Blog

Metode dan Prosedur Pengukuran Kolesterol di Rumah dan Laboratorium

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Pemeriksaan kolesterol hanya perlu dilakukan oleh orang tua adalah anggapan yang keliru. Kolesterol tinggi akibat gaya hidup tidak sehat bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia. Agar kadar kolesterol tetap normal, penting untuk mengetahui metode pengukuran kolesterol yang tepat untuk pemantauan, baik di laboratorium maupun di rumah.

Kolesterol tinggi umumnya tidak ditandai dengan gejala yang signifikan di awal, sehingga kerap tidak disadari oleh penderitanya hingga komplikasi telah terjadi. Oleh karena itu, pemeriksaan kolesterol secara rutin perlu dilakukan untuk mendeteksi kolesterol tinggi secara dini. Selain ke dokter, Anda bisa melakukan pemeriksaan kolesterol sendiri di rumah. Simak informasi selengkapnya mengenai metode pengukuran kolesterol di rumah dan prosedurnya di artikel ini.

Metode Pengukuran Kolesterol di Rumah

Kadar kolesterol yang normal penting untuk mengurangi risiko penyakit serius, misalnya penyakit jantung dan stroke. Selain menerapkan pola hidup sehat, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin sebagai upaya pencegahan kolesterol tinggi. Pemeriksaan kolesterol umumnya dilakukan di laboratorium. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, pemeriksaan kolesterol bisa dilakukan di rumah.

Sebelum melakukan metode pengukuran kolesterol di rumah, Anda perlu berpuasa setidaknya 9 jam. Selain itu, lakukan metode pengukuran kolesterol di pagi hari agar hasilnya akurat. Berikut alat-alat yang perlu dipersiapkan untuk mengukur kolesterol:

  • Alat ukur kolesterol,
  • Strip untuk melakukan pengecekan,
  • Lancet, yaitu jarum sekali pakai untuk mengeluarkan darah,
  • Alcohol swab (tisu dengan alkohol yang digunakan untuk membersihkan luka bekas suntikan).

Setelah semua alat sudah dipersiapkan, berikut cara mengukur kolesterol sendiri di rumah:

  • Bersihkan tangan terlebih dahulu. Setelah itu, tusuk jari dengan penggunaan lancet.
  • Tempatkan tetesan darah pada strip. Setelah itu, masukkan strip ke alat ukur.
  • Setelah beberapa saat, hasilnya muncul di layar.

Seberapa Akurat Metode Pengukuran Kolesterol di Rumah?

Selain hemat dan praktis, hasil metode pengukuran kolesterol di rumah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hasil pemeriksaan di laboratorium. Meski demikian, alat pengecek kolesterol di rumah umumnya hanya membaca kadar kolesterol total secara keseluruhan dan bukan informasi spesifik mengenai kadar kolesterol jahat (LDL) dan baik (HDL) di darah. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil yang lengkap dan menyeluruh, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol di laboratorium.

Pemeriksaan kolesterol dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium klinik atau rumah sakit. Pemeriksaan kolesterol umumnya membutuhkan waktu beberapa menit. Selain itu, dokter bisa memastikan perlu tidaknya pasien berpuasa sebelum melakukan pemeriksaaan dan memberi informasi terkait persiapan yang perlu dilakukan lainnya. 

Siapa yang Perlu Melakukan Pemeriksaan Kolesterol?

Idealnya, pemeriksaan kolesterol dilakukan setiap 5 tahun sekali sejak usia 20 tahun. Namun, frekuensi pemeriksaan kolesterol perlu ditingkatkan, terutama untuk orang dengan beragam kondisi berikut:

  • Orang dengan riwayat keluarga pengidap penyakit jantung.
  • Pria usia di atas 55 tahun dan perempuan usia di atas 65 tahun.
  • Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas.
  • Pengidap diabetes atau hipertensi.
  • Perokok aktif.
  • Jarang berolahraga.
  • Mengonsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan, misalnya gorengan atau makanan berlemak.

Arti Hasil Pemeriksaan Kolesterol di Laboratorium

Pemeriksaan kolesterol di laboratorium meliputi pengukuran 4 jenis lemak di darah, yaitu LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), trigliserida, dan total keseluruhan jenis kolesterol. Berikut hasil pemeriksaan kolesterol normal yang dianjurkan:

  • LDL: di bawah 130 mg/dL.
  • HDL: di atas 60 mg/dL.
  • Trigliserida: di bawah 150 mg/dL.
  • Kolesterol total: di bawah 200 mg/dL.

Orang dengan hasil pemeriksaan kolesterol LDL di atas 190 mg/dL atau kolesterol total di atas 240 mg/dL bisa disebut mengalami kolesterol tinggi. Perlu diingat, hasil pemeriksaan kolesterol di setiap laboratorium atau fasilitas kesehatan mungkin memiliki perbedaan nilai rentang normal.

Cara Mengendalikan Kadar Kolesterol Tinggi

Menerapkan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat penurun kolesterol yang diresepkan oleh dokter adalah cara mengatasi kolesterol tinggi yang efektif. Berikut beragam cara mengendalikan kadar kolesterol yang bisa diterapkan:

  1. Menerapkan pola hidup sehat

Kolesterol tinggi bisa dikontrol dengan menerapkan pola hidup sehat secara konsisten, misalnya rutin berolahraga, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan tekanan darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit serius.

2. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang

Memperhatikan makanan yang dikonsumsi juga penting dilakukan untuk mengendalikan kadar kolesterol tinggi. Konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tinggi, misalnya buah-buahan, sayuran, makanan sumber protein, gandum atau biji-bijian, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak. Sebaliknya, batasi makanan tinggi kolesterol, misalnya daging merah, udang, kuning telur, hati, serta susu dan produk olahannya. Selain itu, batasi penggunaan garam pada makanan yang dikonsumsi.

3. Konsumsi makanan dan minuman penurun kolesterol

Cara mengendalikan kolesterol tinggi lainnya adalah memperbanyak asupan makanan penurun kolesterol, misalnya apel, oatmeal, gandum utuh, pisang, pir, jeruk, okra, terong, serta kacang-kacangan, seperti kacang merah, buncis, dan lentil.

Selain itu, penggunaan suplemen penurun kolesterol dengan kandungan beta glucan dan inulin, serta rendah lemak, bisa menjadi cara mengendalikan kolesterol tinggi. Beta glucan adalah jenis serat yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol yang umum ditemukan di oatmeal, gandum utuh, dan rumput laut. Sedangkan inulin adalah jenis serat larut yang dapat menurunkan kadar trigliserida di darah.

Sebelum mengonsumsi suplemen penurun kolesterol, pastikan Anda membaca dan mengikuti aturan dan dosis yang tertera di kemasan. Jika Anda mengidap penyakit tertentu, konsultasikan ke dokter terkait penggunaan suplemen makanan atau minuman yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Pencegahan Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi bisa dicegah dengan kombinasi pola hidup sehat, konsumsi obat atau suplemen penurun kolesterol yang diresepkan oleh dokter, dan melakukan pemeriksaan kolesterol ke dokter secara rutin. Berikut beragam cara mencegah kolesterol tinggi yang perlu diterapkan:

  • Mengonsumsi makanan atau minuman penurun kolesterol, misalnya sayuran hijau, oat, teh hitam, kacang-kacangan, pisang, dan susu kedelai. 
  • Mengonsumsi suplemen yang bisa meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat, misalnya asam lemak omega-3 atau lecithin.
  • Rutin berolahraga atau beraktivitas fisik.
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Berhenti merokok.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Tidur yang cukup.
  • Mengelola stres dengan baik, misalnya meditasi, yoga, terapi musik, atau latihan pernapasan.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout