Waspadai Dampak Stunting Jangka Panjang

Penanganan yang tepat diperlukan untuk mencegah dampak stunting jangka panjang berikut.

Waspadai Dampak Stunting Jangka Panjang

Stunting adalah keadaan yang dipicu oleh malnutrisi kronis dan ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Jika tidak ditangani dengan tepat, stunting bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa dampak stunting jangka panjang yang perlu diwaspadai?

Ada beragam aspek yang bisa memicu stunting, misalnya malnutrisi, kualitas sanitasi yang tidak baik, hingga akses pendidikan yang rendah. Penanganan yang tepat diperlukan untuk mencegah dampak stunting jangka panjang berikut.

Jangan Anggap Enteng Dampak Stunting Jangka Panjang

Dampak stunting bisa bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek, misalnya pertumbuhan dan perkembangan anak yang terhambat. Namun, stunting yang tidak ditangani dengan tepat memiliki dampak jangka panjang, yaitu:

1. Rentan terkena penyakit menular

Rentan terkena penyakit menular ketika dewasa adalah salah satu dampak stunting jangka panjang. Penyakit menular tersebut adalah hipertensi, penyakit jantung, dan obesitas. Meski demikian, hingga saat ini, masih diteliti kaitan antara stunting dan penyakit tidak menular.

2. Gangguan kognitif

Tidak hanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fisik, stunting juga memengaruhi kemampuan otak atau kognitif anak. Hal ini memicu lebih rendahnya kemampuan kognitif anak penderita stunting dibandingkan anak yang tidak stunting. Oleh karena itu, stunting kerap dikaitkan dengan penurunan kecerdasaan di sekolah. 

3. Kesulitan belajar

Terganggunya kemampuan kognitif memicu penurunan fokus dan konsentrasi, sehingga anak penderita stunting menjadi kesulitan belajar. Penelitian juga menunjukkan bahwa stunting menghambat kemampuan fokus dan konsentrasi anak, sehingga mengganggu prestasi akademis mereka.

4. Daya tahan tubuh yang lemah

Stunting dipicu oleh malnutrisi kronis. Malnutrisi jangka panjang bisa mengganggu daya tahan tubuh, sehingga anak rentan terkena penyakit kronis. Jika asupan gizi tidak tercukupi terus-menerus, keadaan ini bisa memburuk.

5. Produktivitas menurun

Produktivitas yang menurun ketika dewasa juga merupakan dampak stunting jangka panjang. Orang dewasa yang pernah mengidap stunting berisiko tidak produktif atau tidak optimal di tempat kerja. Keadaan ini tidak dialami orang dewasa yang tidak mengidap stunting ketika masih anak-anak.

Penanganan Stunting pada Anak

Agar anak terhindar dari dampak stunting jangka panjang di atas, berikut sejumlah penanganan yang bisa diterapkan:

  • Memastikan kebutuhan gizi anak tercukupi, misalnya protein hewani, lemak, kalori, vitamin A, kalsium, zat besi, zinc, dan yodium.
  • Mengobati penyakit yang meningkatkan risiko stunting, misalnya pengobatan tuberkulosis untuk penderita TBC.
  • Keluarga dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih, serta menjaga kualitas sanitasi di rumah.

Pencegahan Stunting

Selain penanganan stunting, ada beragam upaya yang bisa diterapkan untuk mencegah dampak jangka panjang stunting, yaitu:

  • Asupan gizi ibu tercukupi sebelum dan selama hamil.
  • Asupan gizi bayi tercukupi, misalnya ASI eksklusif untuk bayi dan MPASI.
  • Anak menerima imunisasi lengkap.
  • Pemeriksaan berkala ke dokter kandungan yang mencakup kehamilan, pertumbuhan, dan perkembangan anak setelah lahir.
  • Rutin melakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan tumbuh kembang anak ke dokter atau posyandu.
  • Menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kualitas sanitasi yang baik di rumah.
  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Penanganan stunting yang cepat dan tepat adalah kunci mencegah dampak stunting jangka panjang, sehingga anak bisa hidup normal.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout