Apa Itu Tanam Benang: Prosedur Hingga Efek Samping

tanam benang

Apa Itu Tanam Benang: Prosedur Hingga Efek Samping

Seiring dengan semakin canggihnya metode perawatan kecantikan kulit wajah, semakin banyak pula pilihan untuk mempercantik dan meremajakan kulit wajah. Salah satu prosedur kecantikan yang kini cukup populer di kalangan perempuan adalah tanam benang.

Tanam benang memiliki banyak manfaat untuk membuat wajah menjadi cantik dan awet muda. Namun demikian, Anda tetap perlu mempertimbangkan efek samping yang mungkin muncul. Bagaimana prosedur tanam benang dan adakah efek sampingnya? Simak penjelasan berikut.

Apa Itu Tanam Benang

Tanam benang merupakan prosedur perawatan kulit wajah yang bertujuan untuk membuat kulit wajah terlihat kencang dan awet muda. Metode tanpa operasi ini dilakukan dengan cara menanamkan benang pada jaringan bawah kulit. Berbeda dengan operasi plastik, tanam benang tidak memerlukan banyak tindakan pada jaringan kulit. Selain itu, proses pengerjaan dan waktu pemulihannya lebih cepat dan harganya jauh lebih murah. 

Prosedur Tanam Benang

Sebelum dilakukan prosedur tanam benang, dokter akan menyuntikkan atau mengoleskan obat bius (anestesi) lokal di area wajah Anda terlebih dahulu. Setelah obat bius bekerja, dokter akan memasukkan benang khusus ke bawah kulit. 

Benang yang ditanam di bawah kulit wajah berfungsi untuk merangsang pembentukan kolagen, memberikan efek penarikan pada kulit yang kendur, dan mengencangkan jaringan penyangga kulit. Berbeda dengan tarik benang, pada tanam benang, benang yang ditanamkan tidak ditarik, sehingga efek pengencangan kulit yang kendur tidak senyata tarik benang dan hasilnya tidak secepat tarik benang. Namun, tanam benang bisa dikerjakan pada kulit yang sudah sangat kendur. Prosedur tanam benang biasanya membutuhkan waktu sekitar 15-60 menit dan pasien bisa langsung pulang/beraktivitas setelah prosedur selesai.

Efek Samping Tanam Benang

Tanam benang memang bisa mengencangkan kulit dan menghilangkan keriput, namun Anda tetap perlu berhati-hati dengan efek samping yang ditimbulkan. Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi adalah rasa nyeri atau sensasi tidak nyaman di wajah. Selain itu, prosedur ini juga berisiko menyebabkan beberapa keluhan, seperti memar, sulit membuka mulut, atau pembengkakan. Untuk mengurangi efek samping yang terjadi, orang yang menjalani tanam benang disarankan untuk beristirahat sekitar 1 minggu hingga kondisi wajah kembali pulih. Jika kulit wajah terlihat mengerut setelah tanam benang, sebaiknya tidak perlu khawatir secara berlebihan, karena kerutan tersebut akan memudar dalam waktu 14-21 hari. 

Selain itu, metode tanam benang juga dapat berisiko menimbulkan komplikasi berikut:

  • Nyeri di area ujung benang
  • Infeksi
  • Akumulasi darah (hematoma)
  • Perdarahan
  • Benang putus, bergeser, atau muncul di permukaan kulit wajah

Untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan, Anda disarankan untuk tetap melakukan kontrol ke dokter setelah menjalani prosedur ini.

Itulah penjelasan lebih dalam mengenai tanam benang. Meski biayanya tidak semahal operasi plastik, namun efek peremajaan kulit dengan menggunakan metode tanam benang sifatnya tidak permanen. Hasil dari metode tanam benang diketahui dapat bertahan 24-36 bulan, sehingga Anda perlu menjalani prosedur tanam benang kembali agar tampilan kulit tetap terlihat kencang dan awet muda.

Jika Anda tertarik untuk melakukan prosedur tanam benang, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar dokter dapat menilai apakah prosedur ini cocok diterapkan pada kondisi kulit wajah Anda.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout