Tips Pencegahan Kolesterol Tinggi di Usia Muda
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Banyak yang menganggap bahwa kolesterol tinggi adalah kondisi yang hanya menyerang orang dewasa dan lansia. Namun, kolesterol tinggi ternyata juga berisiko dialami oleh anak muda. Untuk mengurangi risikonya, ada beragam tips pencegahan kolesterol di usia muda yang bisa diterapkan.
Pencegahan kolesterol tinggi di usia muda penting dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit serius, misalnya penyakit jantung dan stroke. Salah satu kunci mencegah kolesterol tinggi adalah mengatur pola makan. Simak informasi selengkapnya mengenai tips pencegahan kolesterol tinggi di artikel ini.
Tips Pencegahan Kolesterol Tinggi
Agar kadar kolesterol terjaga, Anda dianjurkan untuk menghindari makanan tinggi kolesterol. Berikut makanan yang perlu dibatasi untuk mencegah terjadinya kolesterol tinggi pada individu yang belum terdiagnosis kolesterol tinggi, dan tidak boleh dikonsumsi oleh individu yang telah terdiagnosis kolesterol tinggi :
- Daging kambing.
- Otak sapi.
- Otak kambing.
- Daging bebek dengan kulit.
- Jeroan.
- Daging sapi berlemak.
- Kuning telur.
- Telur bebek.
- Telur puyuh.
- Ati ayam.
- Telur ikan.
Selain itu, ada beragam makanan lain yang juga perlu dibatasi asupannya, yaitu:
- Makanan cepat saji.
- Mentega.
- Cumi-cumi.
- Udang.
- Kerang.
- Kepiting.
- Biskuit.
- Es krim.
- Cokelat.
- Keju.
- Susu.
- Kerupuk.
Setelah mengetahui makanan yang perlu dihindari dan dibatasi untuk mencegah kolesterol, berikut beragam makanan yang dianjurkan untuk membantu mencegah kolesterol tinggi:
- Kacang-kacangan.
- Makanan kaya serat, misalnya buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh.
- Ikan dan ayam atau unggas tanpa kulit.
- Produk susu bebas atau rendah lemak.
- Ikan kaya omega-3, misalnya salmon, tuna, makarel, lele, dan teri.
- Memperbanyak asupan makanan dengan kandungan lemak tidak jenuh yang tinggi, serta membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
- Membatasi makanan tinggi gula dan garam.
Selain mengatur pola makan, menjaga berat badan ideal penting agar kadar kolesterol terjaga. Agar berat badan terkontrol, Anda dianjurkan untuk rutin berolahraga. Tidak hanya menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), olahraga dan aktivitas fisik lain dapat meningkatkan kesehatan jantung, pembuluh darah, dan menangani obesitas. Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Merokok dan konsumsi minuman beralkohol adalah faktor risiko kadar kolesterol tinggi.
Penyebab Kolesterol Tinggi di Usia Muda
Dikutip dari WebMD, kadar kolesterol tinggi di usia muda disebabkan oleh faktor keturunan. Kadar kolesterol jahat (LDL) pada orang dengan kondisi tersebut berisiko meningkat dan menumpuk di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung di usia muda. Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko kadar kolesterol tinggi di usia muda, yaitu:
- Pola makan tidak sehat.
- Jarang berolahraga atau beraktivitas fisik.
- Kebiasaan merokok.
- Perokok pasif.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Pengidap diabetes.
Gejala Kolesterol Tinggi di Usia Muda
Dikutip dari Cleveland Clinic, kolesterol tinggi tidak ditandai dengan gejala yang signifikan di awal. Pengidap kolesterol tinggi bahkan awalnya masih bisa beraktivitas secara normal. Seseorang bahkan baru mengetahui dirinya mengidap kolesterol tinggi setelah mengalami komplikasi. Namun, dikutip dari Mayo Clinic, ada beragam gejala kolesterol di usia muda yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi mungkin berhubungan dengan kolesterol tinggi karena kolesterol tinggi dapat membentuk plak di pembuluh darah arteri dan menyebabkan pengerasan arteri, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
2. Nyeri dada
Nyeri dada atau dalam dunia medis disebut dengan angina adalah kondisi ketika plak terbentuk di pembuluh darah koroner di jantung, sehingga menghambat aliran darah ke sel-sel otot jantung dan menyebabkan kerusakan sel-sel otot jantung, yang akhirnya menyebabkan nyeri di area dada.
3. Sakit kepala
Sakit kepala juga mungkin menandakan kolesterol tinggi di usia muda, meskipun tidak selalu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang sudah parah, yang mungkin berkaitan dengan kadar kolesterol tinggi.
4. Mudah lelah
Kolesterol tinggi tidak secara langsung menyebabkan seseorang mudah lelah. Namun, rasa mudah lelah mungkin muncul akibat komplikasi lain yang sudah terjadi akibat kolesterol tinggi, misalnya gangguan pada jantung.
Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Kolesterol Secara Rutin
Pemeriksaan kolesterol secara rutin adalah tips pencegahan kolesterol tinggi di usia muda yang efektif, terutama pada orang dengan riwayat keluarga pengidap kolesterol tinggi. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut frekuensi pemeriksaan kolesterol yang direkomendasikan:
- Anak-anak dan remaja: setiap lima tahun sekali, mulai dari usia 9 tahun. Namun, untuk anak dengan riwayat orang tua pengidap kolesterol tinggi, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol sebelum berusia 9 tahun.
Jika ragu atau ada pertanyaan terkait pemeriksaan kolesterol, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui frekuensi pemeriksaan kolesterol yang sesuai dengan kondisi Anda. Hal ini dikarenakan orang berusia 20 tahun ke atas dengan faktor risiko kolesterol tinggi, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol setiap satu tahun sekali. Hal ini juga berlaku jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.
Mendeteksi penyebab dan gejala kolesterol tinggi di usia muda adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi serius, misalnya penyakit jantung dan stroke. Dengan begitu, Anda bisa mulai melakukan beragam cara pencegahan kolesterol tinggi, misalnya rutin berolahraga atau beraktivitas fisik, tidak merokok, dan mengonsumsi makanan sehat.
Hal-Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Didiagnosis Kolesterol Tinggi
Ketika Anda didiagnosis kolesterol tinggi, dokter akan merekomendasikan untuk mengubah gaya hidup dan pola makan. Ada beragam perubahan gaya hidup yang dianjurkan oleh dokter untuk pengidap kolesterol tinggi, misalnya mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga atau beraktivitas fisik agar berat badan tetap ideal, tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi, dan membatasi makanan instan dan siap saji.
Selain itu, dokter akan merekomendasikan pasien kolesterol tinggi untuk menjalani diet rendah lemak jenuh dan rendah lemak trans agar kadar kolesterol terkontrol. Anda juga dianjurkan untuk membatasi makanan dengan kandungan kolesterol yang tinggi, misalnya jeroan, daging bebek, es krim, steak daging merah yang berlemak, makanan laut tertentu, serta tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan garam, gula, dan minyak yang tinggi. Kadar garam, gula, dan minyak berlebih di tubuh meningkatkan risiko beragam penyakit serius, misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, ginjal, dan diabetes.
Jika perubahan gaya hidup dan pola makan tidak efektif menurunkan kadar kolesterol tinggi, dokter akan memberikan penanganan lebih lanjut, yaitu pemberian obat dengan dosis dan durasi yang disesuaikan dengan kondisi pasien.