Apa itu HPV, Ciri-Ciri, dan Penyebabnya?
HPV (Human papillomavirus) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HPV. Penyakit ini ditandai dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti mulut, lengan, tungkai, serta area kelamin. Apa saja ciri-ciri dan penyebab HPV?
HPV ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit atau hubungan seks dengan penderita. Untuk mencegah penyakit ini, Anda bisa mendapatkan vaksin HPV. Berikut ciri-ciri, penyebab, dan cara mengobati HPV.
Ciri-Ciri HPV
HPV dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun perempuan. Virus ini bisa menimbulkan kutil pada remaja dan orang dewasa yang aktif berhubungan seks. Meski demikian, infeksi HPV biasanya terjadi pada pria berusia 20-24 tahun dan perempuan berusia 16-19 tahun.
Meski tidak menimbulkan gejala, namun pada beberapa kasus, virus ini bisa bertahan hingga menimbulkan gejala berupa munculnya kutil di permukaan kulit, seperti wajah, kelamin, lengan, dan tungkai. Berikut beberapa ciri kutil di kulit sesuai dengan area tumbuhnya:
- Kutil di bahu, lengan, dan jari tangan: Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar dan bisa terasa sakit, serta rentan mengalami perdarahan.
- Kutil di daerah wajah: Kutil di area ini memiliki permukaan yang datar. Pada anak-anak, kutil di wajah biasanya muncul di daerah rahang bawah.
- Kutil di telapak kaki: Kutil di area ini berbentuk benjolan keras dan terasa kasar, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.
- Kutil kelamin: Kutil di area ini berbentuk seperti kembang kol dan dapat tumbuh pada kelamin laki-laki dan perempuan. Selain di kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.
Penyebab dan Faktor Risiko HPV
Sebagian besar virus HPV menimbulkan kutil di kulit, sedangkan sebagian sisanya dapat memasuki tubuh melalui hubungan seksual. Selain itu, ibu hamil juga bisa menularkan virus ini pada bayinya saat persalinan. Berikut beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya HPV:
- Sering berganti pasangan seksual.
- Menderita penyakit menular seksual, seperti chlamydia atau gonore.
- Memiliki luka terbuka di kulit.
- Memiliki daya tahan tubuh lemah.
- Berhubungan seksual secara anal (melalui dubur).
Cara Mengobati HPV
Pada sebagian besar kasus HPV, umumnya bisa hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Namun, bagi yang telah terdiagnosis mengalami infeksi HPV, terutama perempuan yang mengalami kutil kelamin, dokter kandungan akan merekomendasikan pemeriksaan kembali dalam waktu 1 tahun.
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah penderita masih terinfeksi HPV dan adakah perubahan sel pada leher rahim yang berisiko menimbulkan kanker serviks. Sedangkan untuk mengobati kutil yang muncul akibat infeksi HPV, maka dokter akan memberikan obat oles yang berisi asam salisilat. Asam salisilat berfungsi untuk mengikis lapisan kutil secara bertahap.
Komplikasi HPV
Jika tidak ditangani segera, HPV dapat menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan nyawa, antara lain:
- Gangguan kehamilan dan persalinan
Komplikasi ini terjadi pada ibu hamil yang menderita infeksi HPV dengan kutil kelamin.
2. Luka di mulut dan saluran pernapasan atas
Luka ini bisa timbul di lidah, tenggorokan, hidung, dan laring.
3. Kanker
Beberapa jenis kanker yang dapat muncul adalah kanker serviks, kanker anus, dan kanker pada saluran pernapasan atas.