Mata Kiri Atas Kedutan: Mitos, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Mata kiri atas kedutan merupakan fenomena umum yang dialami banyak orang. Kedutan ini terjadi secara tiba-tiba, biasanya tanpa rasa sakit, tetapi cukup mengganggu.
Namun, banyak juga yang menghubungkannya dengan mitos atau pertanda tertentu. Maka dari itu, perlu diketahui apa yang sebenarnya menyebabkan kedutan dari sudut pandang medis.
Pengertian Kedutan
Kedutan adalah gerakan berulang pada otot yang terjadi secara spontan dan tidak bisa dikendalikan. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut myokymia.
Kedutan pada mata biasanya terjadi pada otot kelopak mata bagian atas atau bawah. Meskipun sering kali tidak berbahaya, tetapi jika berlangsung terus-menerus, maka kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan tertentu.
Mitos tentang Kedutan
Dalam budaya tertentu, mata kiri atas kedutan sering dikaitkan dengan pertanda atau firasat sebagai berikut.
1. Mitos Jawa
Dalam budaya Jawa, kedutan pada mata kiri atas sering dianggap sebagai tanda bahwa seseorang akan bertemu orang yang sudah lama dirindukan atau akan mendapatkan kabar baik.
2. Mitos Cina
Dalam tradisi Cina, kedutan pada mata kiri sering dianggap sebagai tanda keberuntungan, tetapi ini tergantung pada waktu terjadinya.
3. Mitos Modern
Banyak juga orang yang menghubungkan kedutan mata dengan kondisi psikologis atau perubahan yang akan datang.
Meskipun menarik, tetapi mitos ini sebaiknya tidak dijadikan acuan utama. Lebih baik fokus pada penyebab ilmiah dan solusi medis.
Penyebab Mata Kiri Atas Kedutan dari Sisi Medis
Berikut adalah berbagai hal yang menjadi penyebab umum mata kiri atas kedutan dalam dunia medis.
1. Kelelahan dan Kurang Tidur
Ketika tubuh kurang istirahat, maka otot-otot di sekitar mata dapat mengalami kontraksi tak terkendali, yang menyebabkan kedutan.
2. Stres
Stres adalah penyebab utama berbagai gangguan tubuh, termasuk kedutan mata. Saat stres, tubuh melepaskan hormon yang dapat memengaruhi fungsi otot, sehingga juga bisa menimbulkan kedutan di mata.
3. Mengonsumsi Kafein atau Alkohol Berlebihan
Terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol dapat memicu aktivitas berlebih pada sistem saraf, yang kemudian menyebabkan kedutan.
4. Iritasi Mata atau Kelelahan
Menatap layar gadget terlalu lama tanpa istirahat bisa membuat mata lelah, sehingga memicu kedutan. Selain itu, alergi atau mata kering (karena terlalu lama menatap layar gadget) juga dapat menyebabkan hal ini.
5. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan magnesium atau vitamin tertentu, seperti vitamin D dan B12, dapat menyebabkan gangguan pada saraf dan otot, termasuk menimbulkan kedutan.
6. Kondisi Medis yang Serius
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, kedutan yang berkepanjangan dapat menjadi tanda adanya gangguan neurologis, seperti blepharospasm atau hemifacial spasm. Jika ini terjadi, maka segera konsultasi dengan dokter.
Cara Mengatasi Kedutan pada Mata Kiri Atas
Berikut adalah berbagai langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi kedutan.
1. Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup dapat membantu mengendurkan otot dan saraf. Jadi, pastikan untuk mendapatkan tidur berkualitas selama kurang lebih 7-8 jam setiap malam.
2. Kurangi Konsumsi Kafein dan Alkohol
Batasi asupan kafein dan alkohol untuk mengurangi stimulasi berlebihan pada saraf. Dengan begitu, tidur akan jadi lebih berkualitas, sehingga berdampak pada berkurangnya kedutan pada mata.
3. Manajemen Stres
Lakukan pengelolaan stres dengan melakukan teknik relaksasi, seperti: meditasi, yoga, atau pernapasan mendalam untuk mengurangi stres, yang menjadi pemicu kedutan.
4. Kompres dengan Air Hangat
Kompres dengan air hangat pada mata dapat membantu merelaksasi otot kelopak mata yang berkedut.
5. Konsumsi Makanan Bergizi
Pastikan tubuh mengonsumsi makanan yang kaya magnesium, seperti: bayam, kacang almond, atau biji-bijian. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk menambahkan suplemen tertentu.
6. Batasi Waktu di Depan Layar Gadget
Jaga kesehatan mata dengan aturan 20-20-20: setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter).
7. Konsultasi dengan Dokter
Jika kedutan berlangsung lebih dari seminggu, disertai nyeri, atau memengaruhi bagian lain dari wajah, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Jenis-Jenis Mata Kedutan
Mata kedutan bisa terjadi di sebelah kiri, sebelah kanan, atau bahkan keduanya. Gejalanya juga bisa berbeda-beda. Berikut jenis-jenis mata kedutan berdasarkan tingkat keparahannya:
1. Kedutan minor
Kedutan minor umumnya disebabkan oleh iritasi pada konjungtiva, yaitu selaput yang melapisi kelopak mata. Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko kedutan minor, seperti stres, kelelahan, kebiasaan merokok, atau konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein secara berlebihan. Namun, kedutan minor umumnya tidak menimbulkan nyeri dan tidak berbahaya.
2. Blefarospasme esensial jinak
Blefarospasme esensial jinak adalah mata kedutan yang bersifat kronis dan umumnya terjadi di kedua mata. Meski penyebabnya belum bisa dipastikan, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko blefarospasme esensial jinak, yaitu:
- Konjungtivitis, yaitu peradangan pada permukaan kelopak mata.
- Mata kering
- Blefaritis, yaitu peradangan pada kelopak mata akibat infeksi bakteri
- Uveitis, yaitu peradangan pada lapisan tengah mata
- Entropion, yaitu kelopak mata yang masuk ke bagian dalam mata
Blefarospasme esensial jinak juga bisa disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein secara berlebihan, serta kebiasaan merokok. Kondisi ini umumnya dialami oleh orang yang berusia 50-70 tahun. Selain itu, blefarospasme esensial jinak lebih umum ditemukan pada wanita daripada pria.
Blefarospasme esensial jinak ditandai dengan kelopak mata berkedip terus-menerus. Jika tidak ditangani dengan tepat, blefarospasme esensial jinak bisa menyebabkan kedutan pada wajah dan gangguan penglihatan.
3. Hemifacial spasm
Hemifacial spasm atau kejang pada wajah adalah kejang pada otot di sekitar kelopak mata dan mulut. Namun, kondisi ini hanya terjadi pada satu sisi wajah. Hemifacial spasm umumnya disebabkan oleh tekanan pada saraf wajah oleh pembuluh darah.
Mata Kedutan, Gejala Gangguan Kesehatan
Pada kondisi tertentu, mata kedutan bisa menandakan gangguan pada sistem saraf dan otak. Berikut beberapa gangguan kesehatan yang mungkin ditandai dengan mata kedutan:
- Distonia, yaitu kondisi ketika otot-otot kejang dan tidak terkendali, sehingga menyebabkan bagian tubuh yang terkena terpelintir.
- Bell’s palsy, yaitu kondisi ketika wajah tidak simetris akibat kelumpuhan pada otot wajah.
- Penyakit Parkinson, yaitu kondisi ketika anggota tubuh bergetar, sulit berbicara, otot kaku, dan keseimbangan tubuh terganggu.
- Distonia servikal, yaitu jenis distonia yang ditandai dengan leher kejang secara mendadak, sehingga menyebabkan kepala berputar ke posisi yang tidak nyaman.
- Multiple sclerosis, yaitu kondisi ketika saraf pada mata, otak, dan tulang belakang terganggu.
- Sindrom Tourette, yaitu kondisi yang ditandai dengan suara dan gerakan tubuh yang spontan dan berulang.
Selain itu, mata kedutan bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti jenis obat untuk mengobati psikosis dan epilepsi.
Jika Anda mengalami gejala-gejala mata kedutan di atas atau mengidap penyakit yang berkaitan dengan gangguan pada sistem saraf dan otak, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda.
Jika ada pertanyaan terkait mata kedutan dan cara-cara mengatasinya, konsultasikan ke dokter untuk saran yang tepat.
Mata kiri atas kedutan adalah fenomena umum yang sering kali tidak berbahaya. Meskipun mitos seputar kedutan menarik untuk dibahas, tetapi penjelasan ilmiah dan solusi praktis tetap menjadi prioritas.