Blog

ciri ciri sakit maag

Ciri Ciri Sakit Maag yang Perlu Diwaspadai

Maag merupakan gangguan pada sistem pencernaan. Kondisi ini disebabkan oleh produksi asam secara berlebihan pada dinding lambung. Maag bisa terjadi pada siapa saja dan bisa mengganggu aktivitas Anda. Dengan mengenali ciri-ciri sakit maag, Anda bisa menanganinya dengan lebih cepat.

Maag bisa disebabkan oleh pola makan tidak sehat, penggunaan obat-obatan tertentu, dan penyakit pada sistem pencernaan, seperti gastritis dan refluks asam lambung. Selain rasa nyeri atau perih pada perut, maag juga ditandai dengan beberapa gejala lainnya. Berikut beberapa di antaranya.

 1. Nyeri atau rasa terbakar pada ulu hati (heartburn)

Tingginya asam lambung bisa menyebabkan timbulnya sensasi panas pada ulu hati, kerongkongan, dan dada. Tingkat keparahan gejala heartburn pada setiap orang berbeda-beda dan rasa nyeri pada dada seolah terbakar ini bisa terjadi kapan saja, serta semakin parah di malam hari.

2. Perut kembung

Ciri-ciri sakit maag lainnya adalah perut kembung atau begah saat asam lambung naik. Hal ini disebabkan oleh adanya penumpukan gas akibat kenaikan cairan asam berlebih di dalam lambung. Saat perut kembung, penderita maag biasanya merasa kekenyangan setelah banyak makan atau minum. 

3. Mual dan muntah

Mual dan muntah juga bisa menjadi gejala sakit maag yang disebabkan oleh beberapa gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, infeksi perut, dan peradangan lambung (gastritis). Mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus bisa membuat Anda kekurangan gizi dan cairan. Jika tidak segera ditangani, maka bisa menjadi gejala dari penyakit yang lebih serius. 

4. Mulut terasa asam atau pahit

Gejala umum maag berikutnya adalah mulut yang terasa pahit atau asam. Hal ini terjadi karena asam lambung, makanan, dan minuman yang baru dikonsumsi, yang harusnya tetap berada di dalam sistem pencernaan, justru bergerak naik menuju kerongkongan. Naiknya isi lambung menyebabkan mulut terasa pahit atau asam dan terasa pada bagian belakang lidah.

5. Sering bersendawa

Peningkatan produksi asam bisa memicu aliran asam menuju kerongkongan, terlebih lagi jika refluks asam lambung disertai dengan penumpukan gas. Reaksi ini yang kerap menyebabkan orang bersendawa saat sedang sakit maag dan biasanya terjadi berulang kali, tidak peduli Anda sudah makan atau belum. Sendawa secara terus menerus membuat Anda tidak nyaman dan bisa menandakan adanya gangguan sistem pencernaan, seperti tukak lambung.

Cara Mengatasi Sakit Maag

Untuk mencegah gejala sakit maag, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan: 

1. Menerapkan pola hidup sehat

Berikut beberapa kebiasaan positif yang bisa mencegah terjadinya maag:

  • Rutin berolahraga.
  • Tidak merokok.
  • Tidak minum alkohol
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan yang bisa memicu iritasi pada lambung, seperti obat antiinflamasi non-steroid (OAINS).

2. Mengatur pola makan

Pola makan yang tidak teratur bisa memicu naiknya asam lambung. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki jam makan yang sama setiap hari dan disarankan untuk tidak makan dua jam sebelum tidur, karena bisa memicu asam naik ke tenggorokan saat tidur. Selain itu, Anda disarankan mengonsumsi makanan dalam porsi lebih kecil, namun lebih sering.

3. Mengelola stres

Salah satu penyebab maag adalah stres. Untuk mengatasinya, dokter akan menyarankan Anda untuk meditasi, konseling, dan latihan relaksasi, selain memberikan obat-obatan untuk mengatasi maag.

Penyebab Sakit Maag

Penyebab umum sakit maag adalah gangguan organ di saluran pencernaan, misalnya tukak lambung, peradangan di lambung (gastritis), infeksi bakteri H. Pylori, dan penyakit asam lambung (GERD). Diabetes yang tidak terkendali juga bisa menyebabkan sakit maag atau gastroparesis diabetik.

Selain itu, sakit maag disebabkan oleh penggunaan obat-obatan, misalnya antibiotik, obat kortikosteroid, dan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), seperti aspirin atau ibuprofen.

Cara Mencegah Sakit Maag

Untuk mengurangi gejala-gejala sakit maag di atas, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, yaitu:

  • Menghindari makanan pemicu gejala maag. Gejala sakit maag dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, misalnya makanan pedas, cokelat, tomat, dan buah-buahan citrus, seperti jeruk.
  • Menghindari minuman tertentu. Selain makanan pemicu sakit maag, Anda dianjurkan untuk menghindari minuman pemicu sakit maag. Misalnya, minuman bersoda, minuman beralkohol, minuman berkafein, seperti kopi dan teh. Minuman tersebut juga bisa meningkatkan risiko iritasi lambung.
  • Tidak merokok. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko infeksi lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Akibatnya, perokok lebih rentan terkena sakit maag. Selain itu, zat-zat yang terkandung dalam rokok menghambat produksi zat yang dapat melindungi tubuh dari asam lambung.

Jika Anda mengalami ciri-ciri sakit maag yang disebutkan sebelumnya, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui riwayat gejala yang dialami. Dengan begitu, dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti endoskopi, jika diperlukan. Dokter juga bisa merekomendasikan rawat inap di rumah sakit jika gejala pasien tergolong parah.

Selain itu, ada beragam cara mencegah sakit maag yang bisa diterapkan, yaitu:

  • Meningkatkan frekuensi makanan, namun dengan porsi sedikit.
  • Menghindari makanan yang memicu peningkatan produksi asam lambung.
  • Makan secara perlahan dan kunyah makanan hingga halus agar mudah ditelan dan dicerna.
  • Hindari berbaring setelah makan. Jika ingin berbaring, tunggu setidaknya 3 jam setelah makan.
  • Tidur dengan posisi kepala yang tinggi untuk melancarkan proses pencernaan dan mencegah asam lambung naik.
  • Hindari berolahraga setelah makan. Jika ingin berolahraga, tunggu setidaknya 1 jam setelah makan.
  • Menghindari atau membatasi makanan yang menghasilkan gas.
  • Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama sebelum dan setelah makan atau menyiapkan makanan.
  • Mengelola stres dengan tepat, misalnya yoga, meditasi, teknik pernapasan, aromaterapi, atau terapi musik.
  • Tidak mengonsumsi obat-obatan yang dapat memicu nyeri lambung, misalnya obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).

Sakit maag umumnya bisa sembuh dengan perubahan pola makan dan pola hidup. Namun, jika gejala sakit maag parah atau sakit maag disebabkan oleh penyakit lain, dokter akan meresepkan obat-obatan, yaitu:

  • Antasida, untuk mengatasi sakit maag dengan cara menetralkan asam lambung.
  • Obat penghambat pompa proton (proton pump inhibitor), misalnya lansoprazole atau omeprazole, untuk mencegah peningkatan produksi asam lambung.
  • Potassium-competitive acid blocker, misalnya vonoprazan, untuk mengurangi dan mencegah produksi asam lambung.
  • Antibiotik, misalnya kombinasi clarithromycin dan amoxicillin, untuk mengatasi infeksi H. pylori.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout