Anemia adalah Kurang Darah, Ini Gejala dan Penyebabnya

anemia adalah

Anemia adalah Kurang Darah, Ini Gejala dan Penyebabnya

Anemia adalah kurang darah yang bisa menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya jika tidak ditangani segera. Kurang darah disebabkan oleh kurangnya jumlah sel darah merah yang mengandung cukup hemoglobin. Untuk mengatasinya, Anda perlu mendeteksi gejala dan penyebabnya. 

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengangkutnya ke seluruh tubuh melalui bantuan sel darah merah. Agar gejalanya bisa dikurangi, maka Anda perlu mengatasi penyebabnya. Berikut gejala dan penyebab anemia.

Gejala Anemia

Rasa lelah dan wajah yang terlihat pucat adalah dua gejala anemia yang banyak dikenal. Namun, ada beberapa gejala yang jarang diketahui berikut: 

1. Kuku rapuh

Ciri-ciri anemia yang disebabkan kekurangan zat besi lainnya adalah kuku rapuh, retak, dan mudah patah. Jika semakin parah, maka bentuk kuku bisa terlihat seperti sendok, di mana ujung kuku naik atau terangkat, sedangkan bagian tengah kuku datar. Namun, ciri-ciri ini diketahui jarang terjadi.

2. Tangan dan kaki dingin

Tangan dan kaki dingin juga termasuk ciri-ciri kurang darah. Hal ini disebabkan oleh minimnya suplai oksigen yang dialirkan dari jantung menuju kedua bagian. Sebagian penderita anemia bahkan lebih mudah merasa dingin pada hari tertentu dibandingkan hari-hari lainnya.

3. Sindrom restless leg

Kekurangan zat besi juga membuat penderitanya mengalami sindrom yang disebut restless leg atau kaki gelisah. Sindrom ini menyebabkan penderitanya mengalami getaran yang menjalar di kaki atau seperti aliran listrik, sehingga muncul dorongan untuk terus menggerakkan kaki seperti seseorang yang sedang gelisah.

Lihat Juga: Suplemen Penambah Darah Berbentuk Tablet Larut

Penyebab Anemia

Salah satu cara untuk menurunkan risiko anemia adalah dengan mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa faktor penyebab anemia:

1. Kurangnya asupan gizi 

Ada beberapa nutrisi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah, antara lain zat besi, vitamin B12, dan asam folat (vitamin B9). Oleh karena itu, memenuhi asupan zat besi harian sangat penting agar tubuh dapat memproduksi hemoglobin. Jika tubuh kekurangan zat besi, maka Anda bisa berisiko terkena anemia defisiensi zat besi. Sedangkan tubuh yang kekurangan asupan vitamin B12 dapat memicu gejala anemia defisiensi folat dan B12. Hal ini dikarenakan asam folat (vitamin B9) dan vitamin B12 berfungsi untuk membantu proses pembentukan sel darah merah yang mengandung oksigen. Selain itu, kedua nutrisi tersebut juga penting untuk memastikan kelancaran transportasi sel darah merah untuk mengalirkan oksigen dalam jumlah yang cukup ke seluruh tubuh.

2. Gangguan pencernaan

Gangguan atau penyakit yang memengaruhi saluran pencernaan dan penyerapan nutrisi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya anemia. Salah satunya adalah penyakit Celiac. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada usus kecil yang berfungsi untuk menyerap gizi dari makanan untuk disalurkan ke seluruh tubuh. Kerusakan usus kecil dapat memengaruhi penyerapan zat besi, vitamin B12, dan folat yang membantu proses pembentukan sel darah merah.

3. Kehamilan

Saat hamil, tubuh ibu otomatis akan menghasilkan sel darah merah lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi. Namun, jika ibu hamil kekurangan asupan zat besi, asam folat, dan vitamin B12, maka sel darah merah yang dihasilkan tubuh akan lebih sedikit dari yang seharusnya. Selain itu, proses persalinan dan masa nifas juga dapat menyebabkan ibu kehilangan banyak darah, sehingga membuatnya lebih rentan terkena anemia dibandingkan pria.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout