Rektum adalah Bagian Akhir dari Usus Besar, Kenali di Sini

Rektum adalah

Rektum adalah Bagian Akhir dari Usus Besar, Kenali di Sini

Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang memiliki peran penting dalam proses pencernaan. Setelah makanan dicerna di sepanjang saluran pencernaan, sisa-sisa makanan yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan diubah menjadi feses. 

Feses ini kemudian akan bergerak menuju rektum sebelum akhirnya dikeluarkan melalui anus. Di dalam proses ini, rektum berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara sebelum proses defekasi (buang air besar). 

Pemahaman mengenai rektum sangat penting, karena organ ini sering kali menjadi tempat timbulnya berbagai masalah kesehatan, seperti: hemoroid, fisura ani, dan kanker kolorektal. Mengetahui fungsi dan anatomi rektum dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya risiko yang tak diinginkan.  

Rektum Adalah Tempat Penyimpanan Sementara

Dikutip dari artikel ilmiah “Konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia Berdasarkan Al-Qur’an Dan Hadits”, Liza Nopita Sari, (2022:248), rektum adalah tempat penyimpanan sementara feses agar tidak keluar tiba-tiba dan berperan dalam membantu feses melewati peristaltik (gerakan dari kontraksi otot di saluran pencernaan). 

Rektum memiliki panjang kurang lebih 12-15 cm dan memiliki bentuk yang menyerupai tabung lurus. Organ ini terletak di antara kolon sigmoid dan anus.

Berdasarkan informasi dari Modul Teori berjudul “Anatomi Fisiologi”, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2019:10), jika rektum kosong, maka feses akan disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu di kolon descendens. 

Jika kolon ini penuh dan feses masuk ke dalam rektum, maka akan timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Dinding rektum akan membesar karena adanya penumpukan material yang akan memicu sistem saraf untuk melakukan defekasi. 

Bagian Rektum

Bentuk rektum tidak sepenuhnya lurus, melainkan sedikit berbentuk seperti huruf S dengan dua lekukan di dalamnya. Lekukan di dekat bagian atasnya disebut sebagai fleksura sakralis, yang mengikuti lengkungan tulang belakang. 

Sementara lekukan di dekat bagian bawahnya disebut sebagai fleksura anorektal yang menandai transisi dari rektum ke anus. Lekukan ini akan membantu mengendalikan kontinensia atau menahan buang air besar. 

Rektum juga memiliki segmen yang dipisahkan oleh lipatan horizontal di lapisan dalam yang disebut sebagai katup Houston. Rektum memiliki tiga sampai empat ruang untuk membantu mengendalikan pergerakan feses. 

Ruang terakhir yang disebut sebagai ampula rektum adalah tempat penampungan terakhir bagi feses sebelum akhirnya keluar. Saat sudah terisi penuh, maka saraf akan mendeteksi peregangan di dinding rektum dan menandakan bahwa sudah waktunya untuk buang air besar. Semakin meningkat tekanannya, maka semakin sulit untuk menahannya. 

Penyakit yang Sering Menyerang Rektum 

Meskipun berperan penting, rektum kadang menjadi tempat timbulnya berbagai macam penyakit.  

1. Hemoroid

Hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar rektum bagian bawah. Penyakit ini muncul ketika seseorang kesulitan untuk buang air besar. 

2. Fisura Ani

Robekan kecil ini terjadi di kulit atau jaringan mukosa pada anus. Hal ini dapat terjadi ketika ada cedera pada anus, yang diakibatkan oleh sembelit, diare akut, atau penyakit menular seksual. 

3. Fistula Ani

Kondisi ini terjadi ketika terbentuk saluran abnormal yang menghubungkan anus dengan kulit di sekitarnya. Hal ini dapat terjadi ketika ada infeksi yang berkembang menjadi abses. Beberapa faktor yang memicunya, yaitu infeksi bakteri, cedera anus, fisura ani, dan efek samping dari radioterapi.  

4. Kanker Kolorektal

Kanker ini terjadi ketika sel abnormal tumbuh di sel-sel usus besar atau rektum. 

5. Prolaps Rektum

Prolaps rektum adalah kondisi saat rektum turun dan menonjol keluar anus. Hal ini dapat terjadi akibat melemahnya otot dan jaringan di sekitar rektum, sehingga tidak bisa mempertahankan posisinya. Penyakit ini umumnya dipicu oleh proses melahirkan secara normal, pertambahan usia, atau mengidap hernia.  

Rektum adalah bagian penting dalam sistem pencernaan yang memiliki peran dalam proses penyimpanan sementara untuk feses. Waspadai penyakit yang mungkin menyerang feses. Jika terjadi gejala yang mengkhawatirkan, maka segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. 

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout