Kenali Gejala Asam Lambung Agar Cepat Ditangani
Asam lambung atau yang dikenal dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah keadaan yang ditandai dengan sensasi terbakar di dada atau heartburn. Asam lambung berisiko dialami orang dewasa dan anak-anak. Apa gejala asam lambung lainnya?
Asam lambung memang tidak membahayakan nyawa, namun jangan dianggap enteng. Mengenali gejala asam lambung penting agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat, serta tidak menjadi komplikasi. Apa saja gejala asam lambung yang perlu diwaspadai? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.
Gejala Asam Lambung
Gejala asam lambung berisiko terjadi setelah minum minuman berkafein atau berbaring, yaitu nyeri dada seperti sensasi terbakar atau heartburn dan ketidaknyamanan di perut. Gejala ini membuat asam lambung kerap dianggap gejala penyakit jantung yang cirinya hampir sama, yaitu nyeri dada.
Dikutip dari American Academy of Allergy Asthma and Immunology, ada sejumlah gejala asam lambung lainnya, yaitu kerap bersendawa, mual, cepat kenyang, nyeri tenggorokan, muntah, bau mulut, batuk tanpa dahak, dan air liur berlebihan.
Gejala asam lambung tergolong tidak berbahaya jika hanya terjadi 1-2 kali sebulan, tidak terjadi berhari-hari, dan gejala asam lambung terjadi setelah Anda makan makanan pedas dan berlemak.
Namun, asam lambung bisa menjadi gejala penyakit tertentu jika kerap terjadi, berlangsung dalam durasi panjang, nyeri menyebar ke rahang, memicu muntah darah, dan disertai sesak napas. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab Asam Lambung
Asam lambung adalah kondisi ketika otot kerongkongan melemah, sehingga memicu asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Ada sejumlah faktor risiko asam lambung, misalnya, penuaan, kehamilan, obesitas, pecandu alkohol, perokok aktif, makan makanan pedas berlebihan, dan stres yang tidak dikelola dengan tepat. Selain itu, asam lambung juga dipicu oleh beragam penyakit, misalnya scleroderma, hernia hiatus, dan gastroparesis.
Untuk mencegah asam lambung, terapkan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan rutin berolahraga. Selain itu, sebaiknya Anda tidak makan makanan yang memicu nyeri pada tenggorokan dan cukupi asupan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen tambahan.
Penanganan Asam Lambung
Berikut sejumlah perawatan mandiri yang bisa diterapkan untuk menyembuhkan gejala asam lambung yang tergolong ringan:
1. Makan makanan yang tidak memicu asam lambung naik, yaitu:
- Buah-buahan yang tidak asam, misalnya apel, pir, melon, dan pisang.
- Sayuran hijau, misalnya buncis, brokoli, asparagus, kembang kol, mentimun, dan kentang.
- Oatmeal dan roti gandum.
- Daging tanpa lemak, misalnya ikan, ayam, dan makanan laut rendah lemak.
2. Menerapkan sejumlah upaya pencegahan, misalnya:
- Tidak merokok.
- Tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang berisiko memicu asam lambung naik, misalnya minuman berkafein, alkohol, cokelat, dan makanan pedas.
- Tidur nyenyak dan berkualitas, setidaknya 7-9 jam setiap malam.
- Tidur dengan posisi dada dan kepala lebih tinggi.
- Tidak memakai celana atau baju yang ketat untuk mencegah tekanan di perut yang mengganggu lambung.
Jika Anda sudah menerapkan cara-cara di atas, namun asam lambung tidak sembuh, bahkan memburuk, sebaiknya hubungi dokter untuk diperiksa penyebabnya, sehingga diberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.