Tanda-Tanda Apatis dan Cara Mengatasinya

apatis adalah

Tanda-Tanda Apatis dan Cara Mengatasinya

Apatis adalah sikap tidak peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya dan tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Apatis adalah kondisi yang umum dialami oleh seseorang pada momen atau waktu tertentu. Namun, jika dilakukan terus-menerus, sikap ini bisa menurunkan kualitas hidup seseorang.

Sikap apatis yang menetap atau berlangsung lama bisa menjadi tanda gangguan kesehatan mental, misalnya depresi, atau gangguan pada otak, seperti demensia, stroke, penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dan penyakit Alzheimer. Simak informasi selengkapnya mengenai tanda-tanda apatis dan penanganannya di artikel ini.

Tanda-Tanda Apatis

Selain tidak bersemangat atau kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, 

  • Tidak memiliki motivasi untuk mencapai tujuan.
  • Tidak peduli dengan perasaan orang di sekitarnya.
  • Tidak memiliki emosi ketika mengalami hal baik atau hal buruk.
  • Kehilangan minat dengan hal-hal yang disukai.
  • Tidak tertarik dengan aktvitas sosial.
  • Kehilangan minat untuk mempelajari hal-hal baru.
  • Tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain atau mencari pengalaman baru.
  • Tidak peduli dengan masalah yang sedang dialami.

Cara Mengatasi Apatis yang Efektif

Orang yang memiliki sikap apatis umumnya tidak menyadari dirinya bermasalah. Namun, sikap apatis bisa menimbulkan dampak negatif pada orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap apatis tergolong parah dan disebabkan oleh gangguan kesehatan mental atau fisik tertentu.

Untuk menentukan apakah sikap apatis disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu atau tidak, diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Dokter akan mengajukan pertanyaan terkait riwayat kesehatan dan gejala yang dialami. Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk menentukan penanganan yang tepat.

Ada tiga metode pengobatan yang diberikan oleh dokter untuk mengatasi sikap apatis, yaitu:

1. Psikoterapi

Untuk mengatasi sikap apatis yang disebabkan oleh gangguan kecemasan atau depresi, dokter akan melakukan psikoterapi. Salah satu psikoterapi yang diberikan oleh dokter adalah terapi perilaku kognitif. Terapi ini dilakukan untuk mengubah pola pikir dan perilaku negatif menjadi positif.

2. Pemberian obat-obatan

Jika sikap apatis disebabkan oleh kondisi medis tertentu, dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pasien. Misalnya, untuk penderita penyakit Parkinson, dokter akan memberikan obat stimulan dopamin. Sedangkan untuk penderita depresi, dokter akan memberikan obat antidepresan.

3. Perubahan gaya hidup

Mengubah gaya hidup juga perlu dilakukan untuk mengurangi sikap apatis. Oleh karena itu, penderita apatis dianjurkan untuk berinteraksi dengan orang-orang terdekat atau melakukan aktivitas sehari-hari dengan minat atau semangat yang baru.

Selain itu, penderita apatis perlu melakukan hal-hal yang disukai untuk meningkatkan semangat atau minat yang hilang, sehingga sikap apatis bisa dikurangi secara efektif.

Meski bukan kondisi yang berbahaya, namun tanda-tanda apatis tidak boleh dianggap sepele, terutama jika berlangsung secara terus-menerus dan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, jika Anda mengalami tanda-tanda sikap apatis di atas, konsultasikan ke dokter atau psikiater untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout