Blog

gejala demam berdarah pada anak

Kenali Gejala Demam Berdarah Pada Anak dan Cara Menanganinya

Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang menyerang anak pada musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. Sebagai salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di Indonesia, Anda perlu mengetahui gejala demam berdarah pada anak.

Meski gejala DBD dapat hilang dalam waktu seminggu, namun jika semakin serius akan merusak organ, bahkan menyebabkan kematian. Untuk mencegahnya, maka mengenali gejala DBD sejak dini sangat penting untuk dilakukan. Apa saja gejala DBD pada anak? Berikut penjelasannya.

Gejala Demam Berdarah Pada Anak 

Gejala demam berdarah pada umumnya berlangsung selama 2 – 7 hari dan bisa hilang dalam waktu seminggu. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat mengancam nyawa. Demam berdarah memiliki 3 jenis, yaitu demam dengue, demam berdarah dengue (DBD), dan dengue shock syndrome (DSS). Berikut beberapa gejalanya.

  1. Gejala demam dengue
  1. Demam dengue merupakan jenis DBD yang tergolong ringan yang tidak atau belum menyebabkan perdarahan. Selain itu, jenis penyakit ini juga tidak memiliki gejala apapun, terutama jika anak Anda belum pernah terkena demam berdarah sama sekali. Anda perlu mewaspadai kemungkinan anak Anda terkena demam dengue jika menunjukkan gejala-gejala berikut: 
  • Demam tinggi akut 3 – 14 hari setelah digigit nyamuk
  • Sakit kepala dan mual
  • Ruam merah pada kulit anak
  • Mengeluh nyeri otot dan pegal linu di sekujur tubuhnya
  • Kelenjar getah beningnya bengkak

Jika gejala demam dengue anak bertambah parah, yang disertai dengan perdarahan di beberapa bagian tubuhnya, maka anak terkena demam berdarah dengue (DBD). Peralihan penyakit demam dengue menjadi DBD dapat terjadi karena dua hal, yaitu diagnosis yang terlambat dan sistem imun anak tidak cukup kuat untuk melawan virus dengue meski sudah ditangani secara medis. Mengenali gejala DBD yang muncul sejak awal merupakan langkah yang penting untuk mencegah akibat yang fatal. Gejala DBD muncul pada 24 – 48 jam setelah suhu tubuh anak menurun. Anak Anda kemungkinan terkena DBD jika menunjukkan beberapa gejala berikut:

  1. Sakit perut, atau perutnya terasa nyeri saat ditekan
  2. Muntah terus-menerus
  3. Suhu tubuh anak berubah drastis, dari tinggi (demam) bisa menjadi sangat rendah (hipotermia)
  4. Feses atau muntahnya mengandung darah
  5. Mimisan terus-menerus
  6. Gusi anak berdarah tiba-tiba tanpa sebab
  7. Terlihat lelah, gelisah, mudah marah, dan tersinggung

Penanganan DBD pada Anak

Ketika anak menunjukkan gejala awal seperti demam, Anda bisa memberikan parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri. Hindari memberikan obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen dan aspirin, karena dapat mempengaruhi kadar trombosit dalam darah dan meningkatkan risiko perdarahan. Selain itu, berikut beberapa penanganan DBD pada anak yang bisa Anda lakukan di rumah:

  1. Memastikan anak mendapat istirahat yang cukup
  2. Memberikan kompres pada dahi, dada, ketiak, dan selangkangan anak
  3. Memberikan banyak cairan pada anak untuk mencegah dehidrasi
  4. Memberikan makanan sehat dan bergizi, terutama yang tinggi protein

Selama anak masih menunjukkan gejala awal, orang tua harus memperhatikan kondisi anak setiap saat. Segera bawa anak ke IGD jika ia menununjukkan salah satu dari gejala berat yang telah dijelaskan di atas.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout