Sinusitis: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

sinusitis adalah

Sinusitis: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Sinusitis adalah pembengkakan atau peradangan pada lapisan sinus yang ditandai dengan hidung tersumbat, pilek, dan nyeri di area wajah. Kondisi ini umumnya berlangsung dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahun.

Sinus adalah rongga kecil di dalam tulang tengkorak yang menghasilkan lendir untuk membersihkan bakteri atau partikel lain dalam udara yang dihirup. Namun, ketika saluran hidung dan dinding rongga sinus menghasilkan lendir secara berlebihan dan mengalami peradangan.

Penyebab Sinusitis

Penyebab umum sinusitis adalah peradangan pada lapisan sinus akibat alergi atau infeksi virus. Kondisi ini menyebabkan sinus memproduksi lendir secara berlebihan, sehingga menyumbat saluran hidung. Ada beragam kondisi yang menyebabkan saluran sinus tersumbat, yaitu:

  • Rhinitis alergi, yaitu peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi.
  • Pilek.
  • Tulang hidung bengkok.
  • Polip hidung.

Selain itu, ada beragam kondisi yang meningkatkan risiko sinusitis, yaitu:

  • Mengidap infeksi gigi, misalnya abses gigi yang tidak diobati.
  • Mengidap infeksi jamur.
  • Perokok aktif atau menghirup asap rokok terus-menerus.
  • Memiliki tulang hidung yang bengkok.
  • Mengidap penyakit yang menyebabkan daya tahan tubuh melemah, misalnya HIV.
  • Mengalami pembesaran kelenjar adenoid, yaitu kelenjar di hidung dan tenggorokan bagian atas.
  • Mengalami perubahan tekanan udara dan air, misalnya ketika sedang menyelam atau naik pesawat.
  • Tinggal di lingkungan dengan polusi udara yang tinggi.

Gejala Sinusitis

Berdasarkan jenisnya, ada dua gejala sinusitis, yaitu akut dan kronis. Berikut penjelasannya:

1. Gejala sinusitis akut

Gejala ini berlangsung selama 2-4 minggu. Penderita sinusitis akut bisa mengalamai gejala-gejala berikut:

  • Lendir yang mengalir menetes ke tenggorokan (postnasal drip).
  • Pilek atau hidung tersumbat.
  • Sakit kepala.
  • Sakit telinga.
  • Sakit gigi.
  • Nyeri di bagian belakang hidung, mata, pipi, atau dahi, yang semakin parah ketika membungkuk.
  • Tubuh lelah.
  • Batuk.
  • Penurunan pada fungsi indera penciuman.

2. Gejala sinusitis kronis

Gejala sinusitis kronis bersifat ringan dan berlangsung lebih dari 12 minggu, yaitu:

  • Sakit tenggorokan.
  • Bersin.
  • Sensasi tidak enak di mulut.
  • Sakit gigi.
  • Kurang sensitif terhadap bau (hiposmia).
  • Mudah lelah.
  • Batuk kering kronis, terutama pada anak-anak.
  • Kehilangan penciuman (anosmia).

Penanganan Sinusitis

Penanganan sinusitis disesuaikan dengan penyebab dan durasi gejala yang muncul. Berikut beragam penanganan sinusitis yang diberikan oleh dokter:

  1. Obat-obatan

Dokter bisa memberikan obat-obatan untuk pasien sinusitis sesuai penyebabnya, yaitu:

  • Obat antijamur, untuk mengatasi sinusitis akibat infeksi jamur.
  • Obat antibiotik, untuk mengatasi sinusitis akibat bakteri.
  • Dekongestan, untuk mengurangi hidung tersumbat akibat penumpukan lendir.
  • Obat pereda nyeri, misalnya paracetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi nyeri dan demam akibat sinusitis.
  • Kortikosteroid semprot hidung, misalnya fluticasone semprot hidung, untuk mengatasi peradangan pada sinus.
  • Kortikosteroid suntik atau tablet, untuk mengurangi peradangan pada sinusitis parah, terutama akibat polip hidung.

2. Operasi

Jika obat-obatan tidak efektif mengatasi sinusitis, dokter akan melakukan functional endoscopic sinus surgery (FESS) untuk membuka atau melebarkan sinus.

Pencegahan Sinusitis

Ada beragam cara yang bisa diterapkan untuk mencegah sinusitis, yaitu:

  1. Menghindari paparan alergen jika menderita alergi, misalnya makanan tertentu atau debu.
  2. Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok.
  3. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  4. Mengelola stres dengan tepat.
  5. Tidur yang cukup.
  6. Minum air putih yang cukup.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout