pasien lupus masih tidak terlalu intens. Diharapkan pengobatan ini dapat membebaskan pasien dari gejala dan tidak lagi masuk ke tahapan yang lebih parah.

Lupus Moderat

Penyakit lupus pada tingkat ini memiliki gejala yang lebih. Pada tahapan ini, Lupus mulai menyerang organ-organ penting seperti ginjal (lupus nefritis) atau jantung. Pasien akan mulai mengalami peradangan dan kerusakan yang signifikan pada organ-organ tersebut.  Memerlukan perawatan medis yang lebih intensif.

Lupus Parah

Dalam tingkat ini, lupus akan menyebabkan terjadinya multiple organ internal yang penting atau kegagalan fungsi dari dua atau lebih organ penting seperti ginjal, jantung, paru-paru, atau sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Gejala yang muncul di tahap ini lebih beragam dan serius sehingga memerlukan perawatan intensif dan pengawasan medis yang ketat.

Tahapan Mendeteksi Dini Gejala Lupus

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat cara untuk mendeteksi dini gejala lupus yang mampu dilakukan secara pribadi. Cara tersebut adalah SALURI (Periksa Lupus Sendiri). SALURI ini terdiri dari 11 pertanyaan yakni sebagai berikut:

  • Apakah Persendian Anda sering terasa sakit, nyeri atau bengkak lebih dari 3 bulan ?
  • Apakah jari tangan dan/ jari kaki pucat, kaku atau tidak nyaman di saat dingin ?
  • Apakah Anda pernah menderita sariawan lebih dari 2 minggu ?
  • Apakah Anda mengalami kelainan darah seperti : anemia, leukositopenia, atau trombositopenia ?
  • Pernahkah pada wajah Anda terdapat ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi ?
  • Apakah Anda sering demam di atas 38º C dengan sebab yang tidak jelas ?
  • Apakah Anda pernah mengalami nyeri dada selama beberapa hari saat menarik nafas ?
  • Apakah Anda sering merasa sangat lelah dan sangat lemas, bahkah setelah cukup beristirahat?
  • Apakah kulit Anda hipersensitif terhadap sinar matahari ?
  • Apakah terdapat protein pada pemeriksaan urin Anda ?
  • Pernahkah Anda mengalami serangan kejang ?

Bila kamu menjawab iya minimal 4 pertanyaan diatas, maka kamu memiliki peluang untuk terkena lupus dan diharapkan untuk segera menghubungi dan berkonsultasi dengan dokter spesialis reumatologi. 

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout