Blog

Mengenal Apa itu Omicron BA.4 dan BA.5 Serta Gejalanya

Munculnya varian baru Omicron, Omicron BA.4 dan BA.5, menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dikutip dari Medical News Today, Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki gejala yang mirip dengan varian Omicron sebelumnya, yaitu demam dan penciuman normal.

Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 yang meningkat di Indonesia diketahui mirip seperti varian virus Corona lainnya. Hal ini juga diklaim oleh Michael Angarone, seorang profesor kedokteran penyakit menular dari Northwestern. Apa itu omicron BA.4 dan BA.5 serta gejalanya? Berikut penjelasannya.

Gejala Omicron BA.4 dan BA.5

Dilaporkan sebanyak enam pasien Omicron BA.5 tidak bergejala dan sebanyak dua pasien mengalami gejala ringan. Sedangkan satu pasien yang terinfeksi subvarian Omicron BA.4 tidak mengalami gejala dan satu pasien lainnya mengalami gejala ringan. Umumnya, Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki gejala yang mirip dengan varian Corona. Berikut beberapa di antaranya:

  • Sakit tenggorokan.
  • Badan pegal
  • Demam.
  • Batuk.
  • Mual.
  • Sakit kepala.
  • Mudah lelah.
  • Diare.
  • Muntah.

Perkembangan Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia

Sejauh ini, kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia semakin bertambah. Menurut pemerintah, setidaknya ada delapan kasus Omicron BA.4 dan BA.5 yang tersebar di Jakarta dan Bali. Erlina Burhan, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), menyatakan bahwa salah satu pasien mengalami gejala Covid-19 sedang, yaitu sesak napas, sedangkan pasien lainnya hanya mengalami gejala Covid-19 ringan.

Pasien bergejala Covid-19 sedang tersebut adalah perempuan berusia 20 tahun dengan hasil tes whole genome sequencing yang teridentifikasi pada 10 Juni dinyatakan positif Omicron baru BA.5. Kasus ini terjadi karena penularan lokal di Jakarta. Pasien ini diketahui sudah mendapatkan dua dosis vaksin jenis Sinovac. Pasien terakhir menerima vaksinasi pada 7 Mei 2021 lalu. Berikut penjelasan lengkap kasus varian Omicron BA.4 dan BA.5:

1. Bali

  • Kasus Omicron BA.4, yaitu seorang laki-laki berusia 27 tahun, tidak bergejala, dan sudah divaksin dua dosis Pfizer.
  • Kasus Omicron BA.5, yaitu seorang laki-laki berusia 45 tahun, tidak bergejala, dan sudah tiga kali vaksin J&J.
  • Kasus Omicron BA.5, yaitu seorang laki-laki berusia 57 tahun, sakit tenggorokan, badan pegal, dan sudah empat kali vaksin Pfizer.
  • Kasus Omicron BA.5, yaitu seorang laki-laki berusia 34 tahun, tidak bergejala, dan tiga kali vaksin (dua dosis AstraZeneca dan 1 dosis J&J).

2. Jakarta

  • Kasus transmisi lokal BA.5, yaitu seorang perempuan berusia 20 tahun, gejala sedang ada sesak napas, dua kali divaksin Sinovac, dan belum booster.
  • Kasus transmisi lokal BA.5, yaitu seorang perempuan berusia 40 tahun, tidak bergejala, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 vaksin AstraZeneca.
  • Kasus transmisi lokal BA.5, yaitu seorang laki-laki berusia 22 tahun, gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, belum booster.
  • Kasus PPLN, yaitu seorang laki-laki berusia 30 tahun, gejala ringan, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan satu kali Moderna.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout