Kenali Gejala Hepatitis Akut Anak dan Cara Mencegahnya
Sejak munculnya kasus tiga anak yang meninggal karena diduga mengidap hepatitis akut anak, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyakit ini. Hingga saat ini, para ahli masih meneliti penyakit hepatitis akut anak dan penyebabnya belum diketahui. Apa saja gejala hepatitis akut anak yang perlu diwaspadai?
Selain Indonesia, tercatat sudah lebih dari 170 kasus hepatitis misterius yang menyerang anak usia satu bulan hingga 16 tahun di 12 negara. Antara lain, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, Spanyol, Israel, Belanda, Italia, Prancis, Belgia, dan Romania. Berikut beberapa gejala hepatitis akut anak yang perlu Anda ketahui.
Gejala Hepatitis Akut Anak
Dengan masifnya kasus hepatitis akut anak di seluruh dunia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan hepatitis akut anak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Meski belum diketahui penyebabnya, namun penting bagi orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit misterius ini. Salah satunya dengan mengenali gejala dan cara mencegahnya. Dikutip dari laman resmi Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut gejala hepatitis akut anak:
- Demam tinggi atau pernah mengalami demam.
- Warna urine menjadi gelap mirip teh.
- Kotoran buang air besar menjadi pucat.
- Kesadaran menurun.
- Gatal-gatal tanpa penyebab yang jelas.
- Kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan.
- Mual dan muntah.
- Nyeri sendi atau pegal-pegal.
- Tidak nafsu makan.
- Diare mendadak.
- Lesu.
- Sakit perut.
Meski demikian, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa gejala hepatitis akut anak yang paling umum, antara lain kulit kekuningan dan gangguan pencernaan, seperti diare, sakit perut, dan muntah-muntah. Selain itu, gejala demam diketahui jarang terjadi.
Lihat Juga: Hepa- Q Suplemen untuk menjaga kesehatan hati
Cara Mencegah Hepatitis Akut Anak
Munculnya dugaan kasus hepatitis akut anak di Indonesia memang menimbulkan kekhawatiran tersendiri pada sebagian orang tua. Namun, sebaiknya Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Berikut beberapa cara mencegah hepatitis akut pada anak:
- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, termasuk anak-anak.
- Berikan anak makanan yang higienis dan matang.
- Berikan anak air minum yang bersih dan matang.
- Biasakanlah untuk menggunakan alat makan sendiri-sendiri.
- Buang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya.
- Jangan berikan anak makanan tidak matang atau setengah matang.
- Hindari kontak dengan orang sakit.
- Jika keluar rumah, pastikan seluruh keluarga menggunakan masker, hindari kerumunan, dan jaga jarak aman dari orang lain.
Dengan melakukan beberapa cara pencegahan di atas, maka bisa menurunkan risiko anak terkena hepatitis akut. Jika anak menunjukkan salah satu atau beberapa gejala di atas, segera periksakan anak ke doter.
Hepatitis Akut Anak Disebabkan Vaksin Covid-19?
Mengenai kekhawatiran adanya hubungan antara hepatitis akut dengan vaksin Covid-19, Epidemiolog dari Universitas Griffith di Australia, Dicky Budiman, mengatakan bahwa munculnya hepatitis tidak bisa dilepaskan dari pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan adanya temuan di Wuhan pada 2020 bahwa SARS-CoV-2 menyebabkan penurunan fungsi hati atau radang hati.
Meski demikian, kasus hepatitis akut yang muncul pada anak tidak terlalu banyak dan umumnya tidak bergejala atau bergejala ringan. Dan kalaupun bergejala, anak tersebut mengalami gangguan imunitas.
Selain itu, Dicky juga mengatakan bahwa tidak ada data yang kuat untuk mengaitkan hepatitis akut dengan vaksin Covid-19. Hal ini disebabkan sebagian besar anak yang terinfeksi hepatitis akut belum divaksin.