Stunting: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Stunting- Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Stunting: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat akibat malnutrisi dalam jangka panjang. Gejala umum stunting adalah tubuh dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan standar usianya.

Selain kekurangan gizi, stunting bisa disebabkan oleh riwayat orang tua berpostur tubuh pendek. Jika tidak ditangani dengan tepat, stunting bisa meningkatkan risiko penyakit serius pada anak. Lalu, apa saja penyebab dan gejala stunting, serta bisakah diatasi? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Stunting

Penyebab umum stunting adalah kekurangan gizi dalam jangka panjang. Ada beragam kondisi yang menyebabkan anak kekurangan gizi, yaitu:

  • Ibu mengalami infeksi atau kekurangan gizi saat hamil.
  • Bayi kekurangan ASI eksklusif.
  • MPASI dengan kandungan gizi yang rendah.
  • Anak mengidap infeksi kronis, misalnya cacingan atau tuberkulosis.
  • Anak mengidap penyakit yang menghambat penyerapan nutrisi, misalnya sindrom malabsorbsi atau alergi susu sapi.
  • Anak mengidap penyakit bawaan, misalnya penyakit jantung bawaan atau thalasemia.

Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko stunting, yaitu:

  • Terlahir dengan berat badan rendah.
  • Terlahir prematur.
  • Belum mendapatkan vaksin lengkap.
  • Mengalami intrauterine growth restriction (IUGR).
  • Tinggal di lingkungan yang tidak bersih dan tidak memiliki akses untuk air bersih.

Gejala Stunting

Ada beragam gejala yang umum dialami oleh anak yang mengidap stunting, yaitu:

  • Berat badan tidak bertambah secara konsisten.
  • Tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.
  • Jarang bermain.
  • Mudah lemas.
  • Tahap perkembangan yang melambat.
  • Rentan terkena infeksi.

Penanganan Stunting

Penanganan stunting bertujuan untuk mengatasi faktor yang mendasarinya, memberikan suplemen, meningkatkan asupan nutrisi, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Berikut pengobatan yang diberikan oleh dokter:

  • Mengatasi penyakit yang menyebabkan stunting, misalnya pemberian obat-obatan antituberkulosis jika Anda mengidap TBC.
  • Pemberian suplemen vitamin A, zat besi, zinc, sodium, dan kalsium.
  • Mengajari orang tua agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Peran orang tua juga menentukan keberhasilan pengobatan stunting pada anak. Ada beragam upaya yang bisa dilakukan oleh orang tua, yaitu:

  • Pemberian nutrisi yang tepat melalui MPASI atau makanan pokok atau, misalnya makanan kaya protein hewani, kalori, dan lemak.
  • Membawa anak untuk pemeriksaan secara rutin ke dokter jika ia mengidap penyakit kronis.
  • Memastikan kebersihan rumah terjaga dan menerapkan pola hidup sehat untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
  • Memeriksakan berat dan tinggi anak secara rutin.

Komplikasi Stunting

Jika tidak ditangani dengan tepat, stunting bisa menimbulkan komplikasi, yaitu:

  • Penyakit metabolik ketika dewasa, misalnya diabetes dan obesitas.
  • Gangguan perkembangan otak yang mengganggu proses belajar dan memengaruhi prestasinya di sekolah.
  • Rentan terkena penyakit dan infeksi.

Pencegahan Stunting

Stunting bisa dicegah dengan menghindari faktor yang bisa meningkatkan risikonya, yaitu:

  • Mencukupi kebutuhan nutrisi sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan.
  • Pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan.
  • Memperkaya wawasan tentang menyiapkan asupan makanan yang tepat untuk anak, misalnya membaca buku KIA.
  • Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.
  • Melakukan pemeriksaan rutin ke posyandu untuk memantau proses tumbuh kembang anak.

Jika ada pertanyaan terkait penanganan dan pencegahan stunting, konsultasikan ke dokter untuk saran dan rekomendasi yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout