Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet, Mulai dari Jenis Virus, Gejala, Hingga Perkembangan Penyakit
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Akhir-akhir ini, dunia kembali dikejutkan dengan mewabahnya kasus cacar monyet, termasuk Indonesia. Cacar monyet adalah penyakit menular yang tidak boleh dianggap enteng, karena berisiko komplikasi serius, seperti radang otak dan infeksi paru-paru. Cacar monyet kerap tertukar dengan cacar air. Padahal, kedua penyakit tersebut sebenarnya berbeda. Ketahui lebih lanjut mengenai perbedaan cacar air dan cacar monyet.
Cacar monyet secara sekilas mirip dengan cacar air. Namun, jika dilihat dari gejala, jenis virus, dan perkembangan penyakit, cacar air dan cacar monyet adalah dua penyakit yang berbeda. Lalu, apa saja perbedaan cacar air dan cacar monyet? Yuk, baca selengkapnya di artikel ini.
Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet
Cacar air adalah penyakit akibat infeksi virus Varicella-zoster, sedangkan cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Gejala cacar air berupa ruam dengan lepuh kecil yang berisi cairan yang muncul 10-21 hari paska infeksi dan berlangsung selama 5-10 hari. Selain itu, cacar air dapat diawali terlebih dahulu dengan sakit kepala, kelelahan, tidak nafsu makan, demam, dan ketidaknyamanan di tubuh. Cacar air rentan dialami oleh orang yang belum pernah terkena cacar dan orang yang belum mendapatkan vaksinasi cacar. Sedangkan, cacar monyet ditandai dengan gejala-gejala, misalnya ruam dengan lepuh yang juga berisi cairan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Cacar monyet dengan gejala ringan umumnya sembuh tanpa penanganan medis. Namun, pada kasus tertentu, cacar monyet berisiko komplikasi serius, seperti infeksi paru-paru, radang otak, dan sepsis, atau bahkan kematian. Kesimpulannya, meskipun sama-sama memunculkan ruam dan lepuh pada kulit, perbedaan utama cacar air dan cacar monyet adalah gejala penyertanya, yaitu cacar monyet memicu pembengkakan kelenjar getah bening, sedangkan cacar air tidak memicu pembengkakan kelenjar getah bening.
Pencegahan Cacar Monyet yang Efektif
Cacar monyet bisa dicegah dengan menerapkan cara-cara efektif berikut:
- Rutin mencuci tangan, terutama jika beraktivitas di luar ruangan atau memegang orang atau hewan yang terinfeksi cacar monyet.
- Tidak menyentuh hewan yang berisiko menularkan virus penyebab cacar monyet, misalnya hewan pengerat, seperti tikus atau tupai, dan hewan primata.
- Penggunaan alat pelindung diri ketika berdekatan atau kontak langsung dengan pengidap cacar monyet, misalnya masker atau sarung tangan.
- Tidak mengonsumsi daging mentah. Pastikan Anda hanya mengonsumsi daging hewan yang dimasak dengan tingkat kematangan yang optimal.
- Memperkuat daya tahan tubuh, misalnya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup dan berkualitas, rutin berolahraga, tidak merokok dan minum alkohol, serta mengonsumsi suplemen vitamin C jika perlu.
Selain itu, mendapatkan vaksinasi sejak dini adalah upaya pencegahan infeksi cacar air dan cacar monyet yang efektif. Hal ini dikarenakan tingkat keparahan infeksi cacar air dan cacar monyet yang lebih tinggi pada orang dewasa yang belum divaksin cacar air atau cacar monyet. Jika Anda mengalami gejala-gejala terkait cacar monyet dan cacar air, segera ke dokter untuk dipastikan penyebabnya. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda dan risiko komplikasi bisa dicegah.