Radang Sendi: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Radang sendi atau artritis adalah peradangan pada satu atau lebih sendi, sehingga menyebabkan sendi kaku dan sulit digerakkan. Meski ada sekitar seratus jenis radang sendi, namun yang paling umum ditemukan adalah rheumatoid arthritis dan osteoartritis.
Radang sendi bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, kondisi ini umumnya ditemukan pada orang yang berusia 40-50 tahun. Lalu, apa saja penyebab radang sendi, penanganan, dan pencegahannya? Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab Radang Sendi
Berdasarkan penyebabnya, radang sendi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Rheumatoid arthritis, disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang membran sinovial di persendian.
- Osteoarthritis, disebabkan oleh kerusakan dan penipisan tulang rawan akibat gesekan langsung antartulang.
- Septic arthritis, disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur pada sendi. Kondisi ini umumnya menyerang satu sendi besar di tubuh, misalnya pinggul atau lutut.
- Reactive arthritis atau Sindrom Reiter, disebabkan oleh reaksi peradangan di bagian tubuh lain. Kondisi ini sering terjadi akibat infeksi bakteri di saluran kemih.
- Gout arthritis, disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi. Kondisi ini umumnya dialami oleh pria.
Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko radang sendi, yaitu:
- Jenis kelamin wanita
- Pertambahan usia
- Kebiasaan merokok
- Riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit infeksi, penyakit asam urat, atau penyakit autoimun
- Riwayat cedera pada sendi
- Obesitas
Gejala Radang Sendi
Radang sendi bisa menimbulkan beberapa gejala umum. Berikut penjelasannya:
- Pembengkakan pada sendi
- Nyeri dan kaku pada sendi
- Kemerahan dan rasa hangat pada sendi
- Keterbatasan gerak sendi
- Penurunan kekuatan otot di sekitar sendi
- Penyusutan ukuran otot di sekitar sendi (atrofi otot)
Selain itu, ada beberapa gejala radang sendi tergantung penyebabnya, yaitu:
- Demam, jika radang sendi disebabkan oleh penyakit infeksi
- Muncul suara gesekan ketika sendi digerakkan
- Lelah dan lemah yang belum bisa dipastikan penyebabnya
- Benjolan pada sendi yang mengalami peradangan
- Tulang tambahan muncul di sekitar sendi pelana atau sendi lain yang mengalami peradangan
- Bagian tubuh yang mengalami radang sendi akan sulit digerakkan
- Penurunan berat badan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Kapan harus ke dokter?
Anda perlu segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala radang sendi yang disebutkan sebelumnya, terutama jika disertai dengan keluhan-keluhan berikut:
- Nyeri tidak berkurang setelah ditangani secara mandiri
- Nyeri yang mengganggu aktivitas
- Nyeri semakin parah dan meluas ke bagian tubuh lain
Diagnosis Radang Sendi
Sebelum mendiagnosis radang sendi, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan sendi untuk mendeteksi gejala-gejala peradangan dan keterbatasan gerak sendi.
Selain itu, dokter bisa melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi:
- Tes darah, untuk memastikan penyebab radang sendi
- Pemindaian dengan Rontgen, USG, CT scan, dan MRI, untuk mendeteksi peradangan pada sendi dan tulang
- Analisis cairan sendi, untuk memastikan apakah terjadi infeksi atau peradangan pada sendi
Penanganan Radang Sendi
Penanganan berfokus pada mengurangi gejala, mencegah kerusakan sendi, memperlambat perkembangan penyakit, dan memperbaiki fungsi sendi agar pasien bisa beraktivitas secara normal. Berikut beberapa penanganan radang sendi yang diberikan oleh dokter:
- Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat-obatan radang sendi untuk mengatasi peradangan dan mengurangi keluhan pada sendi. Berikut beberapa jenis obat yang umumnya diberikan:
- Obat antiperadangan yang dapat mengurangi nyeri, seperti obat kortikosteroid atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
- Obat antinyeri, seperti krim capsaicin atau paracetamol
- Obat oles, seperti piroxicam topikal atau diclofenac topikal
- Obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs), seperti hydroxychloroquine atau methotrexate
2. Fisioterapi
Fisioterapi bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot-otot di sekitar sendi dan meningkatkan kemampuan gerak tubuh. Dengan begitu, fungsi gerak yang berkurang akibat radang sendi kembali normal. Misalnya, pemberian kompres hangat atau dingin.
3. Operasi
Operasi bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak. Dokter akan melakukan operasi jika gejala radang sendi sudah sangat parah dan tidak bisa ditangani dengan obat-obatan. Beberapa jenis operasi untuk mengatasi radang sendi, misalnya osteotomy, arthrodesis, dan arthroplasty.
Selain itu, pasien dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan beberapa cara berikut:
- Rutin berolahraga, untuk memperkuat otot-otot di sekitar persendian, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menstabilkan persendian. Jenis olahraga yang direkomendasikan adalah olahraga air yang tidak memberikan tekanan berlebih pada sendi, seperti gaya punggung dan gaya dada.
- Menjaga berat badan ideal. Berat badan berlebih atau obesitas bisa memberikan tekanan berlebih pada sendi. Oleh karena itu, pasien radang sendi yang mengidap obesitas dianjurkan untuk menurunkan berat badan dengan diet.
Komplikasi Radang Sendi
Jika tidak ditangani dengan tepat, radang sendi bisa menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu:
- Gangguan tidur
- Nyeri kronis
- Penurunan produktivitas
- Gangguan berjalan
- Depresi dan gangguan kecemasan
- Risiko terjatuh dan cedera
- Kelainan bentuk kaki
- Osteonekrosis atau kematian jaringan tulang (avascular necrosis)
- Osteoporosis
Pencegahan Radang Sendi
Radang sendi bisa dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, yaitu:
- Jaga postur tubuh yang baik saat berdiri atau duduk.
- Jaga berat badan ideal.
- Hindari kebiasaan merokok.
- Aktif bergerak dan berolahraga secara teratur.
- Perbanyak konsumsi buah, sayur-sayuran seperti brokoli, serta makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dan kondroitin sulfat, seperti timun laut dan ikan laut.
- Konsumsi suplemen, seperti minyak ikan.
- Lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter, terutama jika Anda mengidap penyakit asam urat, penyakit autoimun, atau penyakit infeksi, yang bisa meningkatkan risiko radang sendi.
Selain itu, Anda bisa mengonsumsi suplemen untuk membantu memelihara kesehatan persendian, salah satunya Osteor.
Osteor mengandung kombinasi aktif D-Glucosamine Sulfat dan Chondroitin Sulfat.
Selain itu, Osteor dilengkapi dengan kandungan vitamin C dan mineral penting seperti mangan, magnesium, zinc, dan selenium.
Yuk, terapkan pola hidup sehat sekarang dengan beragam produk kesehatan, mulai dari obat hingga suplemen, hanya di Pyfa Health!





