Simvastatin: Panduan Penggunaan yang Tepat dan Efek Sampingnya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Simvastatin adalah obat golongan statin untuk mengurangi risiko komplikasi akibat kolesterol tinggi, misalnya stroke dan serangan jantung, dengan cara mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Penggunaan simvastatin perlu diimbangi dengan pola hidup sehat, misalnya tidak merokok, rutin berolahraga, dan tidak mengonsumsi makanan tinggi lemak, agar kadar kolesterol terkendali. Simak informasi selengkapnya mengenai panduan penggunaan dan efek samping simvastatin di artikel ini.
Panduan Penggunaan Simvastatin yang Aman
Berikut panduan penggunaan simvastatin yang aman untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping yang serius:
- Beri tahu dokter jika ada alergi obat ini.
- Beri tahu dokter jika pernah mengidap diabetes, penyakit liver, hipotensi, penyakit paru, penyakit ginjal, hipotiroidisme, atau epilepsi.
- Beri tahu dokter jika mengidap penyakit jantung dengan penggunaan obat-obatan, misalnya ranolazine, amlodipine, verapamil, diltiazem, atau amiodarone.
- Beri tahu dokter jika minum minuman beralkohol berlebihan.
- Untuk lansia usia di atas 65 tahun, konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi simvastatin. Hal ini dikarenakan simvastatin berisiko efek samping lebih tinggi pada lansia.
- Beri tahu dokter jika mengonsumsi obat antijamur golongan azole, misalnya ketoconazole atau antibiotik makrolid, misalnya clarithromycin atau erythromycin.
- Beri tahu dokter jika mengonsumsi gemfibrozil, cyclosporine, atau obat antivirus untuk HIV.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang menjalani program kehamilan. Konsultasikan ke dokter terkait penggunaan alat kontrasepsi yang aman selama mengonsumsi simvastatin.
- Beri tahu dokter jika mengonsumsi obat herbal, suplemen, atau obat lainnya, untuk mencegah interaksi antar obat.
- Beri tahu dokter jika akan menjalani prosedur medis tertentu, misalnya operasi atau rawat inap, selama mengonsumsi simvastatin.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol ataupun grapefruit selama mengonsumsi simvastatin, karena berisiko memicu efek samping yang serius.
- Segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius atau reaksi alergi obat setelah mengonsumsi simvastatin.
Efek Samping Simvastatin
Seperti obat lainnya, penggunaan simvastatin mungkin memicu efek samping, yaitu:
- Mual.
- Sakit perut.
- Sembelit.
- Sakit tenggorokan.
- Bersin.
- Hidung tersumbat.
Jika efek samping di atas tidak sembuh atau bahkan semakin parah, segera ke dokter untuk pengobatan yang tepat. Pada kondisi tertentu, penggunaan simvastatin juga memicu linglung atau mudah lupa. Meski efek samping tersebut tidak berbahaya, namun konsultasi ke dokter diperlukan untuk mencegah komplikasi yang serius.
Hentikan penggunaan simvastatin dan segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius berikut:
- Gangguan fungsi hati, dengan ciri-ciri berupa nyeri perut yang luar biasa, tidak nafsu makan, penyakit kuning, atau tinja terlihat pucat.
- Gangguan fungsi ginjal, dengan ciri-ciri berupa sulit bernapas, nyeri ketika buang air kecil, urin hanya sedikit atau tidak keluar sama sekali, atau bengkak di tungkai.
- Rhabdomyolysis, dengan ciri-ciri berupa lemah otot, nyeri otot atau myalgia, sulit berdiri dan berjalan, atau urin berwarna kehitaman.
- Gangguan daya ingat.
- Mudah haus.
- Kelaparan.
- Sering buang air kecil.
- Kulit dan mulut kering.
- Gangguan penglihatan.
- Berat badan turun drastis.
- Sakit perut bagian atas.
- Tidak nafsu makan.
- Kulit dan mata menguning.
- Mual.
Jika Anda merasakan efek samping yang tidak disebutkan di atas atau khawatir mengenai keluhan tertentu, konsultasikan ke dokter.