Gejala Pneumonia pada Anak dan Cara Mengobati

pneumonia pada anak

Gejala Pneumonia pada Anak dan Cara Mengobati

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Pneumonia bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Pneumonia pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan komplikasi yang serius, bahkan kematian. Apa faktor risiko dan gejala pneumonia pada anak?

Ada beberapa penyebab pneumonia pada anak, antara lain infeksi bakteri, virus, hingga jamur. Apa saja faktor yang bisa meningkatkan risiko anak terkena pneumonia dan gejala apa yang ditimbulkan? Simak penjelasan berikut. 

Faktor Risiko Pneumonia pada Anak

Anak-anak lebih rentan terkena pneumonia, karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah dan belum terbentuk sempurna. Berikut beberapa hal yang bisa membuat daya tahan tubuh anak menjadi lemah:

  • Tidak mendapatkan air susu ibu (ASI).
  • Infeksi tertentu, seperti HIV dan campak.
  • Malnutrisi atau kurang gizi.
  • Terlahir prematur.
  • Imunisasi kurang lengkap atau tidak memperoleh vaksin pneumonia.

Gejala Pneumonia pada Anak

Berikut beberapa gejala pneumonia pada anak yang muncul dan perlu diwaspadai:

  • Demam.
  • Batuk dan pilek.
  • Napas berbunyi atau mengi.
  • Sakit tenggorokan.
  • Diare.
  • Mual dan muntah.
  • Lemas dan sulit konsentrasi.
  • Lebih rewel dan sering menangis dibandingkan biasanya.

Cara Mengobati Pneumonia pada Anak

Untuk mendiagnosa pneumonia pada anak dan memeriksa kondisinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, tes pcr, dan foto rontgen dada. Pada kasus tertentu, dokter juga akan melakukan bronkoskopi.

Pengobatan pneumonia pada anak disesuaikan dengan penyebabnya. Umumnya, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk menangani pneumonia akibat infeksi bakteri, obat antivirus untuk pneumonia akibat infeksi virus, dan obat antijamur untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Untuk menurunkan gejala demam, dokter juga bisa memberikan obat pereda demam, seperti paracetamol atau ibuprofen. Jika pneumonia yang dialami anak cukup parah, dokter akan memberikan anak terapi oksigen dan cairan infus, serta obat-obatan melalui suntikan.

Anak-anak juga perlu mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup agar kondisinya bisa pulih. Jika anak masih diberikan ASI, pastikan untuk tetap memberikannya ASI agar bisa cepat pulih dan mencegah dehidrasi.

Cara Mencegah Pneumonia pada Anak

Pneumonia pada anak ditularkan melalui percikan ludah ketika batuk atau bersin, serta melalui penggunaan peralatan makan dan minum bersama dengan penderitanya. Agar terhindar dari penyakit ini, berikut beberapa cara pencegahan yang bisa Anda lakukan:

1. Lengkapi imunisasi anak

Penuhi imunisasi anak dengan memberikan vaksin pneumonia yang efektif untuk menurunkan risiko pneumonia pada anak. Anda juga bisa memberi imunisasi tambahan dengan vaksin influenza, vaksin Hib, vaksin campak, dan vaksin DPT. 

2. Penuhi kebutuhan gizi anak

Berikan ASI pada bayi, setidaknya selama 6 bulan pertama. Hal ini penting untuk menguatkan daya tahan tubuh anak secara alami dalam melawan penyakit. Ketika sudah berusia 6 bulan ke atas, penuhi kebutuhan nutrisi anak dengan memberikannya buah, sayuran, dan makanan bergizi lainnya.

3. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat

Latih anak dan orang rumah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pastikan juga Anda menjaga kebersihan rumah dan mengolah makanan secara bersih.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout