Blog

maag dan asam lambung

Apa Perbedaan Maag dan Asam Lambung? Ini Penjelasannya

Meski sama-sama gangguan pencernaan, namun maag dan asam lambung adalah dua kondisi yang berbeda. Maag terjadi ketika volume lendir tebal yang melindungi lambung mengalami penurunan, sehingga asam pencernaan menggerogoti jaringan yang melapisi perut.

Asam lambung merupakan kondisi ketika asam yang diproduksi oleh lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa tidak nyaman seperti dada yang sakit hingga mual atau mulas. Apa yang membedakan maag dan asam lambung? Simak penjelasan berikut.

Perbedaan Maag dan Asam Lambung

Maag adalah kondisi ketika lapisan perut mengalami perlukaan dan kondisi ini bisa diperparah dengan asam lambung. Oleh karena itu, penyebab utama maag bukanlah asam lambung. Sedangkan, penyebab utama asam lambung adalah asam lambung itu sendiri, yaitu ketika asam lambung keluar dari perut dan masuk ke kerongkongan.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, maag dan asam lambung memiliki gejala yang hampir mirip. Namun, ada perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Beberapa gejala asam lambung, antara lain: 

  • Makanan atau asam lambung naik kerongkongan
  • Nyeri dada
  • Dada terasa terbakar setelah makan, terutama pada malam hari
  • Rasa mengganjal pada kerongkongan
  • Kesulitan menelan
  • Bau mulut
  • Gangguan tidur
  • Sesak napas atau gejala asma
  • Batuk kronis
  • Suara serak akibat pita suara bengkak (laringitis)
  • Gejala yang memburuk saat berbaring atau membungkuk

Sedangkan maag biasanya memiliki beberapa gejala berikut:

  • Perut terasa tidak nyaman setelah makan dalam jangka waktu yang lama
  • Perut terasa penuh saat makan, terutama sebelum menghabiskan makanan
  • Mual dan muntah
  • Perut kembung pada bagian atas
  • Rasa sakit di ulu hati
  • Buang angin dan bersendawa

Agar lebih jelas mengenai perbedaan antara maag dan asam lambung, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter yang memiliki keahlian di bidangnya akan memberikan solusi terbaik untuk Anda. Selain itu, dengan memeriksakan diri ke dokter, Anda akan mengetahui lebih pasti apakah mengidap asam lambung atau maag.

Jika didiagnosa maag, maka Anda akan direkomendasikan untuk melakukan endoskopi. Jika diagnosanya asam lambung, dokter biasanya akan melakukan tes terapeutik yang menggunakan obat pereduksi asam untuk melihat apakah obat tersebut bisa mengurangi gejala asam lambung yang Anda alami.

Selain itu, ada juga beberapa tes tambahan untuk memastikan apakah Anda terkena asam lambung, antara lain:

1. Pemeriksaan Jumlah Asam Lambung

Pemeriksaan ini menilai jumlah asam lambung selama 24 jam, sehingga diketahui seberapa sering dan lama proses naiknya asam lambung.

2. Radiologi Barium Meal

Pemeriksaan untuk melihat kondisi selaput lendir esofagus dan lambung. Sebelum diperiksa, Anda akan diminta untuk minum cairan barium. Setelah itu, dilakukan foto dengan sinar X.

3. Endoskopi

Tahap ini menggunakan alat berkamera yang bisa memantau keadaan langsung dari kerongkongan dan lambung Anda dan memastikan apakah ada luka atau tukak.

4. Esophageal Manometry

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat ritme otot esofagus berkontraksi saat menelan dan melihat kesinambungan kontraksi otot-otot esofagus Anda.

Untuk mengatasi asam lambung dan maag, tidak cukup hanya mengobati gejalanya. Anda juga perlu menerapkan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, tidur yang cukup, serta menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu asam lambung, seperti alkohol, makanan pedas dan berlemak, kopi, susu, mint, dan cokelat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout