Vaksin Demam Berdarah di Indonesia: Ketahui Fakta, Cara Kerja, dan Syaratnya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Beragam upaya pencegahan demam berdarah penting dilakukan, terutama di musim hujan. Selain menerapkan 3M Plus, pemberian vaksin demam berdarah diperlukan untuk menekan kasus demam berdarah yang tinggi di Indonesia.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularan demam berdarah umumnya terjadi di musim hujan, karena genangan air memungkinkan nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak. Untuk mengurangi risiko penularannya, pemberian vaksin demam berdarah bisa menjadi cara yang efektif. Simak informasi selengkapnya mengenai fakta dan syarat vaksin demam berdarah di artikel ini.
Fakta Vaksin Demam Berdarah
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit dengan jumlah kasus dan penyebaran yang tinggi di Indonesia. Meski umumnya dialami oleh anak-anak usia di bawah 15 tahun, DBD juga bisa dialami oleh orang dewasa. Dikutip dari WHO, ada sekitar 100-400 juta orang yang terinfeksi virus Dengue setiap tahun dengan 75% kasus DBD ada di negara-negara Asia Pasifik. Indonesia dilaporkan menempati urutan kedua negara dengan kasus DBD tertinggi dari 30 negara wilayah endemis.
Penyakit demam berdarah ditandai gejala umum berupa demam tinggi. Selain itu, penyakit ini disertai dengan gejala-gejala, misalnya nyeri tulang atau otot, ruam di kulit, sakit kepala di bagian belakang mata. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah bisa menimbulkan perdarahan dan membahayakan nyawa. Infeksi DBD berulang dengan gejala yang lebih parah juga bisa dialami oleh orang yang pernah terkena DBD sebelumnya.
Untuk mengurangi risiko penularan dan komplikasi demam berdarah, WHO memperkenalkan vaksin demam berdarah dengue (DBD) pada 2015 lalu. Di Indonesia, vaksin demam berdarah yang tersedia adalah vaksin dengue tetravalen (TDV) yang berisi virus dengue yang dilemahkan, yang dapat membentuk sistem kekebalan tubuh terhadap 4 jenis virus dengue, yaitu virus dengue serotipe 1-4. Vaksin DBD bertujuan untuk mencegah dan menekan penyebaran infeksi virus Dengue akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sejak 2016, vaksin DBD di Indonesia sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Cara Kerja Vaksin Dengue
Dalam vaksin DBD tetravalen, ada empat serotipe virus DBD yang sudah dilemahkan, sehingga efektif membentuk kekebalan terhadap keempat jenis virus dengue tersebut. Dengan begitu, orang yang diberikan vaksin DBD tetravalen terlindungi dari infeksi empat jenis virus DBD. Dikutip dari studi yang dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine, infeksi demam berdarah bisa dicegah oleh vaksin DBD sebanyak 80,2 persen.
Setelah diberikan vaksin DBD, sistem kekebalan tubuh Anda bisa mengidentifikasi serotipe virus DBD ketika virus DBD masuk ke tubuh. Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh Anda akan memproduksi antibodi yang cukup untuk mengurangi risiko infeksi dan komplikasi demam berdarah.
Siapa yang Perlu Diberikan Vaksin Dengue?
Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI, per 2022, kasus demam berdarah adalah 143.266 orang sakit dan 1.237 orang meninggal dunia. Untuk menekan kasus demam berdarah yang tinggi di Indonesia, pemberian vaksin dengue adalah salah satu cara yang efektif. Vaksin DBD bisa diberikan kepada anak-anak hingga orang dewasa, yaitu mulai dari usia 6 tahun hingga 45 tahun. Namun, tidak seperti vaksin MMR dan vaksin hepatitis B, vaksin dengue tidak memiliki jadwal khusus, asalkan sudah berusia 6 tahun.
Syarat Pemberian Vaksin Demam Berdarah
Sebelum mendapatkan vaksin untuk pencegahan demam berdarah, berikut fakta-fakta seputar vaksin demam berdarah yang perlu diketahui:
- Dianjurkan untuk usia 6-45 tahun
Penelitian menemukan bahwa penurunan risiko demam berdarah yang parah dan perawatan di rumah sakit terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang sudah divaksin. Berdasarkan penemuan tersebut, beberapa organisasi medis di Indonesia, misalnya PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), pemberian vaksin dengue direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa mulai usia 6-45 tahun.
2. Bisa diberikan kepada orang yang sudah atau belum pernah terkena DBD
Pada awalnya, vaksin demam berdarah hanya diberikan kepada orang yang pernah terkena demam berdarah. Sebelum mendapatkan vaksin, akan dilakukan screening infeksi dengue yang akurat. Hal ini bertujuan untuk mencegah orang yang belum pernah terkena demam berdarah terpapar vaksin.
Namun, saat ini, sudah tersedia vaksin demam berdarah yang juga dapat diberikan untuk orang yang belum pernah terkena demam berdarah, sehingga tidak diperlukan screening infeksi dengue lagi. Vaksin tersebut dapat mencegah demam berdarah yang parah pada orang yang sudah atau belum pernah terinfeksi virus dengue.
3. Dapat mencegah demam berdarah yang parah
Vaksin demam berdarah bisa melindungi orang yang sudah atau belum pernah terkena demam berdarah dari infeksi virus dengue. Namun, vaksin sebenarnya tidak melindungi sepenuhnya. Pada kasus tertentu, orang yang pernah terinfeksi virus dengue masih bisa terinfeksi lagi. Meski demikian, vaksin demam berdarah bisa mengurangi risiko terjadinya demam berdarah yang parah jika seseorang terinfeksi virus dengue. Efek vaksin demam berdarah bahkan bisa bertahan hingga beberapa tahun.
4. Pertimbangan biaya
Vaksin demam berdarah di Indonesia masih tergolong baru, sehingga diperlukan biaya untuk mendapatkan vaksin tersebut. Namun, vaksin adalah upaya pencegahan demam berdarah yang penting dilakukan. Oleh karena itu, pertimbangkan biaya yang perlu dikeluarkan untuk mendapatkan vaksin ini.
Vaksin demam berdarah dilaporkan efektif menurunkan risiko infeksi virus dengue, terutama di negara-negara dengan jumlah kasus demam berdarah yang tinggi. Namun, pemberian vaksin bukanlah satu-satunya cara untuk mengurangi risiko infeksi dengue. Agar upaya pencegahan demam berdarah semakin efektif, Anda juga perlu menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, Anda dianjurkan untuk menghindari gigitan nyamuk, mengenakan pakaian tertutup, atau mengaplikasikan losion pengusir nyamuk, terutama saat beraktivitas di area yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Agar manfaat vaksin bisa didapatkan secara optimal, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Dengan begitu, dokter bisa menentukan jenis vaksin yang aman dan sesuai kondisi Anda.
Jika Anda ragu mengenai perlu tidaknya mendapatkan vaksin dengue atau ada pertanyaan terkait cara-cara mencegah demam berdarah lainnya, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan rekomendasi yang tepat. Jika Anda mengidap penyakit tertentu atau sedang menjalani pengobatan, konsultasikan ke dokter untuk memastikan efektivitas vaksin dengue sesuai kondisi Anda.