Blog

Oleh karena itu, ketahui aturan minum obat pada bulan puasa selengkapnya di artikel ini.

Aturan Minum Obat pada Bulan Puasa agar Tenang Menjalankan Ibadah

Puasa adalah kewajiban untuk setiap umat muslim. Namun, untuk Anda yang memiliki kondisi medis tertentu, ada beberapa aturan minum obat pada bulan puasa yang perlu diperhatikan.

Menyiasati minum obat di bulan puasa penting agar Anda bisa menjalankan ibadah dengan tenang. Oleh karena itu, ketahui aturan minum obat pada bulan puasa selengkapnya di artikel ini.

Ketahui Aturan Minum Obat pada Bulan Puasa yang Aman

Menyiasati minum obat pada bulan puasa diperlukan agar manfaat obat yang dikonsumsi optimal. Berikut aturan minum obat pada bulan puasa:

  • Obat yang dikonsumsi satu kali per hari, diminum saat berbuka atau sahur.
  • Untuk obat yang dikonsumsi dua kali per hari, diminum satu kali saat berbuka dan sahur.
  • Untuk obat yang dikonsumsi tiga hingga empat kali per hari, diminum antara waktu berbuka dan sahur.
  • Jika aturan obat diminum sebelum makan, maka diminum 30 menit sebelum sahur atau sebelum makan besar saat buka puasa. 
  • Jika aturan obat diminum setelah makan, maka diminum saat keadaan lambung sudah terisi makanan atau 5-10 menit setelah makan. Pastikan juga Anda mengonsumsi obat sesuai dengan aturan makan.
  • Sebelum berbuka dengan makanan berat, pastikan Anda minum obat sesuai aturan.

 Adakah Obat yang Tidak Membatalkan Puasa?

Mengonsumsi obat di siang hari berisiko membatalkan puasa. Namun, ternyata tidak semua jenis obat membatalkan puasa. Ada beragam jenis obat yang bisa digunakan di siang hari tanpa khawatir membatalkan puasa Anda. Keputusan dalam seminar medis religius berjudul “An Islamic view of certain contemporary medical issues” di Maroko, menyepakati daftar penggunaan obat yang tidak membatalkan puasa, yaitu:

  • Suntikan di otot, sendi, kulit, atau pembuluh darah (kecuali pemberian makanan melalui infus).
  • Obat tetes mata.
  • Salep, plester obat, atau krim.
  • Tetes atau semprotan hidung.
  • Pemberian oksigen, anestesi, atau tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Inhaler.
  • Obat kumur atau semprotan oral yang tidak tertelan.
  • Tablet nitrogliserin atau obat yang ditaruh di bawah lidah untuk mengobati angin duduk.

Untuk Anda yang mengonsumsi obat secara rutin, pastikan berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan dan aturan minum obat selama bulan puasa lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk memastikan jadwal minum obat yang sesuai dengan anjuran dokter, daya tahan tubuh untuk puasa, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan obat atau penyakit Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan lengkap dan menyeluruh untuk memutuskan apakah Anda bisa berpuasa atau tidak. Selanjutnya, dokter akan menjelaskan tentang risiko yang mungkin mengganggu kesehatan Anda jika berpuasa.

Anda juga dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter mengenai keamanan dan efektivitas minum obat pada bulan puasa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan aturan minum obat selama bulan puasa dan kembali ke aturan minum obat yang normal.

Untuk pengidap diabetes, dianjurkan memiliki gula darah yang stabil setidaknya tiga bulan menjelang puasa. Sedangkan, pengidap hipertensi dianjurkan untuk makan makanan tinggi kalium dan tidak makan junk food saat berbuka. Untuk pengidap jantung, dianjurkan untuk makan makanan tinggi serat dan karbohidrat kompleks.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout