Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Paru-paru merupakan pusat dari sistem pernapasan manusia yang peranannya sangat vital bagi manusia. Kesehatan paru-paru perlu dijaga agar terhindar dari gangguan kesehatan akibat infeksi yang disebut dengan pneumonia. Apa gejala pneumonia?
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat memicu komplikasi, seperti abses paru, infeksi aliran darah, dan efusi pleura. Ketahui gejala pneumonia berikut agar bisa dikenali dan diatasi sejak dini.
Gejala Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru-paru, sehingga menyebabkan kantong udara di paru meradang dan membengkak. Selain itu, kantong-kantong udara kecil yang berada di ujung saluran pernapasan pengidap juga dapat dipenuhi dengan air atau cairan lendir. Oleh karena itu, pneumonia disebut juga sebagai paru-paru basah.
Gejala pneumonia yang muncul umumnya akan berbeda pada setiap pengidap. Gejala yang dialami bisa termasuk dalam kategori ringan hingga parah. Gejala pneumonia bisa muncul secara tiba-tiba maupun berkembang secara perlahan selama 24 hingga 48 jam sejak infeksi. Berikut beberapa gejala pneumonia yang perlu diwaspadai:
- Batuk berdahak.
- Napas menjadi lebih pendek.
- Demam, berkeringat, dan terkadang disertai kondisi menggigil.
- Kehilangan nafsu makan, tidak berenergi, hingga kelelahan terus-menerus.
- Rasa nyeri pada bagian dada yang terasa semakin memburuk saat Anda menarik napas atau batuk.
- Rasa kebingungan.
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
Beberapa gejala akan berbeda sesuai dengan usia dan tingkat keparahan pengidap pneumonia. Pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun, umumnya disertai dengan napas yang menjadi lebih cepat hingga berbunyi atau mengi.
Pengobatan untuk Pneumonia
Untuk mendiagnosis pneumonia, ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan. Mulai dari tes darah, X-ray bagian dada, hingga tes sputum. Jika hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan Anda mengalami pneumonia, pengobatan harus segera dilakukan untuk mengatasi penyakit ini dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Agar lebih efektif, pengobatan juga disesuaikan dengan penyebab pneumonia, kondisi kesehatan, hingga usia pengidap. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai pengobatan bagi pengidap pneumonia. Jangan lupa mengonsumsi obat yang disarankan dokter.
Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka dokter akan menyiapkan obat antibiotik untuk mengatasi kondisi ini. Sebaiknya, konsumsi obat hingga habis dalam waktu yang disarankan dokter. Hal ini untuk mencegah pneumonia kembali kambuh. Pengobatan yang disebabkan oleh virus perlu diatasi dengan pengobatan antivirus. Selain itu, selama pengobatan, Anda juga perlu memenuhi kebutuhan istirahat dan gizi agar imun tubuh bisa kembali optimal.
Umumnya, lansia dan anak-anak dianjurkan untuk melakukan pengobatan di rumah sakit. Biasanya, pengobatan di rumah sakit akan meliputi pemberian cairan antibiotik melalui infus, terapi oksigen, hingga latihan pernapasan agar kembali optimal.
Ketika sudah dinyatakan sembuh dan disarankan menjalani pemulihan, sebaiknya hindari kontak dengan orang sembuh. Perbanyak istirahat, penuhi kebutuhan cairan tubuh, dan konsumsi makanan sehat. Waktu pemulihan bisa beragam, mulai dari beberapa minggu hingga bulan. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan agar kembali optimal.