Fobia: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Fobia: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Fobia: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Fobia adalah ketakutan yang tidak masuk akal terhadap obyek atau situasi tertentu. Tidak hanya takut, fobia memicu beragam gejala, misalnya cemas, sulit bernapas, mual, atau keringat dingin. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan tanda-tanda fobia.

Berbeda dengan ketakutan biasa, ketakutan penderita fobia bersifat intens dan menghambat aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, fobia perlu diobati agar tidak semakin parah. Lalu, apa saja faktor-faktor yang mendasari fobia? Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab, gejala, dan penanganan fobia di artikel ini.

Penyebab Fobia

Fobia umumnya didasari oleh pengalaman traumatis di masa kecil. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Berdasarkan jenisnya, berikut beragam penyebab fobia yang perlu Anda ketahui:

1. Fobia spesifik.

Fobia ini memicu ketakutan yang tidak wajar ketika berhadapan dengan situasi atau obyek tertentu. Fobia spesifik umum ditemukan pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini dipicu oleh beragam faktor risiko, misalnya lingkungan, riwayat keluarga dengan fobia, dan peristiwa traumatis ketika masa anak-anak.

2. Fobia kompleks.

Fobia kompleks adalah kondisi yang umum dialami oleh orang dewasa dan intensitasnya meningkat ketika berhadapan dengan situasi, obyek, atau aktivitas yang menimbulkan ketakutan yang bersifat kompleks. Beragam faktor yang meningkatkan risiko fobia kompleks, misalnya riwayat keluarga dengan fobia kompleks, perkembangan otak, dan pengalaman traumatis. Gangguan kesehatan mental, misalnya depresi dan gangguan kecemasan, juga memicu seseorang terkena fobia kompleks.

Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Fobia?

Fobia terbentuk oleh amigdala, yaitu area otak yang berperan untuk mengenali ketakutan. Amigdala akan bekerja ketika Anda berada di situasi yang berbahaya dengan cara mengeluarkan sinyal ke tubuh agar mampu menghadapi situasi tersebut. Respon tersebut juga memicu peningkatan hormon stres dan kewaspadaan tubuh untuk menghadapinya atau melarikan diri. Amigdala juga berfungsi untuk menyimpan dorongan yang membahayakan ke memori otak, sehingga otak mampu mengidentifikasi situasi atau obyek yang menimbulkan ketakutan dan bereaksi dengan cara bertahan atau melarikan diri.

Tanda-Tanda Fobia

Fobia dan ketakutan biasa adalah dua kondisi yang berbeda. Jika tidak segera ditangani, fobia berisiko menghambat aktivitas sehari-hari dan mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Agar bisa ditangani dengan tepat, penting untuk mendeteksi gejala-gejala fobia. Fobia menimbulkan gejala fisik dan gejala emosional. Gejala fisik berupa sulit bernapas, mual, jantung berdebar, keringat dingin, gemetar, dan sakit kepala. Sedangkan, gejala emosional berupa panik, cemas berlebihan, tegang, dan ingin selalu menjauhi situasi atau obyek yang memicu ketakutan.

Penanganan Fobia

Fobia adalah kondisi yang perlu diobati dengan tepat agar gejalanya tidak memburuk di masa depan. Ada beragam pengobatan fobia yang umum diberikan oleh dokter:

  • Terapi perilaku kognitif (CBT), untuk mengubah pola pikir dan perilaku penderita menjadi positif ketika menghadapi situasi atau obyek yang ditakuti.
  • Pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala fobia, misalnya penghambat beta, selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), dan benzodiapine.
  • Perawatan mandiri, misalnya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, membatasi kafein, serta teknik relaksasi, seperti meditasi atau teknik pernapasan.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout