Risiko Berhubungan Seksual Saat Haid dari Sisi Medis
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Hingga saat ini, boleh tidaknya berhubungan seksual saat haid masih menjadi pro dan kontra. Dengan beragam faktor risiko yang muncul, banyak perempuan yang mempertanyakan keamanan melakukan aktivitas seksual saat haid. Namun, dari sisi medis, bolehkah berhubungan seksual saat haid?
Berhubungan seksual saat haid memang bisa menimbulkan risiko yang tidak diinginkan, terutama jika dilakukan secara tidak benar. Apa saja risiko yang bisa muncul? Berikut penjelasan lengkap mengenai risiko berhubungan seksual saat haid dari sisi medis.
Lihat Juga: Suplemen Penambah Darah Berbentuk Tablet Larut

Risiko Berhubungan Seksual Saat Haid dari Sisi Medis
Dikutip dari Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi RSI Bina Medika, dr. Sandy Prasetyo, Sp,OG, sebenarnya tidak ada larangan terkait berhubungan seksual saat haid dari sisi medis. Bahkan, berhubungan seksual saat haid diketahui dapat mengurangi rasa nyeri haid setelah mencapai orgasme.
Namun, Anda tetap perlu memperhatikan kemungkinan munculnya berbagai risiko, seperti infeksi dan rasa tidak nyaman ketika melakukan aktivitas seksual saat haid. Apa saja risiko yang bisa muncul? Berikut penjelasannya.
1. Memicu terjadinya kehamilan
Ada anggapan yang mengatakan bahwa berhubungan seks saat menstruasi tidak menyebabkan kehamilan. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Berhubungan seks saat menstruasi, terlebih jika tidak menggunakan kondom, ternyata memiliki peluang untuk terjadinya kehamilan. Namun, peluang kehamilan tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan hubungan seks yang dilakukan saat masa subur.
2. Infeksi penyakit menular seksual
Infeksi penyakit menular seksual adalah salah satu risiko berhubungan seks saat menstruasi, terutama jika dilakukan tanpa kondom. Saat berhubungan seks, penis akan bersentuhan langsung dengan darah haid yang keluar. Hal ini menyebabkan kuman atau bakteri dan virus yang terdapat pada darah bisa berisiko menular ke pasangan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk tidak berhubungan seks saat menstruasi, terlebih jika Anda memiliki penyakit tertentu yang bisa menular melalui darah atau air mani, seperti sifilis, gonore, hepatitis B, dan HIV.
3. Risiko terjadinya endometriosis
Penelitian menemukan bahwa risiko terjadinya endometriosis 5 kali lebih tinggi pada perempuan yang berhubungan seksual saat haid dibandingkan mereka yang tidak melakukannya. Endometriosis adalah jaringan yang membentuk lapisan yang tumbuh di luar rahim. Risiko ini terjadi ketika hubungan intim mencapai orgasme, di mana endometriosis terbentuk karena darah haid yang seharusnya keluar, justru mengendap dan menempel di sekitar dinding rahim. Endometriosis bisa meningkatkan risiko terjadinya kista, tumor, atau kanker yang meningkatkan risiko infertilitas.
4. Rasa tidak nyaman
Berhubungan seks saat haid, terlebih saat darah haid sedang banyak membuat darah haid berceceran di mana-mana, seperti di ranjang, pasangan, atau tubuh Anda sendiri. Selain itu, perasaan gelisah dan cemas tentang darah haid membuat rasa tidak nyaman dan tubuh Anda sulit merespon rangsangan seksual.
5. Infeksi jamur vagina
Vagina memiliki kadar keasaman atau pH normal berkisar antara 3,8-4,5. Namun, selama haid, kadar pH tersebut akan meningkat dan hal ini dapat memicu terjadinya perkembangan jamur di area vagina, sehingga meningkatan risiko terjadi infeksi jamur vagina.
Itulah penjelasan mengenai berhubungan seksual saat haid yang diharapkan bisa menjawab pertanyaan Anda. Jika masih ragu dan memiliki pertanyaan lain, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk mendapatkan informasi yang lengkap.