Blog

vaksin hpv

Vaksin HPV: Aturan Pemberian dan Prosedurnya

HPV adalah penyakit yang disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) dan menimbulkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin. Untuk mencegah penyakit ini, Anda bisa mendapatkan vaksin HPV. Apa itu vaksin HPV?

Vaksin HPV merupakan vaksin yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin ini dapat diberikan kepada anak, remaja dan dewasa. Berikut penjelasan lebih dalam mengenai vaksin HPV.

Aturan Pemberian Vaksin HPV

HPV adalah penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama saat berhubungan seksual. Virus HPV bisa menyebabkan beberapa jenis kanker di bagian belakang tenggorokan, amandel, pangkal lidah, dan organ kelamin, seperti kanker serviks, vagina, vulva, anus, dan penis. Untuk mencegah penyakit ini, Anda wajib mendapatkan vaksin HPV. Berikut penjeleasan mengenai kelompok penerima vaksin HPV:

1. Anak-anak

Vaksin HPV akan lebih efektif jika diberikan pada seseorang yang belum berisiko terpapar virus HPV, yaitu sebelum aktif secara seksual. Oleh karena itu, vaksin ini idealnya diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan yang berusia 9-14 tahun dan sebanyak 2 kali, dengan jarak pemberian 6-12 bulan antar vaksin.

2. Remaja dan dewasa

Vaksin HPV bisa diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah menerima atau belum lengkap menerima vaksin HPV ketika masih anak-anak atau sudah menikah dan aktif secara seksual. Vaksin ini bisa diberikan kepada remaja usia 15 tahun hingga orang dewasa usia 26 tahun. Orang dewasa usia 27-45 tahun juga bisa mendapatkan vaksin HPV, namun perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Vaksin HPV pada remaja dan orang dewasa perlu diberikan sebanyak 3 kali. Vaksin kedua diberikan setelah 1-2 bulan vaksin pertama, kemudian vaksin ketiga diberikan setelah 6 bulan vaksin kedua.

Sebelum Pemberian Vaksin HPV

Sebelum pemberian vaksin HPV, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai riwayat kesehatan, riwayat alergi, serta gaya hidup pasien, termasuk aktivitas seksualnya. Setelah itu, dokter akan menjelaskan mengenai risiko dan keuntungan yang bisa didapatkan pasien dari vaksin HPV.

Jika pernah menerima vaksin HPV, dokter akan menanyakan tentang waktu pemberian vaksin HPV sebelumnya, serta menanyakan apakah pasien mengalami alergi atau efek samping setelah mendapatkan vaksin. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan munculnya reaksi alergi atau efek samping dari vaksin HPV.

Prosedur Pemberian Vaksin HPV

Vaksin HPV akan diberikan melalui suntikan ke otot (injeksi intramuskular),  dan umumnya pada lengan bagian atas. Selain itu, dokter juga bisa memberikan suntikan vaksin HPV di paha bagian atas. Vaksin ini diberikan sebanyak 0,5 ml dalam satu kali suntik. Berikut beberapa tahap vaksinasi HPV:

  • Dokter akan memberikan area yang akan disuntik dengan kapas beralkohol.
  • Dokter akan menjepit kulit di sekitar area suntik dengan tangan.
  • Dokter akan menyuntikkan vaksin HPV hingga ke dalam otot melalui permukaan kulit.
  • Dokter akan memberikan kain kasa beralkohol untuk menekan area suntikan ketika jarum suntik dilepas untuk mencegah perdarahan.

Untuk anak-anak dan remaja, biasanya akan diberi tahu mengenai kapan waktu vaksinasi  HPV perlu dilakukan. Pemberitahuan tersebut akan disampaikan melalui sekolah atau dokter. Orang tua yang anak perempuannya sudah mendapatkan vaksinasi HPV dosis pertama, namun melewatkan dosis kedua, harus segera memberitahukan hal ini kepada dokter.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout