Vitamin yang Baik untuk Penderita Asam Lambung (GERD) dan Sakit Ginjal
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Penderita asam lambung yang meningkat (GERD) dan sakit ginjal membutuhkan vitamin yang tepat untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.
Selain untuk mencukupi nutrisi, vitamin juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, penderita asam lambung (GERD) dan sakit ginjal dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin yang tepat berikut.
Jenis Vitamin yang Baik untuk Penderita Asam Lambung (GERD)
Untuk membantu mengurangi gejala, berikut beberapa vitamin yang dapat dikonsumsi oleh penderita asam lambung (GERD):
1. Vitamin B Kompleks
Vitamin B menjadi salah satu vitamin yang dapat dikonsumsi oleh penderita asam lambung yang meningkat, dimana vitamin B6 dan vitamin B12 serta asam folat dapat membantu mengurangi kenaikan asam lambung dan mengurangi risiko peradangan kerongkongan karena asam lambung yang sering naik. Oleh karena itu, penderita asam lambung (GERD) perlu memperbanyak konsumsi makanan tinggi vitamin B kompleks, seperti daging, ikan, unggas, biji-bijian, sayur dan buah selain golongan jeruk, dan telur. Selain itu, kebutuhan vitamin B kompleks juga bisa didapatkan melalui suplemen.
2. Vitamin C
Vitamin C bermanfaat untuk membantu mengurangi radang kerongkongan akibat asam lambung hingga 22 persen. Namun, vitamin C atau asam askorbat mempunyai sifat asam, sehingga bisa memicu naiknya asam lambung dan justru memperparah gejala GERD.
Oleh karena itu, riset yang diterbitkan oleh The Korean of Physiology & Pharmacology (2018) menyatakan bahwa vitamin C untuk penderita asam lambung (GERD) perlu mengandung senyawa kalsium askorbat. Hal ini dikarenakan kandungan kalsium bisa mengikat senyawa klorida, sehingga keasaman cairan lambung berkurang dan mencegah terjadinya iritasi yang menyebabkan rasa terbakar di ulu hati.
3. Vitamin E
Vitamin E memiliki sifat antioksidan yang berpotensi untuk mengurangi keparahan gejala GERD. Namun, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi vitamin E. Hal ini dikarenakan kebutuhan vitamin E harian yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan relatif kecil, yaitu 15 mcg. Padahal, dosis satu butir suplemen vitamin E yang dijual di pasaran cenderung tinggi. Konsumsi vitamin E yang berlebihan bisa menyebabkan perdarahan fatal. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin E, konsumsi beberapa jenis makanan, seperti paprika, bayam, alpukat, almond, dan mangga.
Sementara itu, untuk penderita penyakit ginjal direkomendasikan untuk mengonsumsi beberapa vitamin berikut:
1. Vitamin B6 (piridoksin)
Vitamin ini termasuk larut air yang baik untuk kesehatan ginjal. Hal ini dikarenakan piridoksin diklaim bisa menurunkan ekskresi oksalat urin, yang merupakan salah satu faktor risiko batu ginjal kalsium oksalat. Vitamin ini juga bekerjasama dengan vitamin B kompleks lainnya untuk mencegah anemia, yang kerap terjadi pada pasien sakit ginjal yang menjalani dialisis (cuci darah). Untuk memenuhi kebutuhan piridoksin, Anda bisa mengonsumsi suplemen atau makanan, seperti ikan, hati sapi, dan alpukat.
2. Vitamin D
Ginjal adalah organ penting yang membantu tubuh dalam mengolah vitamin D (kalsiferol). Ginjal mengubah vitamin D (kalsiferol) dari suplemen atau matahari menjadi bentuk aktif yang diperlukan tubuh. Namun, kadar vitamin D yang rendah cenderung dialami penderita penyakit ginjal kronis. Ginjal yang rusak tidak bisa berfungsi dengan baik dalam mengubah vitamin D (kalsiferol) menjadi bentuk aktif. Oleh karena itu, kebutuhan vitamin D harian pada pasien sakit ginjal perlu dipenuhi melalui suplemen dan diet khusus gagal ginjal.
3. Asam folat
Asam folat berperan penting dalam memperlambat perkembangan kerusakan ginjal. Hal ini ditunjukkan pada pasien hipertensi dengan penyakit ginjal kronis ringan hingga sedang. Terlebih, asam folat dapat membantu mengurangi risiko terjadinya anemia yang sering terjadi pada orang yang mengalami gangguan ginjal.