Macam-Macam Gangguan Mental dan Penyebabnya
Gangguan mental yang dialami seseorang bisa disebabkan oleh trauma berat akibat suatu peristiwa atau gangguan pada fungsi otak. Gangguan mental bisa memiliki gejala yang berbeda pada masing-masing orang. Hal ini dikarenakan adanya macam-macam gangguan mental.
Gangguan mental bisa berdampak pada cara berpikir, bersikap, dan berinteraksi dengan orang lain. Kondisi ini perlu ditangani sejak dini agar tidak mengganggu kehidupan penderitanya. Berikut penyebab dan macam-macam gangguan mental yang perlu Anda ketahui:
Penyebab Gangguan Mental
Hingga saat ini, penyebab gangguan mental belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan mental:
- Riwayat keluarga yang memiliki gangguan mental
- Pernah mengalami peristiwa yang traumatis, seperti pelecehan atau kekerasan
- Stres berat
- Faktor genetik
- Kondisi medis tertentu, seperti stroke, cedera otak berat, dan gangguan tiroid
- Penggunaan obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol secara berlebihan
Macam-Macam Gangguan Mental
Gangguan jiwa sering disalahartikan sebagai akibat dari gangguan halusinasi atau masalah perilaku. Bahkan, gangguan mental masih mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Padahal gangguan mental adalah masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan yang tepat. Berikut beberapa jenis gangguan mental:
1. Gangguan kepribadian
Orang yang mengalami gangguan kepribadian memiliki perilaku, pola pikir, dan perasaan yang berbeda dengan banyak orang pada umumnya. Gangguan kepribadian terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Tipe cemas dan takut, yaitu gangguan kepribadian obsesif kompulsif, menghindar, dan ketergantungan.
- Tipe dramatis atau emosional, yaitu gangguan kepribadian narsistik, ambang, dan histrionik.
- Tipe eksentrik, yaitu gangguan kepribadian paranoid, skizotipal, skizoid, dan antisosial.
2. Gangguan makan
Gangguan jiwa yang serius ini ditandai dengan perilaku makan yang terganggu. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami masalah gizi, seperti kurang gizi atau obesitas. Beberapa contoh dari gangguan ini adalah bulimia nervosa, anoreksia nervosa, gangguan makan berlebihan, serta binge-eating disorder.
3. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Jenis gangguan mental berikutnya adalah OCD yang ditandai dengan adanya pikiran dan obsesi yang tidak terkendali terhadap sesuatu, sehingga menyebabkan penderitanya melakukan suatu aktivitas secara berulang-ulang. Penderita OCD bisa terobsesi dengan angka tertentu, misalnya 4. Hal ini akan memicu penderitanya melakukan aktivitas tertentu, seperti mengetuk pintu atau mencuci tangan sebanyak 4 kali. Jika hal ini tidak dilakukan, penderita OCD akan merasa khawatir dan risih secara berlebihan
4. Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Gangguan mental ini berkembang setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, seperti kematian orang terdekat, bencana alam, kecelakaan, kekerasan, serta pelecehan seksual atau fisik. Penderita PTSD biasanya akan sulit melupakan peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut.
Macam-macan gangguan mental yang telah dijelaskan di atas perlu ditangani dan diobati oleh psikolog atau psikiater sejak dini. Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan jiwa yang dialami seseorang bisa semakin parah, bahkan berisiko membuat mereka menyakiti dirinya sendiri atau orang lain.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala-gejala gangguan mental di atas, segera cari bantuan ke psikiater. Dengan meminta bantuan kepada psikiater, Anda dapat melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan diagnosis gangguan mental pada penderita. Selanjutnya, penderita akan mendapatkan penanganan dan pengobatan sesuai dengan jenis gangguan mental yang dialami.