Blog

Gejala Anemia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anemia pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Anemia pada anak bisa disertai dengan beberapa ciri, seperti lelah dan tidak bersemangat dalam beraktivitas. Orang tua perlu mengetahui gejala anemia pada anak agar bisa ditangani dengan tepat. 

Anemia pada anak biasanya dipicu karena tidak tercukupinya asupan zat besi, penyakit tertentu, infeksi kronis, dan efek samping obat-obatan tertentu. Jika tidak segera diobati, anemia bisa menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui beberapa gejala anemia pada anak berikut.

Gejala Anemia pada Anak

Ada beberapa gejala yang ditunjukkan anak ketika mengalami anemia, yaitu:

  • Kulit pucat.
  • Lelah.
  • Lemas.
  • Sulit bernapas.
  • Tidak semangat beraktivitas.
  • Mata terlihat kuning.
  • Sakit kepala.
  • Jantung berdebar.
  • Rentan terkena infeksi.

Jika sudah bersekolah, anemia bisa menyebabkan anak sulit berkonsentrasi atau belajar. 

Gejala anemia pada anak sering kali mirip dengan penyakit lainnya. Oleh karena itu, jika anak Anda mengalami gejala di atas, segera bawa ke dokter untuk diperiksa dan diketahui penyebabnya.

Cara Mengobati Anemia pada Anak

Agar lebih efektif, pengobatan anemia pada anak perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut beberapa cara mengobati anemia pada anak yang biasanya dilakukan oleh dokter:

1. Suplemen zat besi dan vitamin

Pasien akan diberikan suplemen zat besi atau vitamin jika mengalami anemia yang disebababkan karena tidak tercukupinya asupan zat besi, vitamin B12, dan folat. Dokter akan menentukan dosisnya sesuai dengan usia dan berat badan anak.

Selain itu, dokter akan merekomendasikan anak untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi, folat, dan vitamin B12. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tubuh anak dalam produksi sel darah merah dan hemoglobin.

2. Antibiotik

Pasien juga bisa diberikan antibiotik oleh dokter. Cara ini bertujuan untuk mengobati anemia yang disebabkan karena infeksi bakteri, sehingga bakteri penyebab infeksi bisa diatasi.

Setelah infeksi disembuhkan, anemia pada anak umumnya bisa lebih cepat sembuh. Selain itu, untuk mempercepat penyembuhan, Anda juga bisa memberikan anak makanan yang tinggi zat besi, folat, dan vitamin B12.

3. Transfusi darah

Transfusi darah biasanya dilakukan jika tingkat keparahan anemia pada anak sudah berat. Selain itu, pengobatan ini dilakukan pada anak dengan jenis anemia, seperti anemia sel sabit dan thalasemia.

Cara Mencegah Anemia pada Anak

Kunci untuk mencegah anemia pada anak adalah memberikannya makanan yang bergizi secara rutin. Jika anak masih menyusu, sebaiknya tidak diberikan susu sapi sebelum berusia satu tahun. Meski kandungan zat besi dalam ASI lebih rendah dibandingkan susu sapi, sistem pencernaan bayi lebih mudah menyerap zat besi dari ASI dibandingkan susu sapi.

Sedangkan, jika anak sudah bisa mengonsumsi makanan padat (MPASI), sebaiknya penuhi kebutuhan zat besi hariannya dengan memberikan makanan yang tinggi zat besi, seperti bayam, brokoli, daging, ikan, tempe, kentang, dan tahu. Selain itu, untuk anak yang sudah cukup besar, Anda bisa memberikan tambahan asupan zat besi melalui suplemen yang diformulasikan untuk anak. 

Namun, sebelum memberikan anak suplemen apa pun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui jenis suplemen dan dosis yang tepat dalam mencegah anemia pada anak.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout