Blog

Gejala Herpes, Faktor Risiko, dan Penanganan

Gejala Herpes, Faktor Risiko, dan Penanganan

Herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh kelompok virus, yaitu Herpes simplex virus (HSV) dan varicella-zoster virus (VZ). Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja. Mendeteksi gejala herpes sejak dini adalah upaya pencegahan yang penting untuk dilakukan.

Ada beragam faktor risiko herpes, misalnya daya tahan tubuh yang lemah dan riwayat kontak langsung dengan penderita herpes. Agar terhindar dari herpes, ketahui gejala herpes, faktor risiko, dan penanganannya berikut.

Faktor Risiko Herpes

Herpes bisa dialami siapa saja dari semua kelompok usia. Namun, penyakit ini lebih berisiko terjadi pada orang yang sering kontak langsung dengan penderita herpes, misalnya tenaga kesehatan atau anggota keluarga yang merawat penderita herpes. Selain itu, berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko herpes:

  • Mengidap penyakit menular seksual.
  • Jenis kelamin perempuan.
  • Bergonta-ganti pasangan seksual.
  • Daya tahan tubuh yang lemah, misalnya pengidap HIV/AIDS atau penggunaan obat tertentu.
  • Riwayat kontak langsung dengan penderita herpes.
  • Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak, terutama jika ada pengidap herpes.

Gejala Herpes

Berdasarkan stadiumnya, berikut gejala herpes yang perlu Anda ketahui:

1. Stadium primer

Gejala ini muncul pada hari ke-2 hingga ke-8 setelah terinfeksi herpes. Gejalnya berupa ruam lepuh berukuran kecil di kulit yang menimbulkan nyeri. Area sekitar kulit juga berwarna kemerahan.

2. Stadium laten 

Pada stadium ini, luka dan ruam lepuh yang muncul di stadium sebelumnya akan menghilang. Namun, virus justru menyebar ke saraf sekitar tulang belakang yang ada di bawah kulit.

3. Stadium peluruhan

Pada stadium ini, jika virus menyebar ke organ yang menghasilkan cairan, misalnya vagina atau testis, maka virus bisa masuk ke cairan tubuh, seperti lendir vagina dan air mani. Meski demikian, pada tahap ini, penderita tidak menunjukkan gejala khusus.

4. Stadium rekurensi

Ruam lepuh muncul kembali, namun tidak separah stadium sebelumnya. Gejala lain yang muncul, yaitu kesemutan, gatal, dan nyeri di area infeksi.

Perlu diingat, gejala herpes pada setiap orang bisa bervariasi, tergantung stadium, jenis virus yang menularkan, dan daya tahan tubuh penderita.

Pengobatan Herpes

Hingga saat ini, tidak ada pengobatan khusus yang bisa menyembuhkan herpes. Pengobatan dilakukan untuk mencegah penularan herpes, meringankan gejala, dan mencegah komplikasi. Beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi virus herpes, yaitu:

  • Valacyclovir.
  • Acyclovir.
  • Penciclovir.
  • Famciclovir.

Selain itu, ada beberapa upaya yang bisa diterapkan untuk meringankan gejala dan mempercepat penyembuhan, yaitu:

  • Mengenakan pakaian longgar.
  • Minum ibuprofen atau paracetamol untuk meringankan nyeri.
  • Kompres ruam kulit dengan air dingin atau air hangat.
  • Menggunakan air suam kuku untuk mandi.
  • Menjaga area luka tetap bersih dan kering.

Pencegahan Herpes

Agar terhindar dari penularan virus herpes, berikut beragam upaya pencegahan yang perlu dilakukan:

  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Hindari kontak langsung, terutama dengan orang yang memiliki luka terbuka.
  • Oleskan obat pada ruam dengan menggunakan kapas agar tangan tidak menyentuh area yang terinfeksi virus herpes.
  • Jangan menggunakan benda-benda yang berisiko menularkan virus, misalnya cangkir, pakaian, gelas, dan peralatan makeup.
  • Jangan melakukan seks oral, ciuman, atau aktivitas seksual lain selama mengalami gejala herpes.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout