Blog

aturan minum multivitamin

Aturan Minum Multivitamin Berdasarkan Usia

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Vitamin dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh agar bekerja lebih optimal. Mulai dari bayi hingga orang tua perlu mengonsumsi multivitamin sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Ketahui aturan minum multivitamin berdasarkan usia.

Jenis multivitamin yang dibutuhkan semua orang sebenarnya sama saja. Namun, ada beberapa perbedaan dosis dan aturan minum antara anak-anak, orang dewasa, dan lansia. Berikut penjelasan lengkap mengenai aturan minum multivitamin berdasarkan usia

Aturan Minum Multivitamin Berdasarkan Usia

Agar penggunaannya optimal, berikut aturan minum multivitamin berdasarkan usia yang perlu Anda terapkan:

1. Usia anak dan remaja

Pada anak hingga usia remaja, vitamin dan mineral yang dibutuhkan adalah kalsium dan vitamin D. Keduanya berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang dan otot yang kuat. Anak dan remaja yang asupan vitamin D dan kalsiumnya tercukupi, akan terhindar dari kerapuhan tulang di usia dewasa dan usia lanjut. Anda bisa mendapatkan vitamin D dan kalsium dari berbagai jenis makanan, seperti susu, kuning telur, bayam, brokoli, sarden, hati sapi, dan kacang kedelai. Jika perlu, anak dan remaja bisa mengonsumsi multivitamin. Namun, dosis harus berdasarkan anjuran dokter.

2. Usia 20-an

Pada usia 20-an, kalsium dan vitamin D tetap dibutuhkan. Namun, Anda juga membutuhkan tambahan vitamin dan mineral lainnya. Hal ini biasanya disesuaikan dengan kondisi tubuh dan pola makan Anda. Selain itu, rentang usia 20-an adalah usia paling subur bagi wanita untuk hamil dan melahirkan. Oleh karena itu, wanita dianjurkan untuk mengonsumsi tambahan suplemen vitamin B dan asam folat untuk mengurangi risiko bayi terlahir cacat akibat cacat tabung saraf.

3. Usia 30-an

Pada usia 30-an, tubuh mulai banyak mengalami perubahan yang terkait dengan peningkatan risiko berbagai penyakit, seperti serangan jantung. Untuk mengurangi risiko penyakit, Anda membutuhkan tambahan asupan asam lemak omega-3. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi ikan dua kali seminggu yang kaya akan asam lemak omega-3, seperti tuna, salmon, teri, lele, dan sarden. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi sumber asam lemak omega-3 lainnya, seperti bayam, alpukat, minyak kanola, dan multivitamin jika perlu.

4. Usia 40-an

Vitamin D sangat dibutuhkan pada usia 40-an. Hal ini dikarenakan kekurangan vitamin D di usia 40-an dapat meningkatkan risiko kanker, diabetes, penyakit autoimun, dan obesitas. Vitamin D juga penting untuk menjaga otot dan tulang tetap kuat. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan omega-3 dan omega-6 harian. Jika kekurangan kedua gizi ini, bisa meningkatkan risiko terjadinya kebotakan.

5. Usia 50-an

Memasuki usia 50 tahun, wanita umumnya akan mulai menyambut masa menopause. Penelitian pada 2017 yang dikutip dari Prevention, suplemen multivitamin dan vitamin E dapat membantu mengurangi efek samping menopause yang mengganggu, terutama hot flashes. Selain itu, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan vitamin D harian, karena di rentang usia 50-an, produksi estrogen dalam tubuh mulai menurun. Vitamin D terbukti dapat mengurangi risiko terjadinya osteoporosis dan mampu meningkatkan suasana hati Anda. Mengonsumsi vitamin D3 secara rutin juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung Anda.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout