Tidak Sekadar Viral, Ini Bahaya Lato-lato
Akhir-akhir ini, muncul satu tren yang viral di mana-mana, yaitu lato-lato. Tren ini tidak hanya digandrungi anak-anak, namun juga orang dewasa. Namun, di balik keviralannya, lato-lato menyimpan bahaya.
Pada 1970-an, lato-lato menimbulkan kontrovesi, karena dilarang di sejumlah negara, terutama Amerika Serikat. Kontroversi ini menimbulkan pertanyaan, adakah bahaya lato-lato ? Simak informasi selengkapnya mengenai sejarah dan bahaya lato-lato berikut.
Sejarah Lato-lato di Amerika Serikat
Pada akhir 1960-an, warga Amerika Serikat kecanduan dengan permainan yang disebut clacker balls atau yang kini dikenal sebagai lato-lato di Indonesia. Dikutip dari tulisan Sarah Slobin yang berjudul Clacker balls: the exploding toy from the 1970s that is responsible for a generation of helicopter parents, permainan tersebut dinilai berbahaya, karena bisa melukai wajah atau tangan anak yang memainkannya dan orang-orang di sekitarnya.
Hal ini memicu larangan clacker balls pada 1970-an. Kebijakan ini diambil pemerintah Amerika Serikat untuk melindungi masyarakat dari bahaya clacker balls. Pemerintah Amerika Serikat juga mengeluarkan kebijakan untuk menyita dan membatalkan pengiriman sebanyak 50.000 clacker balls, karena masuk dalam kategori permainan anak yang berbahaya.
Selain itu, U.S. Food and Drug Administration (FDA ) mengeluarkan kebijakan pelarangan clacker balls pada 1966. Kebijakan ini didukung oleh sejumlah organisasi dan aktivis yang mendorong pencegahan kebutaan. Namun, sebelum memutuskan untuk melarang clacker balls, FDA sudah menguji keamanan dan potensi bahaya yang ditimbulkan dari pecahnya lato-lato.
Meski demikian, clacker balls yang menggemparkan Amerika Serikat pada 1960-an telah diekspor ke seluruh dunia. Misalnya, Italia yang menjadikan clacker balls sebagai kompetisi pada 1970-an. Kini, 50 tahun kemudian atau tepatnya pada akhir 2022 lalu, clacker balls atau dikenal sebagai lato-lato di Indonesia kembali viral dan dijadikan sebagai kompetisi di sejumlah daerah.
Bahaya Lato-lato untuk Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Lato-lato sebenarnya muncul dan digandrungi di Amerika Serikat pada 1960-an. Mainan ini berbahan kaca atau kayu yang jika pecah, serpihannya dapat melukai mata. Kasus inilah yang memicu penarikan dan pelarangan lato-lato dari peredaran.
Meski demikian, penggantian bahan lato-lato dari kaca dan kayu menjadi plastik tidak mengurangi potensi bahaya pecah dan mencederai mata. Dikutip dari New York Times pada 12 Februari 1971, tercatat ada empat kasus cedera akibat permainan lato-lato. Untuk mencegah terulangnya kasus cedera mata dan memastikan keamanan, penggunaan bahan akrilik pada lato-lato diterapkan pada 1990-an.
Cara Bermain Lato-lato dengan Aman
Untuk mengurangi bahaya, ikuti cara bermain lato-lato yang benar dan aman berikut:
- Posisikan lato-lato dengan seimbang.
- Tempatkan area tengah tali lato-lato di antara jari tangan.
- Pastikan dimainkan dengan jari tangan yang paling nyaman.
- Gerakkan tangan hingga lato-lato saling beradu dan menghasilkan suara “tek tek tek” secara terus menerus. Untuk pemula, sebaiknya menggerakkan lato-lato secara perlahan.