Bagaimana Cacar Monyet Berkembang di Indonesia? Ini Penjelasannya
Cacar monyet kembali menjadi topik pembicaraan di masyarakat sejak munculnya kasus terkonfirmasi cacar monyet di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Lalu, bagaimana cacar monyet berkembang di Indonesia?
Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit zoonosis langka yang ditularkan dari hewan pengerat dan primata, misalnya tikus, monyet, kelinci, dan tupai yang terinfeksi. Meski pertama kali muncul di Afrika Tengah dan Afrika Barat, namun cacar monyet kini menjadi wabah di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bagaimana cacar monyet berkembang di Indonesia? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.
Perkembangan Cacar Monyet di Indonesia
Kasus cacar monyet di Indonesia teridentifikasi pertama kali pada 20 Agustus 2022. Satu tahun setelahnya, yaitu pada 13 Oktober 2023, pemerintah kembali mengonfirmasi kasus cacar monyet. Dikutip dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, hingga 26 Oktober 2023 yang lalu, jumlah kasus terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia adalah 14 kasus dengan usia 25-29 tahun sebesar 64 persen dan usia 30-39 tahun sebesar 36 persen.
Dikutip dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr. Maxi Rein Rondonuwu, selain 14 kasus terkonfirmasi cacar monyet, ada dua kasus gejala dan kontak dengan penderita cacar monyet yang sudah dinyatakan sembuh. Selanjutnya, ada 9 kasus suspek yang sudah diambil uji sampel dan berstatus menunggu hasil tes.
Secara global, mulai dari 21 Januari 2022 hingga 30 September 2023, ada sekitar 91.123 kasus terkonfirmasi cacar monyet, total kematian di seluruh dunia hampir 157, dan total negara yang terpapar adalah 115 negara. Negara dengan kasus terkonfirmasi cacar monyet tertinggi adalah Amerika Serikat. Meski demikian, kasus terkonfirmasi cacar monyet di Regional South East Asia Region (SEARO) dilaporkan meningkat sejak April 2023. Negara SEARO dengan kasus terkonfirmasi cacar monyet tertinggi adalah Thailand.
Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet kerap tertukar dengan cacar air. Padahal, kedua penyakit tersebut berbeda. Gejala cacar monyet umumnya tidak separah cacar air dan bisa sembuh tanpa penanganan medis. Berikut gejala-gejala cacar monyet yang umum ditemukan:
- Sakit kepala.
- Demam.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Kelelahan.
- Lemah.
- Nyeri otot.
- Ruam di kulit.
- Menggigil.
Pencegahan Cacar Monyet
Penularan cacar monyet bisa dicegah dengan menerapkan beragam cara berikut:
- Minum air putih yang cukup agar cairan tubuh terjaga dan mempercepat penyembuhan.
- Mandi air hangat dengan campuran oatmeal koloid.
- Menjaga jarak dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.
- Tidur yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
- Penggunaan masker untuk menekan penyebaran virus cacar monyet.
- Hindari kontak langsung dengan hewan liar atau hewan peliharaan selama proses penyembuhan.
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.
- Hindari berbagi barang-barang pribadi dengan penderita cacar monyet, misalnya pakaian, peralatan mandi, atau handuk.
- Hindari mengonsumsi daging hewan yang tidak matang. Pastikan Anda hanya mengonsumsi daging hewan yang dimasak dengan matang.
- Mendapatkan vaksinasi cacar.
- Konsumsi suplemen daya tahan tubuh jika perlu.