Penyebab Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya

Penyebab Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya

Penyebab Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya

Tahukah Anda, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Agar terhindar dari penyakit ini, penting untuk mengetahui penyebab sakit jantung dan faktor risikonya.

Sakit jantung terdiri dari beragam jenis. Oleh karena itu, penyebabnya juga bervariasi. Apa penyebab sakit jantung berdasarkan jenisnya? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya

Meski penyebabnya bisa berbeda, namun sebagian jenis sakit jantung dipicu oleh faktor risiko yang sama. Berikut penyebab sakit jantung berdasarkan jenisnya:

1. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner adalah jenis sakit jantung yang umum dialami orang. Penyakit ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah jantung karena penumpukan kolesterol, sehingga jantung kekurangan darah yang kaya akan oksigen. Meski jarang, penyakit ini juga dipicu oleh kerusakan pada pembuluh arteri koroner. Ada sejumlah faktor risiko seseorang terkena penyakit jantung koroner, yaitu:

  • Diabetes.
  • Obesitas.
  • Hipertensi.
  • Hiperkolesterolemia.
  • Perokok aktif.
  • Pecandu alkohol.
  • Pola makan tidak sehat.

2. Gangguan irama jantung

Aritmia atau gangguan irama jantung adalah penyakit yang dipicu karena impuls listrik yang menjaga irama jantung tidak optimal, sehingga fibrilasi, takikardia, atau bradikardia. Penyakit ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor risiko, yaitu:

  • Hipertensi.
  • Diabetes.
  • Kelainan jantung sejak lahir.
  • Kebiasaan merokok.
  • Pecandu alkohol.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Penyakit katup jantung.
  • Penyalahgunaan narkoba.
  • Stres.

3. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan adalah masalah fungsi dan bentuk jantung sejak lahir. Masalah tersebut ada di pembuluh darah, dinding jantung, atau katup jantung. Meski tidak diketahui secara pasti, penyakit ini dapat dipicu oleh sejumlah faktor risiko, yaitu:

  • Penderita diabetes.
  • Penggunaan obat-obatan.
  • Memiliki riwayat kelainan jantung.
  • Orang dengan keluarga penderita sakit jantung.
  • Penggunaan obat-obatan saat hamil.
  • Terinfeksi virus campak saat hamil.
  • Pecandu alkohol.
  • Perokok aktif.
  • Penggunaan narkotika saat hamil.

4. Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah ketidakmampuan otot jantung untuk menyuplai darah. Keadaan ini berisiko fatal, karena memicu gagal jantung, bahkan henti jantung. Hingga saat ini, tidak diketahui pasti penyebab kardiomiopati. Namun, ada sejumlah faktor risiko kardiomiopati yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung.
  • Gangguan metabolit, misalnya penyakit diabetes dan tiroid.
  • Tekanan darah tinggi tidak terkontrol.
  • Defisiensi vitamin B1, misalnya penyakit beri-beri.
  • Komplikasi kehamilan.
  • Pecandu alkohol.
  • Hemokromatosis, yaitu zat besi yang menumpuk di otot jantung.
  • Terinfeksi COVID-19.

5. Infeksi jantung

Penyebab infeksi jantung adalah infeksi virus, parasit, atau bakteri di otot jantung (miokardium), membran yang melapisi jantung (perikardium), dan lapisan dalam jantung (endokardium). Sejumlah penyakit yang dipicu oleh infeksi ini adalah endokarditis, miokarditis, dan perikarditis. Sejumlah faktor risiko infeksi jantung, yaitu:

  • Infeksi, misalnya toksoplasma, Streptococcus, COVID-19, dan candida.
  • Penggunaan narkoba.
  • Pemakaian kateter dalam periode yang lama, misalnya kateter untuk cuci darah.
  • Cedera jantung akibat kecelakaan atau benturan.
  • Tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi.
  • Penyakit lain, misalnya lupus, gagal ginjal, AIDS, kanker, dan TBC.

Agar sakit jantung tidak menjadi komplikasi, ada dua jenis perawatan yang diterapkan, yaitu pola hidup sehat dan obat-obatan. Jika penyakit tidak teratasi dengan dua perawatan tersebut, tindakan medis akan diterapkan, yaitu transplantasi hati, angioplasti koroner, dan cangkok bypass arteri koroner.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout