Ini Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Autoimun
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Penderita penyakit autoimun dianjurkan untuk mengikuti panduan makan yang dikenal sebagai protokol autoimun (autoimmune protocol/AIP).
Protokol autoimun merupakan hal yang penting untuk penderita penyakit autoimun, karena pada beberapa penelitian menunjukkan adanya kerusakan pada usus yang disebabkan oleh makanan tertentu yang dapat menyebabkan berkembangnya penyakit autoimun tertentu.
Protokol autoimun bertujuan memberikan panduan makan untuk penderita autoimun. Panduan ini efektif digunakan untuk mengurangi gejala dan komplikasi dari beberapa penyakit autoimun berikut:
- Lupus: kondisi autoimun kronis yang bisa menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
- Penyakit radang usus: peradangan kronis di usus karena respons imun yang tidak berfungsi secara normal.
- Rheumatoid arthritis: kondisi di mana sistem imun menyerang sel-sel yang melapisi sendi.
- Penyakit celiac: sistem imun salah mengira zat yang ditemukan di dalam gluten sebagai ancaman bagi tubuh.
- Multiple sclerosis: kondisi kronis yang memengaruhi sistem saraf pusat yang bisa disebabkan oleh penyakit autoimun.
Banyak orang yang mengikuti panduan makan penyakit autoimun menunjukkan adanya kemajuan dengan berkurangnya gejala umum penyakit autoimun, seperti nyeri usus atau sendi dan kelelahan.
Makanan yang Dilarang untuk Penyakit Autoimun
Ada beberapa jenis makanan yang dilarang untuk penyakit autoimun. Berikut di antaranya:
- Olahan biji-bijian, seperti pasta, roti, dan sereal sarapan.
- Biji-bijian, seperti gandum, beras, oat, barley, dan rye.
- Kacang-kacangan, seperti kacang tanah dan kacang kedelai.
- Olahan kacang-kacangan, seperti tahu, tempe, dan selai kacang.
- Jenis sayuran tertentu, seperti tomat, terong, kentang, dan paprika.
- Telur, termasuk telur utuh, putih telur, dan makanan yang mengandung telur.
- Semua produk susu, seperti keju, susu segar, mentega, dan suplemen berbasis susu.
- Minyak nabati olahan, seperti minyak sawit, minyak canola, minyak kedelai, dan minyak biji bunga matahari.
- Makanan olahan dengan kandungan zat aditif, seperti pemanis buatan, pewarna makanan, pengental, dan pengemulsi.
- Minuman tertentu, seperti kopi dan alkohol.
- Gula dan olahannya, seperti sirop jagung, gula tebu, permen, soda, dan cokelat.
Makanan yang Dianjurkan untuk Penyakit Autoimun
Selama menjalani diet autoimun, berikut beberapa makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi:
- Buah-buahan segar secukupnya.
- Sayuran, kecuali tomat, terong, paprika, dan kentang.
- Daging yang tidak banyak diolah, seperti daging merah, daging ayam, dan ikan.
- Makanan fermentasi bebas susu, seperti kimchi, kombucha, acar, kefir kelapa, dan suplemen probiotik.
- Umbi-umbian, seperti ubi jalar dan talas.
- Bumbu dan rempah, seperti daun kemangi, oregano, dan mint.
- Pemanis alami, seperti sirup mapel dan madu dalam jumlah sedikit.
- Minyak nabati olahan minimal, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, dan minyak alpukat.
- Kaldu tulang.
- Cuka, seperti sari apel dan balsamic tanpa gula tambahan.
- Teh, seperti teh hitam, teh hijau, dan teh herbal tanpa biji.
Meski diperbolehkan untuk dikonsumsi secukupnya, namun buah-buahan sebenarnya masuk dalam makanan yang tidak selalu boleh dikonsumsi selama menjalani diet autoimun. Beberapa ahli mungkin memperbolehkan Anda makan buah sekitar dua potong per hari. Namun, ada juga yang tidak memperbolehkannya sama sekali.
Oleh karena itu dianjurkan untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter spesialis untuk informasi lebih lanjut.