Radang Sendi: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Radang Sendi- Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Radang Sendi: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Radang sendi atau arthritis adalah peradangan pada satu atau beberapa sendi yang ditandai dengan sendi kaku, nyeri, dan sulit digerakkan. Ada beragam jenis radang sendi, namun yang umum ditemukan adalah rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.

Meski bisa dialami oleh semua golongan usia, namun radang sendi umumnya dialami oleh orang yang berusia di atas 40-50 tahun. Lalu, apa saja penyebab dan gejala radang sendi, serta bisakah disembuhkan? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Radang Sendi

Ada beragam faktor yang menyebabkan radang sendi. Berikut jenis-jenis radang sendi berdasarkan penyebabnya:

  • Rheumatoid arthritis, yaitu radang sendi akibat penyakit autoimun. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang membran sinovial pada persendian.
  • Osteoarthritis, yaitu radang sendi akibat kerusakan dan penipisan tulang rawan, sehingga menyebabkan gesekan langsung antar tulang.
  • Septic arthritis, yaitu radang sendi akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur pada sendi dan biasanya menyerang satu sendi besar pinggul atau lutut.
  • Reactive arthritis atau Sindrom Reiter, yaitu radang sendi akibat reaksi peradangan di bagian tubuh lain. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran kemih.
  • Gout arthritis, yaitu radang sendi akibat penumpukan kristal asam urat pada sendi. Kondisi ini umumnya dialami oleh pria.

Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko radang sendi, yaitu:

  • Berjenis kelamin perempuan.
  • Pertambahan usia.
  • Riwayat cedera sendi.
  • Obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Riwayat penyakit tertentu, misalnya penyakit infeksi, penyakit asam urat, atau penyakit autoimun.

Gejala Radang Sendi

Mengenali gejala sendi penting agar bisa ditangani dengan tepat. Berikut gejala-gejala radang sendi yang perlu diketahui:

  • Pembengkakan pada sendi.
  • Nyeri dan kaku pada sendi.
  • Kemerahan dan sensasi hangat pada sendi.
  • Pergerakan sendi terbatas.
  • Melemahnya otot di sekitar sendi.
  • Ukuran otot di sekitar sendi menyusut (atrofi otot) bila gerakan terus menerus terbatas dalam jangka panjang.

Selain itu, ada beragam gejala yang mungkin dialami oleh penderita radang sendi berdasarkan penyebabnya, yaitu:

  • Lelah dan lemah yang belum bisa dipastikan penyebabnya.
  • Demam, jika radang sendi disebabkan oleh penyakit infeksi.
  • Munculnya tulang baru di sekitar sendi pelana atau sendi lain yang mengalami peradangan.
  • Suara gesekan yang muncul ketika sendi digerakkan.
  • Benjolan pada sendi yang terkena peradangan.
  • Bagian tubuh yang terkena radang sendi akan sulit digerakkan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Berat badan turun.

Pada anak, radang sendi yang dialami umumnya berupa juvenile idiopathic arthritis. Kondisi ini merupakan suatu penyakit autoimun, di mana gejala radang sendi bisa disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan ruam yang memburuk di malam hari.

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas dan disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • Nyeri meluas dan semakin parah.
  • Nyeri tidak sembuh setelah ditangani secara mandiri.
  • Nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Diagnosis Radang Sendi

Untuk mendiagnosis radang sendi, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, untuk memeriksa gejala-gejala peradangan dan keterbatasan gerak sendi, dokter akan melakukan pemeriksaan pada sendi.

Selanjutnya, dokter akan mungkin melakukan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menentukan diagnosis, yaitumisalnya:

  • Tes darah, untuk memastikan penyebab radang sendi.
  • Analisis cairan sendi dengan cara mengambil cairan sendi dengan penggunaan jarum (arthrocentesis), untuk memastikan apakah ada infeksi atau peradangan pada sendi.
  • Pemindaian dengan CT scan, USG, Rontgen, dan MRI, untuk mendeteksi peradangan pada sendi dan tulang.

Penanganan Radang Sendi

Penanganan radang sendi difokuskan untuk mengurangi gejala, mencegah perkembangan penyakit, mengurangi kerusakan pada sendi, dan memperbaiki fungsi sendi agar penderita bisa beraktivitas secara normal. Berikut beberapa penanganan yang dilakukan oleh dokter untuk mengatasi radang sendi:

  1. Fisioterapi

Fisioterapi dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot-otot di sekitar sendi dan meningkatkan fungsi gerak tubuh. Dengan begitu, fungsi gerak tubuh bisa kembali normal. Namun, selain melakukan latihan-latihan fisik, salah satu bagian dari Ffisioterapi sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi gejala radang sendi, misalnya adalah kompres dingin atau hangat.

2. Obat-obatan

Obat-obatan bisa diberikan untuk mengurangi peradangan dan keluhan akibat radang sendi. Berikut obat-obatan yang umumnya diberikan oleh dokter untuk mengatasi radang sendi:

  • Obat antiperadangan yang bisa mengurangi nyeri, misalnya obat kortikosteroid dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
  • Obat antinyeri, misalnya krim capsaicin atau paracetamol.
  • Obat oles, misalnya piroxicam topikal atau diclofenac topikal.

Selain itu, untuk radang sendi akibat penyakit autoimun, dokter bisa memberikan obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs), misalnya methotrexate atau hydroxychlorquine.

3. Operasi 

Jika radang sendi sudah parah dan tidak bisa diobati dengan obat-obatan, operasi akan dilakukan oleh dokter untuk memperbaiki atau mengganti sendi yang rusak. Jenis-jenis operasi yang dilakukan untuk mengatasi radang sendi, misalnya arthroplasty, osteotomy, dan arthrodesis.

Selain penanganan yang diberikan oleh dokter, penderita radang sendi direkomendasikan untuk menerapkan gaya hidup sehat agar proses penyembuhan bisa optimal. Berikut gaya hidup sehat yang dianjurkan untuk pasien radang sendi:

  • Rutin berolahraga

Olahraga bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot-otot di sekitar persendian, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menstabilkan persendian. Jenis olahraga yang direkomendasikan untuk pasien radang sendi adalah olahraga yang tidak menekan sendi secara berlebihan, misalnya olahraga air, seperti renang gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu.

  • Mempertahankan berat badan ideal

Berat badan ideal akan mengurangi tekanan pada sendi. Oleh karena itu, pasien radang sendi dengan berat badan berlebih atau obesitas dianjurkan untuk mengurangi berat badan, misalnya pengaturan pola makan atau diet, seperti diet alkaline.

Komplikasi Radang Sendi

Jika tida ditangani dengan tepat, radang sendi bisa menimbulkan beberapa komplikasi, yaitu:

  • Penurunan produktivitas.
  • Nyeri kronis.
  • Gangguan berjalan.
  • Risiko cedera dan terjatuh.
  • Osteoporosis.
  • Kelainan bentuk kaki.
  • Osteonekrosis atau kematian jaringan tulang (avascular necrosis).
  • Depresi dan gangguan kecemasan.

Selain itu, radang sendi berupa juvenile idiopathic arthritis pada anak bisa menimbulkan komplikasi berupa radang mata, glaukoma, kebutaan, atau bahkan gangguan pertumbuhan, terutama perkembangan tulang. Hal ini dikarenakan juvenile idiopathic arthritis merupakan suatu penyakit autoimun yang kompleks.

Jenis radang sendi tertentu juga bisa menyebabkan gangguan tidur, depresi, dan kecemasan. Hal ini dikarenakan nyeri akibat radang sendi yang menahun bisa mengganggu aktivitas, sehingga menyebabkan sulit tidur. Kombinasi nyeri menahun dan kurang tidur bisa menyebabkan depresi.

Pencegahan Radang Sendi

Risiko radang sendi bisa dikurangi dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu:

  • Memiliki postur tubuh yang baik, terutama ketika berdiri atau duduk.
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Rutin berolahraga dan beraktivitas fisik.
  • Perbanyak asupan sayur, buah, dan makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 dan kondroitin sulfat, misalnya timun laut dan ikan laut.
  • Tidak merokok.
  • Jika Anda penderita penyakit infeksi, penyakit asam urat, atau penyakit autoimun yang meningkatkan risiko radang sendi, lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin.

Sendi tetap kuat hingga hari tua dengan Osteor. Diperkaya dengan Glucosamine, Chondroitin, vitamin, dan mineral, Osteor dapat membantu memelihara kesehatan persendian Anda dan membantu mencegah gangguan sendi. 

Beli Di sini

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout